Sorong EKOIN.CO – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), menggelar program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja lokal di Papua Barat Daya. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun kapasitas sumber daya manusia Papua untuk mendukung pengoperasian Rig PDSI#11.2/N80B-M.
Pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap. Sesi in-house training berlangsung pada 13–15 Agustus 2025, sedangkan proses sertifikasi diadakan pada 19–21 Agustus 2025 di Hotel Aimas, Sorong. Sebanyak 49 peserta lokal mengikuti rangkaian kegiatan tersebut. Materi utama mencakup Sertifikasi Kompetensi OMB (Operator Menara Bor), OLB (Operator Lantai Bor), serta H2S (Hydrogen Sulfide Safety) Personil Rig.
Manager Rig Operation IV Pertamina Drilling, Andri Sulistiono, menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bentuk nyata kontribusi perusahaan dalam mendukung masyarakat setempat. “Pelatihan dan sertifikasi ini bukan hanya untuk mendukung operasi Rig PDSI#11.2/N80B-M, tetapi juga memberi bekal kompetensi yang diakui secara profesional bagi tenaga kerja lokal Papua,” ucapnya.
Selain itu, Pertamina Drilling juga menempatkan program ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan. Manager Communication, Relation & CID Pertamina Drilling, Meddenia Ayu Wulandari Yuliastuti, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan kerja. “Pengembangan tenaga kerja lokal adalah kunci untuk menciptakan nilai bersama antara perusahaan dan masyarakat. Harapannya, semakin banyak putra-putri Papua yang memiliki kompetensi standar industri migas,” jelasnya.
Pelatihan Tenaga Kerja Lokal Papua
Pelatihan dan sertifikasi tersebut menitikberatkan pada aspek keterampilan praktis di lapangan. Peserta dibekali pemahaman teknis mengenai peralatan pengeboran, standar keselamatan kerja, hingga keterampilan khusus terkait pengoperasian rig. Dengan standar sertifikasi yang diakui secara nasional, tenaga kerja lokal Papua kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di industri energi.
Program ini sekaligus mendukung pengoperasian Rig PDSI#11.2/N80B-M yang ditempatkan di Papua Barat Daya. Kehadiran rig tersebut menuntut kesiapan sumber daya manusia setempat agar mampu berperan aktif dalam menjaga kelancaran operasional. Pertamina Drilling menekankan, keberadaan tenaga kerja tersertifikasi dapat meminimalkan risiko kerja dan meningkatkan efisiensi produksi.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Pertamina mendorong kompetensi masyarakat Indonesia untuk bisa sesuai dengan standar industri, terutama industri energi. Membangun kapasitas sumber daya manusia di Papua, menjadi langkah berarti bagi Pertamina untuk meningkatkan kesejahteraan di timur Indonesia,” ujarnya.
Pertamina menargetkan lahirnya tenaga kerja lokal yang tersertifikasi, siap bersaing, dan mampu mendukung ketahanan energi nasional. Dengan demikian, manfaat kegiatan ini bukan hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat Papua Barat Daya.
Komitmen Pertamina untuk Keberlanjutan
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission 2060. Program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja lokal Papua ini dipandang sebagai langkah nyata perusahaan dalam mendukung tujuan tersebut melalui penguatan kapasitas SDM di sektor energi.
Langkah ini sejalan dengan implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang dijalankan di seluruh lini bisnis Pertamina. Fokus pada keberlanjutan menjadikan kegiatan ini selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait peningkatan kualitas pendidikan dan pekerjaan layak.
Program CSR semacam ini juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial Pertamina kepada masyarakat sekitar wilayah operasi. Dengan memberikan kesempatan belajar dan bekerja, perusahaan berharap dapat menciptakan dampak jangka panjang berupa peningkatan kesejahteraan lokal.
Selain itu, Pertamina menegaskan bahwa program pembangunan SDM Papua tidak hanya berhenti pada satu kali kegiatan. Ke depan, berbagai bentuk pelatihan tambahan dan program pengembangan kompetensi akan terus dilaksanakan untuk menyiapkan lebih banyak tenaga kerja siap pakai.
Pelaksanaan pelatihan di Hotel Aimas, Sorong, yang diikuti 49 peserta ini juga menandai keseriusan perusahaan dalam menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat Papua Barat Daya. Keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan operasional diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki sekaligus memperkuat dukungan terhadap proyek energi nasional.
Salah satu peserta menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa kesempatan mengikuti pelatihan dan sertifikasi menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan keahlian serta membuka peluang kerja di bidang migas. Kehadiran program tersebut dinilai sebagai dorongan motivasi bagi generasi muda Papua.
Penyelenggaraan pelatihan pada Agustus 2025 menjadi momentum penting bagi penguatan kapasitas tenaga kerja di timur Indonesia. Pertamina menilai, kolaborasi dengan masyarakat lokal akan memperkuat fondasi operasional perusahaan sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Dengan adanya program ini, diharapkan tenaga kerja lokal Papua dapat lebih percaya diri dalam mengisi posisi strategis di sektor energi. Pertamina Drilling pun meyakini bahwa kualitas SDM yang mumpuni akan memperlancar pengoperasian rig dan mendukung target ketahanan energi nasional.
Pada akhirnya, pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja Papua menjadi simbol komitmen Pertamina dalam menciptakan keseimbangan antara kepentingan bisnis dan pemberdayaan masyarakat. Langkah nyata ini memperlihatkan bagaimana perusahaan energi nasional terus bergerak mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.
Inisiatif pelatihan yang dilakukan Pertamina Drilling di Papua Barat Daya tidak hanya memberi dampak langsung bagi peserta, tetapi juga membuka jalan bagi terciptanya sumber daya manusia unggul di bidang energi. Dengan keterampilan dan sertifikasi yang diperoleh, tenaga kerja Papua kini memiliki bekal untuk berkontribusi lebih luas.
Peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal juga membantu memperkuat posisi Papua Barat Daya sebagai salah satu pusat penting dalam industri migas Indonesia. Kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat menjadi fondasi dalam menciptakan pembangunan yang lebih inklusif.
Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasi mereka. Upaya bersama dalam menciptakan tenaga kerja kompeten akan mendukung tercapainya ketahanan energi dan kesejahteraan nasional.
Bagi masyarakat Papua, kegiatan ini menunjukkan adanya perhatian serius dari perusahaan besar untuk mendorong kemajuan di daerah timur. Program CSR yang menyasar peningkatan kapasitas manusia dinilai sebagai bentuk investasi sosial yang memberi manfaat jangka panjang.
Dengan demikian, komitmen Pertamina dalam membangun kapasitas sumber daya manusia Papua melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja lokal akan terus menjadi fondasi penting untuk mendukung operasi migas sekaligus pembangunan berkelanjutan di Indonesia timur.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v