KUALA LUMPUR, EKOIN.CO – Sejumlah relawan asal Malaysia yang tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) ke Gaza mengaku mengalami perlakuan buruk selama berada dalam tahanan Israel. Mereka menyebut mendapat kekerasan fisik dan perlakuan tidak manusiawi, termasuk pemberian makanan yang tidak layak dikonsumsi manusia. Peristiwa ini diungkapkan oleh tim pengacara yang mewakili para relawan tersebut pada Senin, 6 Oktober 2025.
Pengacara utama, Fahmi Abd Moin, menyampaikan bahwa para relawan menceritakan pengalaman mereka setelah bertemu di Istanbul, Turki. Menurutnya, relawan-relawan tersebut diperlakukan secara kasar sejak awal penahanan. Mereka dijambak, ditampar, bahkan dipaksa meminum air dari keran toilet oleh otoritas Israel.
Kekerasan dan Penghinaan di Dalam Tahanan
Fahmi mengungkapkan, makanan yang diberikan selama masa penahanan sangat tidak layak dan “lebih pantas untuk hewan.” Ia menilai, perlakuan ini merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Beberapa relawan bahkan masih trauma setelah dilepaskan dan sulit menceritakan kembali kejadian yang dialami.
Selain Fahmi, ada empat pengacara hak asasi manusia lain yang turut mendampingi para relawan, yakni Dir Kheizwan Kamaruddin, Azril Amin, Ahmad Nazrin Abu Bakar, dan Luqman Mazlan. Kelimanya kini tengah menyiapkan langkah hukum lanjutan untuk memastikan kasus ini mendapatkan perhatian internasional.
Menurut penuturan Fahmi, tim hukum akan mengumpulkan lebih banyak bukti dan keterangan saksi setelah para relawan kembali ke Malaysia. Mereka juga berencana membawa kasus ini ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC).
“Perlakuan ini jelas melanggar prinsip kemanusiaan dan konvensi internasional terkait perlakuan terhadap tahanan,” ujar Fahmi seperti dikutip dari Free Malaysia Today. Ia menegaskan, tindakan Israel tersebut tak bisa dibiarkan tanpa tanggung jawab hukum yang tegas.
Seruan untuk Investigasi Internasional
Tim pengacara berpendapat bahwa kasus ini harus diselidiki oleh lembaga internasional agar kebenarannya dapat diungkap secara transparan. Mereka juga meminta pemerintah Malaysia untuk berperan aktif dalam menekan komunitas internasional agar bertindak terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel.
Menurut laporan, relawan-relawan tersebut merupakan bagian dari konvoi Global Sumud Flotilla (GSF) yang berlayar membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Namun, mereka ditahan di perairan internasional sebelum mencapai tujuan. Penahanan itu dinilai tidak sah karena misi mereka bersifat kemanusiaan, bukan politik atau militer.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia di Malaysia telah menyerukan solidaritas bagi para relawan dan mengecam tindakan Israel yang disebut sebagai bentuk penyiksaan terselubung. Mereka menuntut agar semua pelaku diadili di pengadilan internasional.
Dalam perkembangan terbaru, beberapa relawan dikabarkan masih menjalani pemulihan fisik dan mental di Istanbul sebelum dipulangkan ke Malaysia. Tim hukum terus memberikan pendampingan dan memastikan kondisi mereka aman dari ancaman lebih lanjut.
Pihak GSF sendiri menegaskan bahwa misi mereka semata untuk menyalurkan bantuan medis, logistik, dan pangan kepada warga Gaza yang tengah mengalami krisis kemanusiaan akibat blokade berkepanjangan. Mereka juga menilai tindakan Israel tidak hanya melanggar hukum laut internasional tetapi juga prinsip dasar hak asasi manusia.
Fahmi menambahkan bahwa para relawan menunjukkan ketabahan luar biasa meski diperlakukan dengan sangat buruk. “Mereka tidak menyesal ikut dalam misi ini karena yakin bahwa bantuan kepada Gaza adalah panggilan kemanusiaan,” ujarnya.
Kini, desakan terhadap Israel semakin meningkat. Banyak pihak menyerukan agar PBB dan organisasi internasional lain turun tangan melakukan investigasi independen atas insiden yang menimpa relawan GSF. Mereka juga menuntut agar Israel menghormati hukum internasional dan menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap relawan kemanusiaan di masa depan.
Sementara itu, pemerintah Malaysia disebut sedang memantau situasi dan menyiapkan langkah diplomatik untuk memastikan keselamatan seluruh warga negaranya yang terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut.( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di:
👉 https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v