Jakarta, EKOIN—CO – Perkembangan kasus laporan polisi yang melibatkan nama penyanyi Lesti Kejora kini memasuki babak baru. Pihak kuasa hukum menyatakan bahwa peristiwa tersebut dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman dan tidak tertutup kemungkinan diselesaikan melalui jalur mediasi.
Menurut pengacara dari pihak yang sempat dilaporkan, komunikasi sempat terhambat dan menyebabkan kesalahpahaman yang berujung pada laporan ke kepolisian. Namun, saat ini kedua belah pihak disebut sudah mulai menjalin komunikasi kembali.
“Memang sebelumnya sempat tidak ada titik temu karena kendala komunikasi. Tapi sudah ada itikad baik, bahkan ada surat yang sudah dikirim sebagai upaya penyampaian klarifikasi. Mungkin karena tidak sampai atau belum dibaca, makanya sempat terjadi laporan,” ujar pengacara tersebut dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk mediasi. “Kalau dari pihak Lesti maupun manajemen membuka ruang dialog atau mediasi, tentu kami sangat siap. Prinsipnya, semua bisa diselesaikan dengan musyawarah tanpa harus saling melapor,” katanya.
Soal tuduhan pencemaran nama baik yang sebelumnya dilaporkan ke polisi, pihak pengacara menjelaskan bahwa laporan tersebut seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. “Intinya kan ada kesalahpahaman, yang kemudian membuat panik, lalu timbul laporan. Tapi sekarang kami ingin fokus pada penyelesaian damai.”
Ditanya soal akun media sosial yang menjadi sumber masalah, pengacara mengatakan belum bisa memastikan siapa pemiliknya. “Bisa jadi itu akun lain, atau ada afiliasi yang tidak diketahui. Tapi ini yang sedang kami pelajari. Biar nanti pihak yang berwenang menelusurinya.”
Lebih jauh, pihaknya juga mempertanyakan kebenaran informasi yang tersebar di media sosial dan YouTube. “Jangan sampai yang dilaporkan bukan pelakunya. Kami tidak ingin tuduhan salah alamat. Kalau nanti sudah ketemu siapa sebenarnya pelakunya, ya mari kita selesaikan dengan bijak.”
Terkait dengan kabar adanya laporan terhadap stasiun televisi, ia menyatakan hal itu belum menjadi prioritas. “Kalau bisa diselesaikan secara baik-baik, untuk apa dilanjutkan ke jalur hukum?”
Terakhir, ia menyampaikan harapannya agar semua pihak bisa saling memahami. “Kami harap ini jadi pelajaran. Kalau ada kesalahan, mari kita benahi. Kalau ada yang tersinggung, kami minta maaf. Tapi yang terpenting, jangan sampai persoalan ini merusak nama baik siapa pun.”