Jakarta – EKOIN.CO – Rekaman video yang memperlihatkan seorang pengemudi bajaj memberikan sebungkus rokok kepada petugas berseragam Dinas Perhubungan di kawasan salemba ,Jakarta Pusat memancing perhatian warganet dan menjadi viral. Video tersebut ramai dibagikan sejak Sabtu, 29 Juni 2025, dan memicu dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum petugas di lapangan.
Berikut ini adalah laporan lengkap, ditulis ulang secara berbeda dari sumber asli namun tetap mempertahankan makna, dalam format piramida terbalik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, telah menerima laporan soal insiden ini dan menyatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap personel yang terekam dalam video tersebut. Pemeriksaan dijadwalkan pada Senin, 30 Juni 2025.
Dalam rekaman yang tersebar, tampak seorang pria yang mengemudikan bajaj memberikan sebungkus rokok kepada seseorang berseragam Dishub yang berada di dalam kendaraan operasional dinas. Narasi yang menyertai video menyebut bahwa pengemudi bajaj tersebut “dipalak” oleh petugas.
Syafrin menegaskan, Dishub DKI Jakarta akan bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya, baik itu dari kalangan ASN maupun PJLP.
“Bila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pelanggaran, maka sanksi tegas akan diberikan, mulai dari pembinaan hingga pemberhentian,” ujar Syafrin, dikutip dari pernyataannya, Sabtu.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran terhadap nomor kendaraan dan lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran video tersebut.
Sosok pengemudi bajaj yang terekam dalam video diketahui bernama Sofyan. Ia telah dipanggil dua kali ke kantor Dishub untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Sofyan menyampaikan bahwa dirinya hanya dimintai tolong oleh petugas Dishub untuk membeli rokok, bukan dalam rangka menyetor uang atau bentuk pungli.
“Saya cuma disuruh beli rokok, uangnya dari mereka juga,” ucap Sofyan dalam keterangan kepada media.
Syafrin mengatakan meski keterangan dari sopir telah diberikan, proses klarifikasi dan penyelidikan tetap berlanjut. Hal ini dianggap perlu untuk menjaga integritas institusi dan menjawab keresahan masyarakat.
Ia juga mengapresiasi masyarakat yang telah cepat memberikan informasi dan mendesak agar instansinya segera merespons peristiwa tersebut.
Video berdurasi pendek tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai platform seperti TikTok, Facebook, dan Instagram. Banyak warganet yang memberikan komentar negatif dan mendesak pemerintah bertindak.
Komentar publik sebagian besar mengkritik dugaan adanya “kewajiban” bagi pengemudi untuk memberikan sesuatu kepada petugas, meski hanya rokok. Beberapa menyebut tindakan itu sebagai bentuk pungli terselubung.
Beberapa warganet juga menyoroti perlakuan tidak adil kepada pengemudi transportasi konvensional, termasuk sopir bajaj, yang mereka anggap sering menjadi sasaran empuk petugas.
Syafrin menjelaskan bahwa Dishub berkomitmen melakukan penindakan jika memang terbukti terjadi pelanggaran oleh anggotanya di lapangan.
Selain itu, ia menyatakan perlunya penguatan sistem pengawasan agar tindakan seperti ini dapat dicegah ke depan.
Dishub berencana meningkatkan pengawasan, salah satunya dengan menambah titik-titik pemantauan CCTV di beberapa kawasan lalu lintas padat. Langkah ini diambil guna memperkuat akuntabilitas tugas petugas di lapangan.
Syafrin juga mengatakan akan mengkaji ulang prosedur operasional standar (SOP) bagi petugas lapangan Dishub.
Evaluasi tersebut termasuk pemantauan langsung, rotasi petugas, serta peningkatan pelatihan etika dan kedisiplinan bagi pegawai.
Dishub juga akan menggandeng pihak eksternal, seperti Ombudsman RI, untuk membantu melakukan pengawasan secara independen.
Melalui kerja sama lintas lembaga dan pemantauan ketat, diharapkan praktik seperti yang terekam dalam video tersebut bisa dihindari.
Dishub DKI mendorong masyarakat untuk melaporkan segala bentuk dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh petugas di lapangan. Saluran pengaduan akan dibuka lebih luas agar masyarakat tidak takut untuk berbicara.
“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengawasi kerja-kerja kami,” ujar Syafrin menegaskan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga diharapkan dapat mendukung upaya Dishub dalam memperbaiki sistem kinerja aparat pelayanan publik di sektor transportasi.
Melalui pelaporan masyarakat dan penguatan pengawasan internal, praktik pungli diharapkan bisa diberantas dari akar.
Sosialisasi hak dan kewajiban pengemudi serta petugas Dishub juga dinilai penting agar tidak ada salah kaprah di lapangan.
Sebagai saran, Dishub DKI perlu segera menyelesaikan pemeriksaan internal secara menyeluruh terhadap semua pihak yang terlibat, termasuk pengemudi dan petugas yang terekam. Investigasi ini tidak hanya diperlukan untuk mengklarifikasi kebenaran video, tetapi juga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Selain itu, penegakan disiplin harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Bila terbukti bersalah, tindakan tegas harus dilakukan agar tidak mencederai citra pelayanan publik.
Di sisi lain, pelatihan rutin dan peningkatan kompetensi petugas Dishub harus menjadi agenda utama agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Peran pengawasan berbasis teknologi, seperti kamera pemantau, bisa dijadikan alat bantu penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan lapangan dilakukan secara akuntabel.
Terakhir, masyarakat diharapkan tetap berani melaporkan setiap praktik yang tidak semestinya dan menjaga komunikasi aktif dengan instansi terkait demi pelayanan transportasi yang bersih dan profesional.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
(*)