Selandia Baru, EKOIN.CO – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang lepas pantai barat daya Pulau Selatan, Selandia Baru, pada Selasa siang waktu setempat. Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 14.43 dengan kedalaman 12 kilometer, berlokasi sekitar 155 kilometer barat laut Kepulauan Snares.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatan gempa tersebut sebagai magnitudo 6,7, sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia mencatat magnitudo 6,6.
Akibat gempa ini, NEMA mengeluarkan peringatan akan terjadinya arus kuat dan tidak normal di Pesisir Barat Pulau Selatan, khususnya dari Milford Sound hingga Puysegur Point. Mereka memperkirakan wilayah pesisir akan mengalami arus yang kuat serta gelombang pasang yang tidak terduga di pantai.
Menteri Manajemen Darurat dan Pemulihan, Mark Mitchell, menegaskan bahwa ada potensi bahaya tsunami di dekat garis pantai.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa kuat tersebut termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Australia ke bawah Lempeng Pasifik. “Wilayah Selandia Baru terletak di perbatasan dua lempeng tektonik utama dan konsekuensinya akan terus diguncang oleh ribuan gempa bumi setiap tahunnya,” kata Daryono.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat gempa tersebut. Pihak berwenang terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan resmi dari pemerintah setempat. (*)