• Latest
  • Trending
  • All
Tarif 19 Persen Amerika, Yusuf Dumdum: Indonesia Diinjak Trump, Masih Saja Ada yang Menjilat

Tarif 19 Persen Amerika, Yusuf Dumdum: Indonesia Diinjak Trump, Masih Saja Ada yang Menjilat

17 Juli 2025
Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

20 Juli 2025
Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu  Pendapatan Anjlok, Pelabuhan  Segera Tutup

Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu Pendapatan Anjlok, Pelabuhan Segera Tutup

20 Juli 2025
Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura  Properti Rp407 Miliar

Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura Properti Rp407 Miliar

20 Juli 2025
Pacquiao vs Barrios Berakhir Imbang di Las Vegas  Hasil Imbang, Barrios Pertahankan Gelar WBC

Pacquiao vs Barrios Berakhir Imbang di Las Vegas Hasil Imbang, Barrios Pertahankan Gelar WBC

20 Juli 2025
Motor GP :Bezzecchi Minta Maaf Senggol Quartararo di Brno

Motor GP :Bezzecchi Minta Maaf Senggol Quartararo di Brno

20 Juli 2025
Israel Lobi Negara Islam untuk Tampung Pengungsi Palestina

Israel Lobi Negara Islam untuk Tampung Pengungsi Palestina

20 Juli 2025
Jenis Aplikasi Android yang Harus Segera Dihapus  Hindari Memori Penuh

Jenis Aplikasi Android yang Harus Segera Dihapus Hindari Memori Penuh

20 Juli 2025
Zuckerberg Setuju Damai, Rp130 Triliun Hilang

Zuckerberg Setuju Damai, Rp130 Triliun Hilang

20 Juli 2025
Jangan Lupa, Motor Matic Ini Wajib SIM C1

Jangan Lupa, Motor Matic Ini Wajib SIM C1

20 Juli 2025
Dmitry Trenin: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai

Dmitry Trenin: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai

20 Juli 2025
Rocky Gerung Tertawa Saat Vonis Tom Lembong

Rocky Gerung Tertawa Saat Vonis Tom Lembong

20 Juli 2025
Mayang Resmi Rilis Single Terbaru Berjudul “Rindu”, Tersentuh Kenangan dan Emosi Mendalam

Mayang Resmi Rilis Single Terbaru Berjudul “Rindu”, Tersentuh Kenangan dan Emosi Mendalam

20 Juli 2025
Minggu, Juli 20, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home POLKUM POLITIK

Tarif 19 Persen Amerika, Yusuf Dumdum: Indonesia Diinjak Trump, Masih Saja Ada yang Menjilat

Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang yang mereka ekspor ke negara kita." "Pernyataan Donald Bebek itu bukan cuma menginjak-nginjak Indonesia."

by Akmal Solihannoer
17 Juli 2025, 20:07
in POLITIK
Reading Time: 4 mins read
0
A A
0
Tarif 19 Persen Amerika, Yusuf Dumdum: Indonesia Diinjak Trump, Masih Saja Ada yang Menjilat

Jakarta EKOIN.CO – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi memberlakukan tarif ekspor sebesar 19 persen terhadap seluruh produk asal Indonesia yang masuk ke pasar Amerika. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Trump melalui unggahan di media sosial pribadinya pada Kamis, 16 Juli 2025. Kebijakan tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Presiden Trump dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

Gubernur Jakarta Hadiri Forum SDGs PBB di New York

Menag: Potensi Wakaf Indonesia Bisa Lampaui Zakat

Masyarakat Dirugikan Akibat Beras Oplosan

Tarif ini merupakan penurunan dari rencana awal yang diumumkan Trump pada April 2025 sebesar 32 persen. Dalam surat resmi tertanggal 7 Juli 2025 dari Gedung Putih yang ditujukan kepada Presiden Prabowo, Trump menegaskan bahwa tarif 19 persen akan segera diberlakukan untuk seluruh komoditas ekspor Indonesia.

Melalui pernyataan tertulis, Trump mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi industri dalam negeri Amerika. “Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang yang mereka ekspor ke negara kita,” tulis Trump dalam pernyataan resminya.

Pengumuman ini langsung memicu berbagai reaksi dari publik dalam negeri. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Yusuf Dumdum, yang menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan tersebut dan merespons pedas kepada pihak-pihak yang mendukung langkah Trump.

