JAKARTA SELATAN EKOIN.CO– Suasana haru menyelimuti Aula Pusdiklatbangprof Margaguna, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025), saat Menteri Sosial Saifullah Yusuf berdialog dengan orangtua calon siswa Sekolah Rakyat.
Dalam forum bertajuk “Sosialisasi dan Dialog Sekolah Rakyat Berasrama”, Gus Ipul menyampaikan tujuan utama Sekolah Rakyat adalah membentuk karakter dan masa depan siswa dari keluarga miskin.
“Kalau ada anak dari keluarga miskin bisa masuk sekolah bagus, berasrama, dan diasuh dengan kasih sayang serta disiplin, itu bukan hanya urusan pendidikan,” ujar Gus Ipul.
Ia menekankan, Sekolah Rakyat bukan sekadar program belas kasihan, tapi merupakan bentuk penghargaan negara terhadap hak anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Kami ingin mereka berdiri tegak bukan karena dikasihani, tapi karena hak mereka dipenuhi,” tegasnya dalam forum itu.
Harapan dari Sekolah Rakyat
Menurut Gus Ipul, tantangan terbesar adalah keyakinan orangtua saat melepas anak-anak mereka ke lingkungan asrama.
Namun, ia memastikan, pengelolaan Sekolah Rakyat berada di tangan profesional dengan pendekatan kekeluargaan yang kuat.
“Arahan Presiden, orangtua boleh menengok kapan pun. Karena ini sekolah rakyat, sekolahnya rakyat, anak-anak rakyat,” katanya disambut tepuk tangan.
Untuk menggambarkan urgensi program ini, Gus Ipul memutar video kisah dua remaja dari Radio Dalam, Jakarta Selatan, yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.
Kisah tersebut menggambarkan banyaknya anak berpotensi yang terhenti impiannya karena kemiskinan struktural yang menahun.
“Kisah ini mewakili banyak anak yang punya potensi, tapi terhenti di tengah jalan,” ucap Gus Ipul di hadapan ratusan orangtua.
Janji Presiden untuk Pendidikan Inklusif
Dalam sesi selanjutnya, Gus Ipul memutar cuplikan pidato Presiden Prabowo Subianto pada acara halalbihalal purnawirawan TNI dan Polri.
Presiden menegaskan komitmennya untuk membangun 100 Sekolah Rakyat setiap tahun demi mengentaskan kemiskinan pendidikan.
Momen mengharukan hadir saat Gus Ipul mengundang Ikin Sasikin (62), warga Kramat Pela, Kebayoran Baru, untuk berbagi kisah.
Dengan suara bergetar, Pak Ikin mengungkapkan rasa syukur karena putrinya, Tika Pratiwi (16), diterima di Sekolah Rakyat.
“Saya sangat terharu sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden kita, juga Bapak Menteri,” ucapnya dengan penuh haru.
Anak Tukang Bangunan Punya Mimpi
Tika Pratiwi, anak bungsu dari tiga bersaudara, tak mampu menahan air mata saat menceritakan harapannya mengubah nasib keluarga.
“Saya bangga sama orangtua saya. Walaupun mereka kekurangan, mereka selalu ada untuk saya,” tuturnya dengan suara lirih.
Gadis itu berharap bisa menjadi chef di masa depan, setelah sempat bermimpi menjadi pemain sepak bola.
Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat adalah wujud nyata perintah Presiden untuk memberi ruang bagi anak-anak dari keluarga miskin.
“Sekolah ini bukan untuk anak yang pintar secara akademik, tapi untuk anak-anak yang selama ini terhambat aksesnya ke pendidikan,” ujarnya.
Seleksi Adil, Fokus pada Karakter
Ia menekankan bahwa tidak ada tes akademik dalam proses seleksi. Hanya verifikasi administrasi dan pemeriksaan kesehatan dilakukan.
Namun, ia menegaskan proses seleksi tetap ketat dan melibatkan banyak pihak dari lintas sektor.
“Tidak boleh ada yang main-main dalam proses seleksi,” tegas Gus Ipul lagi.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat akan menggali potensi siswa berdasarkan bakat, bukan standar akademik semata.
“Burung jangan disuruh berenang, ikan jangan disuruh terbang,” ujar Gus Ipul mengutip perumpamaan.
Pendidikan Gratis, Asrama dan Pemberdayaan Keluarga
Sekolah Rakyat merupakan sekolah gratis dengan konsep asrama penuh yang digagas Presiden Prabowo.
Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem agar bisa mendapatkan pendidikan bermutu.
Tidak hanya anak-anak, orangtua mereka juga akan diberdayakan dan rumah tak layak huni akan diperbaiki.
Data calon siswa diverifikasi oleh pendamping PKH, dinas sosial, dinas pendidikan, dan BPS melalui DTSEN.
Hanya anak-anak dari keluarga dalam Desil 1 dan 2 yang dapat diterima sebagai peserta Sekolah Rakyat.
Jumlah Siswa dan Target Nasional
Untuk tahap pertama, sebanyak 9.755 siswa telah terdaftar di 100 titik Sekolah Rakyat.
Seluruh siswa direncanakan memulai masa orientasi dan tinggal di asrama mulai 14 Juli 2025.
Seluruh asrama telah dilengkapi fasilitas lengkap sesuai standar kehidupan layak dan pendidikan berasrama.
Dengan target tambahan 100 titik sekolah setiap tahun, Kemensos menargetkan 20 ribu siswa dapat belajar tahun ini.
Program ini didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Tokoh Hadir dan Dukungan Pemerintah Daerah
Acara dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Sekjen Kemensos Robben Rico.
Turut hadir pula Kasudin Sosial Jakarta Selatan Bernard Tambunan serta Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Sarwoko.
Kepala Pusat Data dan Informasi DKI Jakarta Rani dan perwakilan Dinsos Provinsi DKI Jakarta Risye Maris juga ikut dalam kegiatan.
Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan lintas instansi untuk keberlanjutan Sekolah Rakyat.
Sinergi antar lembaga diharapkan memperkuat pelaksanaan program hingga ke level paling bawah.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v