Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), meninjau progres pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (3/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY menyoroti pentingnya percepatan pembangunan irigasi serta dampak strategis bendungan bagi masyarakat sekitar. Ia menyampaikan hal ini langsung di hadapan awak media usai meninjau lokasi proyek.
“Bendungan Pidekso ini memiliki empat fungsi utama yang sangat penting, mulai dari mendukung swasembada pangan, suplai air bersih, pengendalian banjir, hingga pengembangan pariwisata daerah,” ujar Menko AHY di hadapan wartawan.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan saluran irigasi primer di sisi kanan dan kiri bendungan telah mencapai sekitar 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Kelanjutan proyek dijadwalkan pada tahun berikutnya.
Menko AHY menekankan bahwa bendungan ini akan meningkatkan indeks pertanaman dari semula satu atau dua kali menjadi tiga hingga empat kali panen dalam setahun.
Fokus pada Pertanian dan Kesejahteraan Petani
“Ini merupakan perhatian dan prioritas utama dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Dengan memperkuat saluran-saluran irigasi, kita harapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman. Hal ini tentu akan menambah produktivitas para petani dan, insya Allah, turut meningkatkan kesejahteraan mereka,” jelasnya.
Tak hanya pertanian, bendungan juga akan berfungsi menyuplai air bersih ke tiga kecamatan, yaitu Giriwoyo, Batuwarno, dan Eromoko. Pemerintah ingin memastikan ketersediaan air bersih di wilayah pedesaan.
“Ini harus terus kita perkuat agar masyarakat Wonogiri tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih. Karena tanpa air, tidak ada kehidupan. Ini harus kita kawal bersama,” tegas Menko AHY.
Ia juga menyoroti berkurangnya intensitas banjir di wilayah hilir sejak bendungan mulai beroperasi. Hal ini menandai peran vital bendungan dalam pengendalian bencana alam di kawasan tersebut.
Selain itu, Menko AHY melihat potensi besar sektor pariwisata di sekitar area bendungan yang bisa digarap untuk mendorong perekonomian lokal.
Pariwisata dan Peran Pemerintah Daerah
Menko AHY berharap pemerintah daerah mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi wisata yang ada. Hal ini dinilainya sebagai peluang konkret untuk menumbuhkan ekonomi berbasis masyarakat.
“Infrastruktur ini harus benar-benar dihidupkan untuk masyarakat. Jadi bukan sekadar membangun beton atau struktur fisik semata, tetapi yang paling penting adalah dampaknya bisa langsung dirasakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya,” ujar Menko AHY.
Dalam kunjungan itu, Menko AHY juga menyempatkan diri berdialog dengan para petani. Ia mencatat berbagai aspirasi, termasuk permintaan perbaikan jalan untuk mendukung distribusi hasil pertanian.
Menurutnya, berbagai persoalan infrastruktur hanya dapat diselesaikan dengan sinergi kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi tersebut.
“Kami akan terus mendorong Kementerian Pekerjaan Umum, termasuk BBWS Bengawan Solo, agar proses pembangunan infrastruktur di Wonogiri bisa terus berjalan dengan baik dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dukungan Penuh Lintas Lembaga
Turut hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infrastruktur Najib Faizal, serta Staf Khusus Menteri Agust Jovan Latuconsina.
Mereka bersama-sama meninjau progres lapangan serta mengevaluasi pelaksanaan pembangunan yang sedang berlangsung, baik dari sisi teknis maupun manfaat sosialnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk memperkuat infrastruktur dasar di wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pariwisata.
Kunjungan Menko AHY ke Bendungan Pidekso mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang memberi dampak langsung pada kehidupan masyarakat. Fokusnya tidak hanya pada penyelesaian fisik proyek, tetapi juga pada kesejahteraan petani, penguatan ketahanan air, serta pengembangan ekonomi berbasis lokal.
Proyek ini diharapkan mampu mendongkrak indeks pertanaman melalui sistem irigasi yang lebih baik. Selain itu, penyediaan air bersih serta pengendalian banjir menjadi manfaat nyata lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat di tiga kecamatan.
Dengan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, proyek Bendungan Pidekso bisa menjadi model pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Semua pihak dituntut menjaga keberlanjutan serta memastikan manfaat bendungan dirasakan luas oleh masyarakat sekitar.(*)