Dinamika negosiasi dengan China
Trump mengisyaratkan bahwa persetujuan dari pemerintah China adalah kunci agar kesepakatan berjalan. Ia optimistis Presiden Xi Jinping tidak akan menghalangi proses tersebut
Beijing sebelumnya menolak kesepakatan sebelumnya setelah melawan tarif impor tinggi yang diumumkan Trump. Hal ini memicu penundaan rencana spin-off TikTok AS ke entitas lokal pada musim semi .
Analisis menunjukkan keterlibatan pemerintahan Trump dalam pengalihan aset asing teknologi—seperti TikTok—mencerminkan intervensi yang jarang terjadi dalam kebijakan pemerintah AS .
Namun, belum ada rincian resmi soal struktur kesepakatan atau nilai transaksi yang melibatkan calon pembeli yang disebut Trump.
Upaya menjaga platform tetap berjalan di AS
Trump mengakui bahwa kepopuleran TikTok di kalangan pemilih muda berkontribusi pada dukungannya dalam pilpres 2024 . Ia menyatakan hal ini dalam wawancara tersebut.
Pengguna TikTok mencapai sekitar 150 juta di AS pada awal 2025, menurut statistik terakhir
Platform ini sempat ditutup sementara pada 18 Januari 2025 sebelum layanan dipulihkan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif.
Meski ada kekhawatiran data dan keamanan nasional, belum ada bukti publik yang menunjukkan pemerintah China mengakses data pengguna Amerika melalui TikTok
Dengan negosiasi yang masih berjalan, nasib TikTok bisa tetap aktif di AS jika divestasi selesai tepat waktu atau kemajuan tampak nyata.
Langkah selanjutnya dan pengawasan berkelanjutan
Trump akan mengumumkan identitas pembeli dalam sekitar dua minggu. Tenggat ini menjadi fokus bagi pengawas AS termasuk CFIUS, Kongres, dan administrasi Gedung Putih
Sementara itu, TikTok dan ByteDance mempertahankan posisi menolak pembagian algoritma atau teknologi inti. Mereka lebih memilih pengaturan teknis seperti kontrak penjagaan data dengan Oracle .
Pengunjung juga mencatat bahwa perhatian terhadap monetisasi dan regulasi data terus meningkat, dengan nilai potensi akuisisi mencapai puluhan miliaran dolar .
Bagi para pemangku kepentingan, meliputi pemerintahan dan investor, pengumuman pembeli ini bisa menjadi momen penting dalam menjaga keberlanjutan platform.
Dari sisi pengguna, masa depan TikTok AS akan bergantung pada apakah divestasi dapat berjalan sesuai regulasi dan mendapat izin internasional.
Pemerintah AS perlu memastikan transparansi dalam proses negosiasi agar masyarakat mendapat penjelasan yang jelas soal pembeli dan mekanisme kesepakatan.
TikTok sebaiknya menyiapkan mitigasi teknis dan regulasi agar divestasi tidak mengganggu operasi pengguna maupun model bisnis.
Investor potensial perlu menjelaskan kesiapan dan rencana strategis mereka terhadap TikTok AS agar publik dan regulator dapat menilai kelayakan kepemilikan.
Pemerintah China perlu menjalin dialog konstruktif dengan pihak AS agar perjanjian berjalan lancar dan tidak menimbulkan gesekan lintas negara.
Pemangku kebijakan perlu terus memantau perkembangan, memastikan kesepakatan melindungi data pengguna, aspek nasional, dan keberlanjutan industri teknologi.
Trump mengumumkan kandidat pembeli TikTok AS dalam dua minggu ke depan, setelah memperpanjang tenggat pelepasan aset ByteDance.
Kesepakatan ini memerlukan persetujuan pemerintah China, dan Trump yakin Beijing bersedia memberikan lampu hijau.
Undang-undang AS mewajibkan divestasi TikTok sebelum Januari 2025, namun perpanjangan tiga kali memungkinkan waktu tambahan untuk negosiasi.
Beberapa calon investor besar telah dipantau, namun belum ada nama resmi; proses masih menunggu pengumuman Trump.
Nasib TikTok di AS tergantung pada kelancaran negosiasi, regulasi domestik, dan persetujuan internasional yang cepat. (*)