JAKARTA, EKOIN.CO- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai fondasi utama keadilan sosial dan martabat bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Gus Ipul dalam Rapat Koordinasi Nasional Implementasi Penggunaan DTSEN yang dihadiri 518 kepala dinas sosial dari seluruh Indonesia.
Kegiatan berlangsung di Hotel Grand Mercure, Jakarta, pada Selasa, 8 Juli 2025, dan dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono beserta pejabat tinggi madya Kemensos.
Gus Ipul menekankan bahwa data tersebut bukan sekadar angka, tetapi mencerminkan wajah dan harapan jutaan rakyat Indonesia yang membutuhkan bantuan tepat sasaran.
“Setiap rupiah bantuan, setiap program pemberdayaan, harus sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” kata Gus Ipul dalam sambutannya.
Sinergi Nasional Diperkuat
Rapat koordinasi nasional ini menjadi momen penyatuan langkah antara Kemensos dan Dinsos di daerah dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025.
Presiden Prabowo Subianto, dalam berbagai kesempatan, juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam bantuan sosial.
Gus Ipul menyatakan DTSEN adalah kata kunci untuk menjawab tantangan tersebut, sebagai basis dalam menyalurkan program bantuan sosial dan pemberdayaan.
“Rakornas ini untuk menyatukan pemahaman terhadap Inpres Nomor 4 Tahun 2025,” ujarnya.
DTSEN sendiri merupakan integrasi dari DTKS, Regsosek, dan P3KE yang dipadankan dengan data kependudukan.
Pemutakhiran Jadi Tanggung Jawab Bersama
Menurut Gus Ipul, Inpres ini bukan sekadar peraturan, tetapi panggilan sejarah untuk mengentaskan kemiskinan dengan kerja nyata dari semua lini.
Ia meminta Dinsos sebagai ujung tombak pelayanan sosial untuk terus memperbarui data masyarakat miskin secara valid dan tepat waktu.
“Kita perlu lakukan pemutakhiran secara berkala, ini penting,” katanya tegas.
Pemutakhiran dilakukan setiap tiga bulan melalui dua jalur, yaitu formal dan partisipatif
Jalur formal dimulai dari musyawarah di desa/kelurahan, kemudian diteruskan ke Dinsos, sedangkan jalur partisipatif dibuka melalui kanal Kemensos.
Validasi Melibatkan Badan Pusat Statistik
Data yang telah diperbarui selanjutnya akan diverifikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bukan oleh Kemensos atau kementerian lain.
“BPS akan memberikan data balikan terhadap hasil pemutakhiran itu,” kata Gus Ipul menjelaskan mekanismenya.
Ia menambahkan, dalam setiap data yang diperbarui, terdapat kehidupan yang menanti keadilan dan perhatian pemerintah.
“Di balik data itu ada jiwa, di sanalah letak kehormatan kita,” ujarnya menyentuh hati para peserta.
Dalam Rakornas ini, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti juga turut memberikan sambutan.
Ia mengapresiasi dukungan Kemensos dalam proses penyusunan, uji petik, dan pemutakhiran DTSEN.
Penguatan Kebijakan Berbasis Data
Menurut Amalia, dorongan aktif dari Gus Ipul menjadi semangat tambahan bagi BPS untuk terus menghasilkan data yang relevan dan digunakan oleh kementerian.
“Artinya data yang kami produksi dimanfaatkan,” kata Amalia menyampaikan penghargaan atas kolaborasi tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa Inpres Nomor 4 Tahun 2025 melibatkan 18 kementerian/lembaga, bukan hanya BPS semata.
Hal itu menandakan pentingnya DTSEN sebagai landasan pembangunan sosial ekonomi nasional.
Amalia menegaskan bahwa kebijakan berbasis data harus terus diperkuat dalam setiap tahapan pembangunan.
Penutup Penuh Makna
Menutup Rakornas, Gus Ipul menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kerja yang tulus dan berbasis data akurat.
“Setiap angka dalam data kita bukan sekedar statistik, tetapi denyut harapan mereka yang terpinggirkan,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk bekerja dengan hati dan terus menjaga integritas dalam memutakhirkan data.
Sebab di balik akurasi data, tumbuh masa depan bangsa yang lebih adil dan bermartabat.(Gambar diambil dari Kumparan)
Gus Ipul menyebut, tanggung jawab moral harus selalu menjadi kompas dalam pekerjaan pelayanan sosial(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v