Bali, EKOIN.CO – Polisi Indonesia telah menangkap tiga pria berkewarganegaraan Australia setelah penembakan terhadap turis Zivan Radmanovic (32) di vila dekat Pantai Munggu, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu, 13 Juni 2025 sekitar pukul 00.15 WITA. Kejadian menewaskan Radmanovic dan melukai seorang pria Australia lainnya berusia 34 tahun .
Kepala Kepolisian Bali, Daniel Adityajaya, menyatakan tiga tersangka—berinisial C, D, T—ditangkap antara Selasa malam hingga Rabu pagi. Dua ditangkap saat hendak melarikan diri: satu di Bandara Soekarno‑Hatta Jakarta, satu lagi di Singapura; tersangka ketiga ditahan Mereka kini ditahan di Bali dan dijerat dengan tuduhan pembunuhan berencana serta kepemilikan senjata api yang dapat berujung hukuman mati .
Menurut saksi, dua pelaku tiba menggunakan skuter bertopeng dan menembakkan senjata ke kamar mandi vila, tempat Radmanovic ditemukan tewas Polisi mengamankan 17 selongsong dan dua peluru utuh sebagai barang bukti Istri korban, Gourdeas Jazmyn, mendengar teriakan suaminya dan suara tembakan sebelum menjumpai jasadnya setelah insiden
Korban Zivan Radmanovic, asal Melbourne, tewas saat itu juga di dalam kamar mandi vila. Korban kedua, Sanar Ghanim (34), juga dari Melbourne, mengalami luka parah dan dirawat di BIMC Kuta sebelum akhirnya pulih dan dipulangkan .
Polisi menyita pistol kaliber 9 mm, skuter, dan dua mobil terkait pelarian pelaku . Motif penembakan masih dalam penyelidikan dan belum diungkap, sementara kepemilikan senjata api di Indonesia sangat dibatasi .
Adityajaya menegaskan penangkapan ini melibatkan kerja sama intensif antara kepolisian Indonesia, imigrasi, Australian Federal Police, dan Interpol kawasan Asia Tenggara. Australia juga memberikan dukungan konsuler bagi keluarga korban melalui DFAT
Tiga tersangka kini resmi ditetapkan sebagai pelaku, dengan kemungkinan hukuman yang sangat berat, mulai dari penjara seumur hidup hingga hukuman mati sesuai Pasal pembunuhan berencana dan senjata api Polisi menyatakan kemungkinan masih ada tersangka lain dalam kasus ini .
Tim forensik telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan memeriksa lokasi. Pihak kepolisian belum memastikan lokasi penangkapan tersangka ketiga tetapi terus mendalami jaringan yang diduga memfasilitasi aksi ini .
Keluarga korban mendapatkan pendampingan konsuler dari Kedubes Australia di Jakarta dan Konsulat di Bali. DFAT telah menyatakan belasungkawa dan dukungannya bagi korban kedua .
Meski insiden ini tragis dan langka, otoritas berharap langkah tegas ini dapat meyakinkan wisatawan bahwa Bali tetap lokasi yang aman. Polri dan imigrasi memperketat pengawasan warga asing dan keamanan di kawasan turis.
Kasus ini menyoroti pentingnya koordinasi lintas negara dalam memberantas kejahatan transnasional, terutama yang melibatkan pelaku dari berbagai negara dan senjata ilegal. Indonesia terus memperkuat mekanisme ekstradisi dan informasi intelijen lintas instansi.
Interpol Asia Tenggara mempermudah pelacakan keberadaan pelaku di luar negeri. Petugas imigrasi aktif memantau keberangkatan mencurigakan, mencegah tersangka melarikan diri ke negara ketiga.
Kepala kepolisian menggarisbawahi bahwa peredaran senjata api ilegal di kawasan pariwisata dapat memicu tragedi serupa. Polisi meningkatkan razia dan patroli mendadak di area rawan.
Kesaksian saudara korban dan saksi vila sangat penting membuka fakta kejadian. Istri korban dan turis lain memberi keterangan mengenai penembakan dan suara pelaku berbicara dengan logat Australia .
Korban luka, Sanar Ghanim, sudah dipulangkan. Tim medis menyatakan kondisinya stabil dan menjalani rehabilitasi ringan sebelum kembali ke negaranya.
Para tersangka akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Denpasar dan rencananya akan diajukan ke pengadilan tipikor. Indonesia mengantisipasi proses hukum transparan untuk menjawab kepercayaan publik dan internasional.
Media lokal dan internasional memantau kasus ini secara ketat. Polisi memberikan konferensi pers reguler untuk memastikan informasi akurat dan mencegah spekulasi.
Kedutaan besar Australia di Jakarta memandang kasus ini sebagai prioritas dan terus memonitor perkembangan agar warga negaranya mendapat keadilan.
Pelaku luar negeri menjadikan kasus ini pukulan bagi Badung yang baru pulih dari dampak pandemi dan bencana alam, sehingga otoritas daerah fokus menjaga citra dan arus wisata.
Pihak berwenang merencanakan peningkatan kamera CCTV di lokasi wisata, pertukaran intelijen real time, dan pelatihan patroli bersama petugas keamanan lokal.
Masyarakat menuntut kejelasan dan hukuman setimpal. Polisi menyatakan akan tegas menghukum tanpa pandang bulu—apapun kebangsaan pelakunya.
Pemerintah mempertimbangkan revisi aturan kepemilikan dan penggunaan senjata api, serta memperkuat pengawasan orang asing di Bali dan pulau wisata lain.
Kampanye edukasi dijalankan ke hotel, vila, pemandu wisata, dan staf di sektor pariwisata guna mengenali ancaman dan segera melapor ke aparat.
Komunitas ekspatriat dan warga Australia di Indonesia menggelar doa bersama dan aksi damai di Denpasar untuk menghormati Radmanovic dan mendukung penegakan hukum adil.
Bila motivasi berbasis kebangsaan muncul, polisi menekankan latar belakang personal atau kriminalitas lebih mungkin menjadi dasar aksi.
Kasus serupa sebelumnya melibatkan WNI sebagai pelaku; kali ini pelaku asing menyoroti perlunya persamaan penegakan hukum untuk semua pihak.
Pakar kriminologi menilai langkah hukum yang cepat dan adil dapat memulihkan kepercayaan wisatawan dan meningkatkan keamanan publik
Kasus penembakan ini menjadi titik kritis dalam pengawasan turis asing dan penegakan hukum transnasional di Indonesia. Koordinasi intensif dan transparansi menjadi kunci agar Bali tetap menjadi destinasi aman.
Saran dan Kesimpulan:
Penegakan hukum harus berjalan transparan dan adil untuk memberikan efek jera bagi pelaku, apapun kewarganegaraannya.
Koordinasi antarnegara dan lembaga internasional terbukti efektif dalam mengungkap jaringan kejahatan lintas batas.
Peningkatan pengawasan area wisata, termasuk CCTV dan patroli, menjadi langkah preventif esensial.
Pendampingan konsuler menjadi wujud tanggung jawab diplomatik terhadap nama baik bangsa dan kesejahteraan warga negara di luar negeri.
Revisi kebijakan terkait kepemilikan senjata dan regulasi orang asing perlu segera dilakukan untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v