TRENGGALEK EKOIN.CO –Kementerian Sosial Republik Indonesia menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 957.010.000 kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin 23 Juni 2025 lalu.
Penyaluran ini bertepatan dengan kunjungan kerja Fatma Saifullah Yusuf, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemensos RI, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Fatma menyampaikan bahwa kehadiran bantuan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok rentan.
“Bantuan Kemensos pada kegiatan tersebut hampir satu miliar. Ini rezekinya Kabupaten Trenggalek,” kata Fatma, Jumat (27/6/2025).
Ia menambahkan, sebagian dana bantuan akan digunakan untuk Rumah Terapi Bina Permata di Kecamatan Panggul.
Tujuh Klaster Bantuan untuk Kelompok Rentan
Menurut Fatma, bantuan dari Kemensos bersumber dari Sentra Terpadu Kartini Temanggung serta Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam.
Penyaluran bantuan ini mencakup tujuh kategori utama yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penerima manfaat.
Klaster lanjut usia diberikan kepada 106 orang PPKS berupa bantuan kewirausahaan, alat bantu, dan pemenuhan hidup layak senilai Rp 259.950.000.
Klaster disabilitas mencakup 107 orang penerima, dengan total bantuan senilai Rp 285.800.000 yang disalurkan dalam bentuk serupa.
Untuk klaster anak, bantuan diberikan kepada satu orang anak dalam bentuk pemenuhan hidup layak senilai Rp 1.450.000.
Dukungan untuk Korban Bencana dan Inisiatif Lokal
Selanjutnya, klaster rentan melibatkan 15 orang penerima bantuan berupa pemenuhan hidup layak dan modal usaha senilai Rp 50.450.000.
Klaster korban bencana alam mencakup 4 orang yang menerima bantuan tambahan nutrisi dan kebutuhan dasar senilai Rp 9.360.000.
Selain itu, Kemensos juga memberikan Bantuan Keserasian Sosial kepada 2 forum sosial sebesar Rp 150.000.000 untuk penguatan hubungan masyarakat.
Bantuan Kearifan Lokal disalurkan kepada 4 kelompok yang bergerak di bidang pemberdayaan lokal, dengan total nilai Rp 200.000.000.
Dukungan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Layanan Terapi Disabilitas di Dua Lokasi
Tak hanya berbentuk bantuan barang dan dana, Kemensos juga menyelenggarakan layanan terapi anak disabilitas di dua tempat.
Lokasi terapi berada di Pendopo Kabupaten Trenggalek dan SMP Negeri 1 Panggul, Kecamatan Panggul, yang berjarak sekitar dua jam dari pusat kota.
Terapis dari Sentra Terpadu Kartini datang langsung untuk memberikan alat terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.
Pendekatan yang digunakan bersifat empatik dan penuh ketelatenan agar anak merasa nyaman menjalani proses terapi.
Tercatat, di Kecamatan Panggul terdapat 77 anak yang memerlukan terapi intensif sejak dini.
Intervensi Dini Tingkatkan Harapan Hidup Mandiri
Menurut Fatma, intervensi sejak usia anak-anak sangat krusial dalam menekan dampak disabilitas yang mungkin terjadi di masa depan.
“Mudah-mudahan semua orang tua yang memiliki anak-anak spesial bisa rutin untuk melaksanakan terapi,” ucap Fatma.
Ia menekankan pentingnya terapi dalam memperkuat kondisi fisik dan kemandirian anak sejak usia dini.
Dengan demikian, saat mereka tumbuh dewasa, akan memiliki daya tahan dan keterampilan hidup yang lebih baik.
Dukungan orang tua dalam proses ini menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya pemulihan anak.
Apresiasi Pemkab Trenggalek dan Program Caping Keren
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memberikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan oleh Kemensos RI.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menjalankan program Caping Keren sejak 2018.
“Caping Keren itu caregiver pendamping kelompok rentan. Ada lansia yang didampingi caregiver,” jelas Nur Arifin.
Program ini memberikan pendampingan secara langsung kepada kelompok lanjut usia maupun kelompok rentan lainnya.
Caping Keren mencakup kegiatan seperti Aku Keren, Kami Keren, Semua Keren, Kita Keren, dan Lo Gue Keren.
Komunitas dan Religi Jadi Lokasi Kegiatan
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di berbagai tempat yang menjangkau langsung masyarakat.
Lokasi pelaksanaan antara lain Posyandu Lansia, Posbindu PTM, balai desa, rumah lansia, hingga masjid dan rumah ibadah lainnya.
Setiap kegiatan mengedepankan nilai gotong royong dan perhatian kepada kelompok rentan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi pelengkap dari intervensi yang dilakukan oleh Kemensos RI di tingkat pusat.
Kolaborasi antara pusat dan daerah menjadi kunci dalam penguatan jaring sosial masyarakat.
Semangat dari Ketua TP PKK Trenggalek
Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardini, menyampaikan motivasi dan semangat kepada penyandang disabilitas dan para pendampingnya.
“Kapan pun rumah kita bisa diambil, kapan pun orang tua kita bisa diambil,” ucap Novita.
Ia menambahkan bahwa satu hal yang tak bisa dirampas adalah semangat dan keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bentuk dukungan moral kepada anak-anak dan keluarganya.
Motivasi ini menjadi kekuatan tambahan di samping dukungan terapi dan bantuan material yang diberikan.
Kegiatan Mewujudkan Inklusi Sosial Nyata
Kegiatan ini menunjukkan adanya sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Bentuk kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana setiap lapisan masyarakat mendapat perhatian.
Terutama kelompok rentan yang selama ini sering mengalami keterbatasan dalam akses layanan dan kesempatan.
Fatma didampingi oleh jajaran DWP Kemensos, termasuk Intan Agus Jabo sebagai penasihat 2 dan Dewi Suhartini Kepala Sentra Kartini Temanggung.(Gambar diambil dari Disway)
Dukungan lintas sektor ini memastikan program berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.(*)