Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah resmi meluncurkan program Sekolah Rakyat yang ditargetkan beroperasi mulai Juli 2025. Sekolah gratis berbasis asrama ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercatat dalam desil terendah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan, program ini dirancang sebagai langkah strategis memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi. “Presiden meminta Sekolah Rakyat jenjangnya mulai dari SD, SMP, SMA. Tiap sekolah diharapkan ada 1.000 siswa dan kita diperintah supaya di tahun ini sudah bisa membuka sekolah di 100 titik,” ujarnya dalam siniar Penjaga Harapan di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam.
Setiap Sekolah Rakyat akan dibangun di lahan minimal delapan hektare dengan fasilitas terpadu, termasuk laboratorium, lapangan olahraga, dan asrama. Yang membedakan dari sekolah konvensional, seluruh kebutuhan siswa—mulai seragam hingga perangkat belajar—disediakan gratis dengan teknologi mutakhir. “Siswanya bukan kita kasih buku ataupun kapur, tapi sudah menggunakan iPad. Sistem pendidikannya berbasis teknologi,” jelas Agus Jabo.
Program ini melibatkan kolaborasi lintas kementerian. Kemendikdasmen, KemenPAN RB, BKN, dan Kemenag bertugas menyiapkan kurikulum dan tenaga pengajar, sementara Kemen PU mengurus infrastruktur dan Kemensos sebagai penanggung jawab utama.
Menjawab keraguan di media sosial, Agus menekankan bahwa Sekolah Rakyat justru dirancang sebagai lembaga unggulan. “Di sini siswa dapat pendidikan karakter kebangsaan, keagamaan, plus kemampuan profesional. Jadi sudah siap kerja,” tegasnya.
Pemilihan lokasi tahap awal berpedoman pada DTSEN, dengan 65 titik pertama tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten—wilayah yang menyumbang hampir 50% penduduk miskin nasional. Proses seleksi siswa dilakukan melalui verifikasi lapangan oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). “Perintah Pak Presiden, Sekolah Rakyat ini diperuntukkan untuk orang-orang yang betul-betul tidak mampu,” tandas Agus Jabo.
Sebagai program unggulan, Sekolah Rakyat menjadi bagian dari target pemerintah menghapus kemiskinan ekstrem pada 2026 dan menekan angka kemiskinan di bawah 5% pada 2029. Dengan pendekatan holistik, program ini tidak hanya solusi jangka pendek, melainkan investasi menyambut Generasi Emas 2045.