Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa reformasi birokrasi digital di Indonesia harus dilakukan dengan presisi dan efisiensi. Penegasan ini disampaikannya dalam acara SENERGI yang digelar di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, pada Senin (30/6/2025).
Menurut Pratikno, tantangan birokrasi saat ini tak sekadar terletak pada kecepatan pelaksanaan kerja. Yang lebih penting adalah ketepatan kebijakan yang dilahirkan melalui tata kelola pemerintahan yang cerdas dan adaptif terhadap teknologi.
“Kita berjuang terus untuk menjadi smart ministry. Makanya digitalisasi adalah salah satu instrumen yang sangat penting, bukan hanya untuk daily administrator, tetapi juga untuk yang kami sebut sebagai precision policy,” ujar Pratikno.
Ia menekankan bahwa konsep precision policy mencakup tiga aspek utama, yakni perencanaan yang tepat, penganggaran yang cermat, serta intervensi yang efektif dalam pelaksanaan program-program kebijakan.
“Precision policy adalah precision dalam planning, precision dalam budgeting, juga precision dalam intervensi yang lain,” jelasnya di hadapan peserta acara.
Menyeimbangkan Produktivitas dan Kehidupan Sosial Pegawai
Selain presisi dalam kebijakan, Pratikno juga menyoroti perlunya keseimbangan antara produktivitas kerja dan kualitas hidup pegawai birokrasi. Menurutnya, birokrasi yang cerdas harus pula mempertimbangkan aspek work-life balance.
“Kami kerja keras untuk be smart, produktivitas tinggi, tetapi juga bekerja dengan durasi waktu yang lebih sedikit, effort yang lebih sedikit, agar bisa work-life balance, bukan hanya work time, tetapi juga ada family time, social time, me time,” katanya.
Pratikno menyampaikan bahwa efisiensi kerja bukan berarti memperpanjang waktu kerja, melainkan mengoptimalkan waktu secara cerdas demi hasil maksimal dan kesehatan mental pegawai yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, acara SENERGI juga dihadiri oleh Plt. Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan Penerapan Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, Kementerian PAN-RB, Kamaruddin.
Kamaruddin memaparkan bahwa arah Reformasi Birokrasi Tematik kini diarahkan pada penyelesaian isu-isu strategis nasional. Fokus utama antara lain pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, hilirisasi industri, ketahanan pangan, serta kualitas layanan kesehatan.
Birokrasi Harus Hadirkan Hasil Nyata
Ia juga menekankan bahwa birokrasi saat ini dituntut untuk mampu menunjukkan hasil nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan sekadar output administratif.
“Reformasi birokrasi yang kita dorong adalah yang berdampak langsung. Masyarakat harus bisa merasakan manfaat dari perubahan-perubahan yang kita lakukan di pemerintahan,” tegas Kamaruddin.
Kamaruddin mengingatkan pentingnya transformasi birokrasi dari budaya kerja yang hanya prosedural menjadi yang berorientasi pada hasil. Menurutnya, keberhasilan birokrasi tak hanya dinilai dari kepatuhan administratif, tetapi juga kontribusi terhadap penyelesaian masalah publik.
Ia menyebut bahwa integrasi sistem digital juga harus diarahkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data, guna menghindari kebijakan yang keliru atau tidak efektif.
Pernyataan Menko PMK Pratikno dalam acara SENERGI menunjukkan arah baru reformasi birokrasi Indonesia yang menekankan presisi, efisiensi, dan keseimbangan hidup. Dalam era digital, birokrasi bukan lagi sekadar soal kecepatan, tetapi kemampuan menghasilkan kebijakan yang cerdas dan berdampak nyata.
Reformasi birokrasi diharapkan tidak hanya memperbaiki sistem internal pemerintah, tetapi juga menciptakan perubahan yang dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Dengan konsep precision policy, tata kelola pemerintahan Indonesia akan lebih adaptif dan solutif terhadap tantangan zaman.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian PAN-RB, menunjukkan bahwa upaya reformasi ini bersifat lintas kementerian dan membutuhkan kolaborasi strategis. Pemerintah berkomitmen melanjutkan transformasi birokrasi agar semakin responsif, akuntabel, dan berorientasi pada hasil.(*)