Moskow EKOIN.CO – Kementerian Pertahanan Rusia telah menerima sejumlah jet tempur baru Sukhoi Su-35S dari perusahaan United Aircraft Corporation (UAC), berdasarkan pesanan resmi pengadaan senjata nasional. Informasi ini disampaikan oleh Rostec pada 8 Juli 2025, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Jet tempur generasi 4++ ini telah melewati seluruh rangkaian uji coba pabrik dalam berbagai kondisi operasional. Setelah lulus uji, pesawat-pesawat tersebut langsung diterbangkan ke lokasi penempatan mereka di pangkalan udara Rusia.
Wakil Pertama CEO Rostec, Vladimir Artyakov, menyatakan bahwa pilot-pilot Rusia sangat mengapresiasi kualitas jet tempur baru ini. Menurutnya, Su-35S adalah salah satu jet tempur terbaik di kelasnya karena kemampuannya untuk mengoperasikan berbagai senjata di semua ketinggian dan kecepatan.
“Jet-jet tempur ini menampilkan kualitas terbang terbaik, serta karakteristik sistem navigasi dan penglihatan yang sangat baik. Pesawat ini mampu menjalankan semua misi dan semakin mendekatkan pada kemenangan,” kata Artyakov dalam pernyataannya.
Jet tempur Su-35S juga dikenal karena kemampuannya dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran kompleks. Dengan kelincahan manuver dan teknologi canggih, pesawat ini diandalkan untuk memenuhi tantangan di medan perang modern.
Jet Tempur Su-35S Didesain untuk Dominasi Udara
CEO United Aircraft Corporation, Vadim Badekha, menekankan pentingnya mempertahankan kecepatan produksi jet tempur tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki target ambisius dalam peningkatan kapasitas produksi hingga tahun 2030.
“Kami berencana meningkatkan efektivitas produksi sebesar 30 persen pada tahun 2030. Ini akan membantu menghasilkan volume produksi signifikan berdasarkan pesanan pengadaan senjata, bahkan melebihi angka tertinggi tahun lalu,” ujar Badekha.
Jet tempur Su-35S sendiri merupakan hasil pengembangan lanjutan dari Su-27 dengan peningkatan signifikan pada berbagai aspek. Pesawat ini mengusung fitur-fitur yang biasanya ditemukan pada jet generasi kelima, seperti kemampuan mencapai kecepatan supersonik tanpa dorongan.
Dilengkapi dengan kompleks avionik digital baru dan radar berantena bertahap pasif, Su-35S mampu melacak serta menyerang banyak target secara simultan. Ini menjadikan pesawat tersebut unggul dalam pertempuran udara jarak jauh maupun jarak dekat.
Kapasitas dan Teknologi Canggih Su-35S
Salah satu komponen utama dalam peningkatan performa Su-35S adalah mesin pengapian plasma dengan kapasitas lebih besar. Ditambah kemampuan vektor kendali, mesin ini memberikan keunggulan dalam manuver ekstrem dan fleksibilitas di udara.
Pesawat ini juga dirancang tanpa sirip horizontal depan serta flap rem. Sebagai gantinya, pengereman saat mendarat dilakukan melalui pengaturan arah kemudi, memberikan kemampuan manuver tambahan saat berada di landasan.
Selain itu, Su-35S menggunakan glider yang diperkuat untuk menanggung beban lebih besar saat bermanuver cepat. Struktur pesawat dibuat tahan terhadap tekanan dinamis tinggi dalam pertempuran udara intensif.
Sebagai pesawat multiperan, Su-35S dapat dioperasikan untuk berbagai misi, termasuk penyerangan darat, pengintaian, serta penguasaan superioritas udara. Hal ini menjadikannya salah satu aset strategis dalam kekuatan udara Rusia.
Peningkatan kemampuan tempur ini sejalan dengan doktrin militer Rusia yang semakin fokus pada keunggulan udara dan penguasaan ruang tempur dari langit. Jet-jet tempur ini akan memperkuat posisi Rusia dalam berbagai konflik atau misi pertahanan nasional.
Kemampuan jet tempur ini juga memungkinkan pengoperasian senjata berpemandu presisi tinggi, baik dalam kondisi siang maupun malam. Ini membuatnya efektif digunakan dalam berbagai skenario operasional dan iklim ekstrem.
