Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengajak kepala daerah, mulai dari gubernur hingga bupati/wali kota, seperti Gubernur Bengkulu dan Bupati Karimun berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk membangun Sekolah Rakyat baik rakyat miskin agar mendapatkan pendidikan gratis.
Hal tersebut disampaikan Mensos saat menerima kunjungan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Bupati Karimun Iskandarsyah.
“Ini sekolah untuk rakyat miskin, enggak boleh titipan siapa-siapa, titipan DTSEN. Gubernur dan bupati mengusulkan nama-nama yang sudah kita verifikasi,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (17/6).
Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan kebijakan afirmatif, sehingga rakyat miskin diperlakukan sesuai kebutuhan.
“Tidak ada tes akademik, yang penting miskin,” ujar dia.
Ia juga menyampaikan bahwa banyak pihak yang berkontribusi untuk Sekolah Rakyat. Di antaranya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Kementerian Agama (Kemenag), hingga kepala daerah.
“Jadi, tidak hanya Kemensos sendiri, kami penanggung jawab operasionalnya,” ucapnya.
Gus Ipul juga meminta para kepala daerah tersebut untuk mengirim data warganya ke Kemensos guna memutakhirkan DTSEN.
“Mari, data kita perbaiki agar tepat sasaran,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Sekolah Rakyat merupakan program yang bagus. Ia pun menyerahkan dokumen usulan Sekolah rakyat kepada Gus Ipul.
“Kita juga akan satukan data,” kata dia.
Dalam kesempatan sama, Bupati Karimun Iskandarsyah menilai Sekolah Rakyat sebagai program yang luar biasa. Ia memastikan akan menyiapkan lahan usulan untuk sekolah itu.
“Insya Allah, mudah-mudahan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, tahun depan kami berharap bisa dibangun Sekolah Rakyat,” pungkasnya. ()