Banjarmasin EKOIN.CO – Tiga pemuda tewas mengenaskan dalam perkelahian berdarah di Jalan Bawang Merah Raya, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, pada Minggu dini hari, 29 Juni 2025. Peristiwa ini kini tengah ditangani oleh Satreskrim Polresta Banjarmasin, didasari oleh pesta minuman keras yang berubah menjadi tragedi tragis .
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Eru Alsepa, memastikan dua korban tewas di tempat, sedangkan satu lainnya meninggal di rumah sakit. Korban pertama, MF (18), dan MR (22), adalah saudara kandung warga Jalan Kampung Melayu RT 01. Korban ketiga, MN (17), berdomisili di Jalan Veteran Gang Sangga Lima, Banjarmasin Tengah
MF mengalami luka tusuk di perut, MR terluka di pinggang kiri dan pipi kiri, sementara MN menderita luka tusuk di perut dan dada kiri sebelum meninggal di rumah sakit
Pelaku utama berinisial SL kini sudah ditangkap dan tengah diperiksa intensif oleh penyidik Polresta Banjarmasin. Namun, petugas masih berupaya menemukan senjata tajam yang digunakan dan memburu tersangka lainnya yang diduga turut terlibat
Peristiwa bermula saat sejumlah pemuda, termasuk para korban dan pelaku, menggelar pesta minuman keras di kawasan SMP Negeri 35, Jalan Bawang Merah Raya. Suasana yang semula santai berubah memanas, hingga pecah cekcok dan berujung pada aksi kekerasan menggunakan senjata tajam
Saksi mata melaporkan bahwa saat cekcok terjadi, beberapa orang terlihat terlibat dalam perkelahian. Beberapa warga mendengar teriakan dan keributan sekitar pukul dini hari, lalu berlari menuju lokasi kejadiaan
Dua korban langsung terkapar di lokasi kejadian karena luka berat. MN sempat dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia
Pihak kepolisian yang tiba di TKP langsung melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus mengamankan satu orang terduga pelaku
Proses pengumpulan alat bukti, termasuk saksi dan jejak senjata tajam, terus berjalan di lapangan. AKP Eru menekankan bahwa penyidik masih mendalami motif dan keterlibatan pelaku lain
Ketiga korban sudah diidentifikasi sebagai Muhammad Fadil (MF, 18), Muhammad Rizaldi (MR, 22), dan Muhammad Reno (MN, 17). MF dan MR merupakan kakak-adik warga RT 01, sedangkan MN tinggal di Gang Sangga Lima
Para korban tewas akibat luka tusuk di bagian perut, pinggang, pipi, dan dada. Luka-luka tersebut diduga bersumber dari senjata tajam jenis parang yang masih diburu polisi
Pelaku SL ditangkap saat petugas tiba di lokasi. Kasat Reskrim menyatakan pemeriksaan intensif sedang dilakukan. Polisi tengah mengejar dan mendalami peran pelaku lain terkait tragedi ini
Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan apakah perkelahian dipicu alkohol murni atau ada konflik pribadi di baliknya
Pihak Polresta Banjarmasin bersama Polsek Banjarmasin Utara melakukan olah TKP dan memperketat pengamanan di sekitar Jalan Bawang Merah Raya untuk mencegah eskalasi susulan
Penyidik memeriksa beberapa saksi mata dan warga setempat untuk mengungkap apakah tersangka bertindak sendirian atau bersama pelaku lain. Penyelidikan senjata tajam masih intensif dilakukan .
AKP Eru mengimbau warga agar segera melapor jika melihat pesta minuman keras sebagai upaya pencegahan tragedi serupa. Kepedulian masyarakat diharapkan menciptakan situasi kondusif
Kapolresta, Kombes Pol Cuncun Kurniadi, melalui AKP Eru meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk bisa menghentikan pesta miras yang berpotensi memicu keributan
pesta minuman keras di kalangan remaja dan pemuda. Kasus berulang yang selalu berujung pada kekerasan dan kematian.
Kepolisian menegaskan bahwa konsumsi alkohol yang tidak terkendali bisa memicu tindakan ekstrem, seperti penggunaan senjata tajam.
Upaya sosialisasi dan patroli rutin kini ditingkatkan di lokasi-lokasi rawan pesta miras di kawasan pemukiman.
Orang tua dan tokoh masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap kegiatan remaja yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Penyidik akan memeriksa lebih jauh motif perkelahian untuk menentukan pasal yang tepat bagi pelaku. Apakah termasuk pembunuhan berencana atau penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.
Penegakan hukum terhadap pembawa senjata tajam menjadi prioritas utama guna memberikan efek jera dan mencegah kekerasan serupa.
Polisi akan memprioritaskan pencarian senjata tajam di area pesta serta mengidentifikasi kemungkinan pelaku lain yang kabur.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang bahaya alkohol dan dampak negatif pesta liar tanpa pengawasan.
Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kegiatan pesta minuman keras, terutama yang dilakukan oleh anak muda tanpa pengawasan orang dewasa. Hal ini bisa menjadi langkah preventif guna mencegah potensi kekerasan.
Orang tua perlu melakukan komunikasi terbuka dan edukasi mengenai bahaya alkohol kepada anak-anak remaja. Keterlibatan keluarga sangat penting dalam membangun kesadaran diri dan tanggung jawab sosial.
Pihak sekolah dan lembaga kemasyarakatan setempat disarankan menyelenggarakan kegiatan positif sebagai alternatif berkumpul tanpa alkohol, misalnya kegiatan olah raga atau seni.
Aparat kepolisian diharapkan terus mengintensifkan patroli dan langkah pre-emptive di kawasan berisiko tinggi terjadinya pesta miras dan perkelahian pemuda.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa pesta yang seharusnya menjadi momen bersenang-senang bisa berubah tragis jika dikombinasikan dengan alkohol dan emosi tak terkendali.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v