Jakarta, Ekoin.co – Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle kabinet Prabowo pada Senin, 8 September 2025. Perubahan susunan Kabinet Merah Putih diumumkan secara langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Prasetyo menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari evaluasi serta masukan yang diterima Presiden Prabowo dari berbagai pihak. “Atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus menerus oleh bapak presiden, maka pada sore ini sekaligus bapak presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Prasetyo menyebut ada lima kementerian yang diganti menterinya, serta satu kementerian baru yang dibentuk oleh Presiden. Pelantikan para menteri baru dijadwalkan dilakukan pada sore hari di Istana Negara.
Daftar Kementerian yang Mengalami Pergantian
Adapun kementerian yang mengalami pergantian menteri mencakup Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Selain kelima kementerian tersebut, Presiden Prabowo juga meresmikan pembentukan kementerian baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah. “Untuk keenam, kementerian yang kami sebutkan, satu adalah kementerian yang baru (Kementerian Haji), lima adalah kementerian yang terjadi perubahan susunan yang menjabat, maka pada sore ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara,” kata Prasetyo.
BACA JUGA: Transaksi UMKM Tembus Rp1,49 Triliun
Ia menambahkan bahwa langkah ini diharapkan dapat memperkuat kinerja pemerintahan dalam menjawab kebutuhan rakyat dan dinamika global. “Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” imbuhnya.
Latar Belakang Reshuffle Kabinet
Reshuffle kali ini merupakan yang kedua sejak Prabowo menjabat sebagai Presiden. Sebelumnya, pada 19 Februari 2025, ia juga melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya. Saat itu, Presiden mencopot Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).
Posisi tersebut kemudian digantikan oleh Brian Yuliarto, seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pelantikan Brian menandai langkah awal Prabowo dalam memperkuat jajaran menterinya.
Dalam reshuffle terbaru, perhatian publik cukup besar karena perubahan mencakup kementerian strategis, termasuk Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Kedua pos tersebut dianggap memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas politik serta perekonomian nasional.
Selain itu, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah menjadi langkah baru yang disebut-sebut sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bagi masyarakat Indonesia.
Keputusan ini diperkirakan akan berdampak langsung pada perencanaan kebijakan pemerintah ke depan. Terutama dalam pengelolaan anggaran negara, perlindungan pekerja migran, serta pengembangan sektor koperasi dan olahraga.
Masyarakat menanti sosok baru yang akan mengisi kursi menteri di kementerian-kementerian tersebut. Hingga konferensi pers digelar, nama-nama calon menteri belum diumumkan secara resmi. Pelantikan pada sore harinya diharapkan dapat menjawab spekulasi yang berkembang.
Pihak Istana menegaskan bahwa proses pemilihan menteri dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan kompetensi, pengalaman, serta integritas. Presiden Prabowo disebut mengutamakan figur yang dapat bekerja cepat dan responsif terhadap tantangan nasional maupun internasional.