Jet Su-35S telah digunakan dalam berbagai latihan militer sebelumnya dan menunjukkan performa yang memuaskan. Hasil pengujian juga menunjukkan keandalan sistem komunikasi serta integrasi dengan sistem komando dan kontrol yang ada.
Berdasarkan klasifikasi NATO, Su-35S dikenal sebagai Flanker-E+. Jet ini membawa warisan Su-27 namun dilengkapi teknologi modern yang membuatnya berada di kelas yang berbeda dari pendahulunya.
Penyerahan jet tempur ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dalam program modernisasi militer Rusia. Hal ini menjadi indikator konsistensi dalam peningkatan kapabilitas angkatan bersenjata.
Rusia juga telah menjalin sejumlah kerja sama ekspor jet tempur ke berbagai negara sahabat. Meskipun Su-35S adalah produk dalam negeri, beberapa varian dan teknologinya ditawarkan untuk kepentingan aliansi strategis.
Produksi dan pengiriman Su-35S ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk memperkuat daya gempur dan mempertahankan posisi Rusia sebagai salah satu kekuatan militer utama di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rostec dan UAC telah mempercepat inovasi di sektor dirgantara, seiring dengan peningkatan tuntutan terhadap efisiensi produksi dan daya tempur jet modern.
Secara keseluruhan, penerimaan jet tempur Su-35S oleh Kementerian Pertahanan Rusia menandai langkah maju dalam strategi militer nasional, serta penguatan kapasitas pertahanan di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah.
Langkah Rusia ini juga menjadi sinyal bagi negara-negara lain bahwa kekuatan udara tetap menjadi komponen penting dalam skenario pertahanan abad ke-21. Jet tempur modern akan terus menjadi alat utama dalam menjaga kedaulatan negara.
Sebagai tambahan, keberhasilan dalam produksi dan penyerahan jet ini juga memperlihatkan kesiapan industri pertahanan Rusia dalam menjawab kebutuhan operasional dan strategi militer masa depan.
Rusia menunjukkan komitmen tinggi terhadap inovasi teknologi militer, khususnya di sektor udara, sebagai bagian dari respons terhadap tantangan global yang semakin kompleks.
Keberhasilan penyerahan jet tempur Su-35S oleh UAC kepada Kementerian Pertahanan Rusia mencerminkan konsistensi dalam upaya modernisasi militer. Ini juga menandakan bahwa teknologi dirgantara Rusia masih mampu bersaing secara global. Selain itu, pengujian yang dilakukan menunjukkan hasil yang positif terhadap kinerja jet tempur tersebut.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Su-35S, pesawat ini dapat menjadi ujung tombak dalam misi pertahanan dan penyerangan strategis. Keandalannya dalam kondisi ekstrem juga membuatnya layak ditempatkan di berbagai wilayah operasional. Keberadaan radar dan avionik modern menambah daya saing jet ini di pasar internasional.
Peningkatan kapasitas produksi yang ditargetkan oleh UAC pada tahun 2030 menjadi langkah penting dalam memenuhi permintaan domestik dan ekspor. Jika target tersebut tercapai, Rusia dapat memperluas pengaruh militernya di berbagai kawasan strategis dunia. Ini juga dapat memperkuat posisi perusahaan industri pertahanan dalam negeri.
Integrasi teknologi generasi kelima pada jet tempur generasi 4++ seperti Su-35S menunjukkan bahwa Rusia tetap fokus pada inovasi tanpa harus bergantung pada desain baru. Langkah ini dianggap lebih efisien dalam hal waktu dan biaya, terutama dalam menghadapi kompetisi internasional yang semakin ketat di sektor militer.
Sebagai pemerintah Rusia perlu terus menjaga stabilitas produksi dan memastikan kesiapan logistik dalam pengoperasian Su-35S secara jangka panjang. Diperlukan pula pelatihan lanjutan bagi pilot agar dapat memaksimalkan potensi penuh jet tempur ini. Penguatan kemitraan dengan negara sahabat bisa menjadi opsi untuk memperluas pemanfaatan teknologi tersebut.(*)
