Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan keberhasilan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari 20 juta penerima manfaat. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR RI, Jumat (15/8).
Presiden menjelaskan bahwa sasaran MBG mencakup anak sekolah, anak usia dini yang belum bersekolah, ibu hamil, serta ibu menyusui. Program ini dipandang sebagai langkah fundamental untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan generasi bangsa.
Dalam pidatonya, Prabowo menyebut bahwa MBG telah menciptakan sistem pelayanan gizi yang luas dan terstruktur. Sejak diluncurkan, terdapat 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi yang aktif memberikan pelayanan langsung.
Selain itu, sebanyak 290 ribu lapangan kerja baru berhasil diciptakan. Tenaga kerja tersebut tersebar di berbagai sektor, mulai dari distribusi bahan makanan hingga tenaga penyuluh lapangan yang mendukung kelancaran program.
Presiden juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan satu juta petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM. Mereka terlibat langsung dalam rantai pasok pangan yang digunakan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat.
Investasi dan Ketahanan Ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menyinggung kondisi ekonomi nasional yang tetap kokoh meski dunia dilanda ketidakpastian. Menurutnya, realisasi investasi pada semester pertama tahun 2025 mencapai Rp942 triliun.
Angka tersebut meningkat sebesar 13,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tidak hanya itu, investasi tersebut mampu menyerap hingga 1,2 juta tenaga kerja di berbagai sektor.
“Di tengah dunia yang penuh goncangan-goncangan, realisasi investasi semester pertama 2025 mencapai Rp942 triliun, naik 13,6% dari tahun lalu, dan berhasil menyerap 1,2 juta tenaga kerja Indonesia,” ujar Presiden.
Prabowo menekankan bahwa pencapaian tersebut menjadi modal penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Investasi yang masuk bukan hanya memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi juga membangun pondasi ekonomi yang tangguh di masa depan.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam program-program pembangunan menjadi kunci utama. Karena itu, keberhasilan MBG dipandang tidak hanya sebagai capaian pemerintah, tetapi juga sebagai bentuk kerja sama antara negara dan rakyat.
Dampak Pendidikan dan Sosial
Presiden mengungkapkan bahwa MBG terbukti memberikan pengaruh positif terhadap pendidikan. Peningkatan angka kehadiran siswa di sekolah menjadi salah satu indikator awal keberhasilan.
Selain itu, prestasi belajar siswa juga menunjukkan tren membaik. Nutrisi yang baik diyakini berperan besar dalam meningkatkan konsentrasi serta kemampuan akademik anak-anak di berbagai daerah.
“MBG bukan sekadar program sosial, melainkan fondasi untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ucap Presiden. Ia menambahkan, kualitas generasi muda sangat menentukan arah pembangunan Indonesia di masa depan.
Dari sisi sosial, keterlibatan masyarakat di berbagai sektor membuka peluang baru. Para pelaku UMKM, misalnya, mendapat pasar yang lebih luas karena produk mereka digunakan dalam penyediaan menu makanan bergizi.
Keterpaduan antara sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM membentuk ekosistem yang saling menguntungkan. Dengan demikian, MBG dinilai memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal.
Dukungan Lembaga Negara
Sidang Tahunan MPR RI 2025 dihadiri oleh pimpinan lembaga negara serta seluruh anggota kabinet pemerintahan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut hadir dalam agenda tersebut.
Pidato kenegaraan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen nasional. Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, bekerja sama, dan bergotong royong demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan maju.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya kebijakan berkelanjutan. Ia berharap program seperti MBG bisa dijaga kesinambungannya agar manfaatnya dapat terus dirasakan hingga generasi mendatang.
Pemerintah juga menilai program ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting. Data awal menunjukkan adanya penurunan kasus gizi buruk di sejumlah wilayah sejak MBG dijalankan.
Dengan keberhasilan ini, pemerintah optimistis target pembangunan sumber daya manusia unggul dapat tercapai. Prabowo menekankan bahwa kualitas generasi muda akan menjadi modal utama untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kesimpulan dan Saran
Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis memperlihatkan bahwa kebijakan yang terintegrasi mampu memberikan manfaat luas. Selain meningkatkan gizi anak-anak, program ini menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan pangan.
Keterlibatan petani, nelayan, peternak, serta UMKM menjadi bukti bahwa pembangunan tidak hanya top-down, melainkan mengedepankan partisipasi masyarakat. Dengan begitu, hasil yang dicapai lebih merata dan berkelanjutan.
Investasi yang meningkat secara signifikan juga menambah keyakinan bahwa ekonomi Indonesia berada di jalur yang benar. Namun, stabilitas harus terus dijaga agar momentum ini tidak terhenti.
Pemerintah disarankan untuk terus melakukan evaluasi terhadap MBG, terutama dalam aspek distribusi agar manfaatnya dapat dirasakan secara adil hingga ke pelosok negeri. Pengawasan yang ketat juga penting untuk mencegah penyalahgunaan.
Pada akhirnya, program ini tidak hanya menyangkut pangan, melainkan masa depan bangsa. Dengan fondasi gizi yang baik, generasi mendatang diharapkan tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di kancah global. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v