Jakarta, EKOIN.CO – Dalam konteks hipotetis, jika terjadi perang antara Indonesia dan Australia, berdasarkan kekuatan militer dan parameter lainnya, analisis berikut diungkapkan berdasarkan data terbaru dari berbagai sumber terpercaya.
Indonesia memiliki kekuatan personel aktif sekitar 400.000, ditambah cadangan 400.000 dan paramiliter 200.000, menjadikan total lebih dari satu juta prajurit Sementara itu, Australia hanya memiliki sekitar 57.350 personel aktif dan 32.049 cadangan
Dari segi alutsista darat, Indonesia menyediakan sekitar 331 tank dan 20.440 kendaraan lapis baja, serta ratusan unit artileri jenis self‑propelled dan towedAustralia jauh lebih sedikit, dengan hanya 59 tank dan 15.648 kendaraan tempur
Pada aspek laut, Indonesia mengoperasikan empat kapal selam, tujuh fregat, 25 korvet, dan sekitar 211 kapal patroli, bersama beberapa kapal mine warfare Australia unggul dalam aspek kapal induk helikopter dan armada kapal selam sebanyak enam unit serta destroyer dan fregat lebih canggih
Sektor udara menunjukkan posisi lebih seimbang. Indonesia mengoperasikan 41 jet tempur, 34 pesawat penyerang, serta helikopter dan pesawat transport dalam jumlah besar Australia memiliki lebih banyak jet tempur (sekitar 72 hingga 78 unit) serta lebih banyak helikopter serang dan pesawat serang khusus
Anggaran pertahanan menunjukkan Australia memiliki pengeluaran jauh lebih tinggi. Pada 2024, Australia mengalokasikan sekitar USD 52,5 miliar (sekitar Rp 800 triliun), lebih dari dua kali lipat anggaran Indonesia yang sekitar USD 11 miliar Hal tersebut memberi Australia keunggulan dalam teknologi dan pelatihan personel
Pengalaman operasional juga menjadi pembeda. Australia memiliki jam terbang internasional lebih luas dalam operasi perdamainan dan misi multinasional, sementara Indonesia lebih fokus pada keamanan domestik
Melihat peta kekuatan darat dan jumlah personel, Indonesia jelas unggul secara kuantitas. Namun, Australia mencatat keunggulan teknologi, pelatihan, dan efisiensi penggunaan anggaran.
Kekuatan Darat dan Personel
Secara jumlah, kekuatan personel militer Indonesia jauh melebihi Australia sehingga dominasi darat menjadi keunggulan utama. Alutsista darat Indonesia juga lebih besar jumlahnya.
Kekuatan Laut dan Teknologi
Australia lebih unggul secara teknologi laut, terutama kapal selam bertenaga nuklir AUKUS dan kapal induk helikopter, sementara Indonesia mengandalkan kuantitas kapal patroli dan fregat.
Kekuatan Udara dan Mobilitas
Di udara, meskipun jumlah jet tempur Indonesia mendekati Australia, keunggulan teknologi dan jenis pesawat serang membuat Australia dominan.
Anggaran dan Kesiapan Strategis
Anggaran Australia yang lebih besar memungkinkan kemampuan modernisasi dan akses terhadap sistem senjata mutakhir, sedangkan Indonesia memiliki keterbatasan meskipun jumlah personel besar.
Dalam skenario perang hipotetis, Indonesia unggul dalam domain personel darat dan kekuatan numerik luas. Namun, Australia menawarkan keunggulan di bidang teknologi pertahanan, mobilitas tinggi, dan efektivitas operasi. Perbedaan pengalaman dan teknologi bisa menentukan hasil dari konfrontasi kompleks.
Jika terjadi konflik berskala besar, Indonesia harus memaksimalkan jumlah personel dan koordinasi strategi darat serta logistik dalam jumlah besar. Di sisi lain, Australia akan mengandalkan teknologi tinggi, pelatihan intensif, dan sistem tempur canggih.
Dalam jangka panjang, Indonesia sebaiknya memperkuat investasi teknologi militer dan pelatihan personel untuk meningkatkan efektivitas, bukan hanya bergantung pada jumlah. Sementara Australia perlu memastikan kesiapan strategis dan implementasi proyek besar seperti kapal selam nuklir AUKUS tepat waktu agar tidak tertunda puluhan tahun.
Kedua negara dapat menerima manfaat besar dari mempererat kerjasama pertahanan seperti Exercise Keris Woomera, demi stabilitas kawasan dan peningkatan interoperabilitas militer
Akhirnya, bila terjadi perang antara Indonesia dan Australia secara militer, tidak ada pemenang tunggal tanpa mempertimbangkan konteks konflik, aliansi, serta lingkungan geopolitik yang lebih luas. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v