Jakarta, EKOIN.CO – Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) menggelar Apel Pagi Pegawai pada Senin, 30 Juni 2025, di Lapangan BPHN, Cililitan, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, BPHN memberikan penghargaan kepada dua pegawai muda yang dinilai berprestasi.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan kontribusi mereka dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala BPHN, Min Usihen, yang turut menyerahkan penghargaan tersebut.
Muhammad Ilham Fadhlan Putuhena, Kepala Bidang Penilaian Manfaat dan Dampak Pembangunan Hukum Nasional, ditetapkan sebagai Pegawai Terbaik Triwulan II Tahun 2025. Sementara itu, Bernita Sinurat meraih predikat sebagai Pegawai Pemberi Pelayanan Publik Terbaik.
Bernita yang menjabat sebagai Penyuluh Hukum Muda BPHN dikenal aktif memberikan layanan hukum kepada masyarakat. Keduanya berasal dari kalangan muda yang dinilai mampu memberikan warna baru bagi lembaga.
Keberhasilan ini menjadi simbol semangat pembaruan yang diusung BPHN, terutama dalam mendorong peran generasi muda.
Semangat Pemuda, Pilar Kemajuan Lembaga
Sebagai pembina apel, Djoko Pudjiraharjo, Penyuluh Hukum Ahli Utama BPHN, memberikan arahan penuh inspirasi. Ia menekankan pentingnya semangat generasi muda dalam menjaga keberlanjutan dan relevansi lembaga di tengah perubahan zaman.
“Jangan jadikan ‘BPHN Hebat’ hanya sekadar slogan, tetapi wujudkan ‘Make BPHN Great Again’ lewat kerja nyata,” tegas Djoko di hadapan peserta apel pagi.
Ia juga mengajak para CPNS, peserta magang, dan generasi Z di lingkungan BPHN untuk tidak meremehkan potensi mereka. Djoko menyarankan agar setiap individu berani berinovasi di tengah perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan.
Sebagai bentuk penguatan pesan, ia menyampaikan kisah inspiratif tentang seorang raja yang memiliki keterbatasan fisik, namun tetap percaya diri dan bijaksana. Cerita ini menyentuh banyak peserta apel yang hadir.
Menurutnya, kepercayaan diri dan kreativitas merupakan kunci dalam menghadapi segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini.
Makna Kreativitas dan Keberanian
Kisah raja tersebut menggambarkan bagaimana kelemahan dapat diubah menjadi kekuatan melalui sudut pandang yang tepat. Pelukis muda dalam cerita itu mampu menggambarkan raja secara gagah meskipun kondisi fisiknya terbatas.
“Lukisan ini tidak hanya memenuhi harapan raja, tetapi juga menunjukkan keberanian dan kreativitas pelukis muda dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan,” ujar Djoko.
Ia berharap generasi muda di BPHN dapat mengambil pelajaran dari cerita tersebut. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kebaikan lembaga secara kolektif.
Semangat berinovasi dan berpikir positif diharapkan terus tumbuh di lingkungan kerja, terlebih di institusi strategis seperti BPHN yang memiliki peran dalam pembinaan hukum nasional.
Apresiasi ini menjadi momentum penting untuk memotivasi aparatur sipil negara, khususnya generasi muda, agar terus berkembang dan memberi kontribusi yang nyata bagi lembaga dan masyarakat.
Pemberian penghargaan kepada pegawai muda di BPHN bukan hanya bentuk pengakuan atas prestasi individu, tetapi juga bagian dari strategi lembaga untuk membangun budaya kerja yang inovatif dan adaptif. Langkah ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi seluruh pegawai dalam menghadapi dinamika perubahan zaman.
Arahan dari Djoko Pudjiraharjo menunjukkan bahwa institusi hukum tidak dapat berjalan statis. Diperlukan keberanian, kreativitas, dan kepercayaan diri dari para pelaku di dalamnya, terutama dari generasi baru yang akan menjadi tulang punggung BPHN ke depan.
Dengan kisah inspiratif dan penghargaan nyata, apel pagi ini menegaskan bahwa BPHN tidak hanya berfokus pada regulasi, tetapi juga pada pembangunan karakter dan nilai moral pegawainya secara menyeluruh.(*)