Dalam unggahannya di platform X, Yusuf menuliskan, “Pernyataan DONAL BEBEK itu bukan cuma menginjak-nginjak Indonesia yang selama ini sering digembor-gemborkan sebagai negara besar.” Ia menyayangkan masih adanya pihak yang memuji kebijakan tersebut meski merugikan Indonesia.

Reaksi Keras dari Yusuf Dumdum

Menurut Yusuf Dumdum, pernyataan Trump telah merendahkan martabat bangsa Indonesia. Ia menilai bahwa Indonesia tidak dipandang penting oleh Amerika, meskipun sering digambarkan sebagai negara besar di kawasan.

“Dia juga sudah meludahi Indonesia dengan statemen busuknya. Kita direndahkan serendah-rendahnya, tapi kok masih saja ada yang memuji. Dasar penjilat tolol!” tulis Yusuf dengan nada geram pada Kamis, 17 Juli 2025.

Yusuf juga mengungkapkan bahwa sejak awal ia telah memperingatkan bahwa Indonesia tidak memiliki posisi tawar yang kuat di mata Amerika Serikat. Menurutnya, citra negara besar Indonesia hanya retorika kosong tanpa realitas yang mendukung.

Ia menyebut bahwa ukuran kemajuan sebuah bangsa seharusnya tidak hanya dilihat dari jumlah penduduk atau luas wilayah semata, namun dari kualitas sumber daya manusia, teknologi, serta kemandirian pangan dan energi.

Kritik terhadap Struktur Sosial dan Hukum Indonesia

Dalam serangkaian pernyataannya, Yusuf Dumdum juga menyoroti kondisi dalam negeri yang menurutnya tidak mencerminkan negara besar. Ia menilai kemiskinan dan kualitas SDM yang rendah menjadi persoalan mendasar yang belum teratasi.

“Kalau penduduknya besar, tapi kemiskinan dan SDM yang rendah juga besar, justru itu yang jadi masalah. Artinya kita mendekati jadi negara gagal,” tulis Yusuf. Ia juga mengkritik menjamurnya praktik korupsi di berbagai lini pemerintahan.

Yusuf juga menilai bahwa sistem hukum di Indonesia kerap menjadi alat permainan para penguasa. Ia mencontohkan bahwa pelaku kejahatan besar seringkali mendapat hukuman ringan, sementara pelanggaran kecil bisa dijatuhi hukuman yang berat.

“Hukum juga seringkali dipermainkan. Maling kakap hukumannya ringan, sedangkan maling ayam dan kayu bakar bisa dihukum sampai tahunan,” katanya, mengungkapkan ketimpangan dalam sistem keadilan.

Ia mengakhiri pernyataannya dengan menyerukan kepada para pejabat agar tidak menggadaikan kehormatan bangsa demi kepentingan pribadi. “Tolong wahai para pejabat yang terhormat, jangan gadaikan kehormatan dan harkat martabat bangsa ini. Kecuali kalau memang kalian adalah pelacur!” pungkas Yusuf.

Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia terkait respons terhadap kebijakan tarif baru dari AS tersebut. Namun publik menantikan sikap tegas dari Presiden Prabowo terkait kebijakan yang dianggap merugikan pelaku usaha nasional itu.

Di sisi lain, sejumlah pengamat memperkirakan bahwa tarif ini akan berdampak langsung terhadap kinerja ekspor nasional, terutama bagi sektor manufaktur dan industri padat karya yang banyak menggantungkan diri pada pasar Amerika.

Penerapan tarif tersebut dapat memicu pergeseran arus dagang dan mendorong pelaku ekspor Indonesia untuk mencari pasar alternatif di luar Amerika Serikat. Pemerintah juga diharapkan segera menyesuaikan kebijakan fiskal dan insentif untuk memitigasi dampak negatif ini.

Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku UMKM yang selama ini mencoba menembus pasar ekspor ke AS. Beban tambahan dari tarif ini dikhawatirkan akan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global.

Pengusaha menuntut adanya klarifikasi dan strategi dari Kementerian Perdagangan serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menghadapi kebijakan proteksionis AS yang semakin agresif.

Langkah diplomatik juga didesak agar ditempuh melalui forum bilateral atau multilateral untuk menekan Amerika Serikat agar mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Indonesia masih memiliki waktu untuk mengajukan keberatan melalui mekanisme yang tersedia di WTO.

