Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan agenda reformasi pajak dalam pertemuan bersama perwakilan serikat pekerja di Istana Negara pada Senin petang (1 September 2025). Langkah ini dinilai penting demi memperkuat fondasi ekonomi nasional sekaligus meningkatkan penerimaan negara. Bergabung di WA Channel EKOIN.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa keberlanjutan reformasi pajak merupakan salah satu prioritas pemerintahannya. Menurutnya, pembenahan sektor perpajakan akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas fiskal serta mendukung pembiayaan pembangunan di berbagai sektor.
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap sejumlah kebijakan fiskal, termasuk pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset yang juga sedang digodok pemerintah bersama DPR.
Reformasi Pajak untuk Stabilitas Ekonomi
Prabowo menegaskan, reformasi pajak bukan hanya soal peningkatan penerimaan negara, tetapi juga tentang menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil, transparan, dan akuntabel. Dengan sistem yang lebih baik, kepercayaan masyarakat terhadap negara diharapkan meningkat.
Ia menambahkan, pembenahan sektor pajak akan diarahkan untuk mendukung dunia usaha sekaligus memberikan ruang bagi investasi yang lebih sehat. Reformasi ini juga dinilai penting untuk menjaga kesinambungan program pembangunan yang sudah berjalan.
Pemerintah menargetkan agar sistem perpajakan mampu beradaptasi dengan dinamika ekonomi global. Dengan demikian, Indonesia bisa lebih tangguh menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Kaitan dengan RUU Perampasan Aset
Selain reformasi pajak, Presiden juga menyinggung pentingnya percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset. Menurutnya, regulasi ini akan menjadi instrumen penting dalam memperkuat penegakan hukum, khususnya terhadap praktik korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
Melalui RUU tersebut, pemerintah berharap aset hasil tindak pidana bisa lebih cepat ditarik kembali untuk kepentingan negara. Hal ini sejalan dengan upaya menegakkan keadilan sekaligus menambah ruang fiskal melalui pemanfaatan aset negara.
Prabowo menekankan bahwa sinergi antara reformasi pajak dan RUU Perampasan Aset akan membawa dampak positif jangka panjang. Pemerintah yakin langkah ini mampu memperkokoh fondasi ekonomi serta meningkatkan kualitas tata kelola negara.
Audiensi bersama perwakilan serikat pekerja ini juga dimaksudkan untuk menyerap aspirasi dari kalangan buruh. Menurut Presiden, masukan dari masyarakat sangat penting dalam penyusunan kebijakan yang menyangkut hajat hidup banyak orang.
Dengan komitmen yang disampaikan langsung oleh Presiden, reformasi pajak diproyeksikan menjadi salah satu isu strategis dalam program kerja pemerintah ke depan. Sejumlah kalangan menilai, keberhasilan agenda ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan ekonomi Indonesia.
RUU Perampasan Aset yang sedang dibahas juga dinilai bisa menjadi pelengkap reformasi fiskal. Regulasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemberantasan tindak pidana keuangan serta memperkuat basis penerimaan negara.
Dengan arah kebijakan yang semakin jelas, publik kini menantikan langkah konkret pemerintah dalam merealisasikan reformasi pajak dan penyelesaian RUU strategis tersebut. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v