Dari sisi politik, hubungan bilateral Indonesia-AS diperkirakan akan memasuki babak baru dengan tantangan yang lebih kompleks. Konsistensi diplomasi luar negeri Indonesia dalam menghadapi tekanan ekonomi internasional menjadi ujian bagi pemerintahan Prabowo.

dari polemik ini menunjukkan bahwa posisi tawar Indonesia dalam hubungan perdagangan internasional masih perlu diperkuat. Ketergantungan terhadap pasar tertentu seperti AS menempatkan Indonesia dalam posisi yang rentan saat kebijakan unilateral diberlakukan.

Salah satu pelajaran penting dari insiden ini adalah perlunya diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan kualitas produk dalam negeri agar tidak mudah terdampak kebijakan luar. Kemandirian ekonomi nasional harus menjadi prioritas utama dalam menyusun strategi jangka panjang.

Selain itu, perbaikan tata kelola hukum, penguatan SDM, serta pengentasan kemiskinan merupakan bagian integral dari upaya membangun bangsa yang benar-benar berdaulat dan dihormati di mata dunia.

Pemerintah perlu bersikap transparan kepada rakyat mengenai isi kesepakatan perdagangan dengan negara-negara besar agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan. Kepercayaan publik terhadap pemerintah hanya dapat dijaga melalui keterbukaan dan keberpihakan kepada rakyat.

Presiden dan kabinet perlu meninjau ulang seluruh perjanjian perdagangan luar negeri untuk memastikan bahwa tidak ada ketimpangan yang dapat merugikan kepentingan nasional. Kekuatan negosiasi harus ditopang oleh data yang kuat dan visi pembangunan yang berorientasi pada kemandirian.

Langkah strategis juga harus diambil untuk membina hubungan dagang dengan negara-negara non-tradisional yang memiliki potensi besar dan tidak memberlakukan hambatan tarif berlebihan.

Masyarakat sipil perlu lebih aktif mengawasi arah kebijakan ekonomi dan luar negeri, serta mendorong terciptanya sistem perdagangan internasional yang lebih adil dan setara.

Pemerintah perlu segera merespons kritik masyarakat dengan bijak dan terbuka agar isu ini tidak menjadi preseden buruk bagi hubungan Indonesia dengan mitra dagang lainnya di masa depan.

Perlu juga dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja para diplomat ekonomi di luar negeri untuk memastikan mereka menjalankan peran sesuai dengan misi diplomasi perdagangan nasional.

( * )

 

Tags: Amerika SerikatindonesiaPrabowotarif eksportrumpYusuf Dumdum
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

Gubernur Jakarta Hadiri Forum SDGs PBB di New York

Gubernur Jakarta Hadiri Forum SDGs PBB di New York

by Agus DJ
16 Juli 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di markas...

Menag: Potensi Wakaf Indonesia Bisa Lampaui Zakat

Menag: Potensi Wakaf Indonesia Bisa Lampaui Zakat

by Agus DJ
16 Juli 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut potensi wakaf di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan zakat. Ia menilai wakaf...

Umumkan 212 Merek Beras Oplosan, Komisi IV DPR: Mafia Pangan Harus Dipenjara

Masyarakat Dirugikan Akibat Beras Oplosan

by Yudi Permana
14 Juli 2025
0

Jakarta, Ekoin.co  - Anggota Komisi IV DPR Riyono Caping menyoroti maraknya peredaran beras oplosan yang merugikan konsumen dan mencederai petani...

Umumkan 212 Merek Beras Oplosan, Komisi IV DPR: Mafia Pangan Harus Dipenjara

Umumkan 212 Merek Beras Oplosan, Komisi IV DPR: Mafia Pangan Harus Dipenjara

by Yudi Permana
14 Juli 2025
0

Jakarta, Ekoin.co  - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal mengumumkan 212 merek beras oplosan. Anggota Komisi IV DPR RI...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Keluarga Muslim berfoto bersama dengan pose tangan memohon maaf di Hari Raya Idul Adha 2025

Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

4 Juni 2025
Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

0
white iMac

Tanda-tanda Anda Sudah Saatnya Hijrah dan Membuka Bisnis Sendiri

0
person holding pencil near laptop computer

Panduan Pengaduan Hukum: Meminta Pendampingan Pengacara dari Pemerintah Indonesia

0
Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

20 Juli 2025
Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu  Pendapatan Anjlok, Pelabuhan  Segera Tutup

Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu Pendapatan Anjlok, Pelabuhan Segera Tutup

20 Juli 2025
Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura  Properti Rp407 Miliar

Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura Properti Rp407 Miliar

20 Juli 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami

Verified by MonsterInsights