Teheran, EKOIN.CO – Ribuan warga turun ke jalan di beberapa kota besar Iran pada tanggal 20 Juni 2025, mendemonstrasikan dukungan kepada rezim yang dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei dan menolak campur tangan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Israel.
Pemicu dan Pakta Politik
Demonstrasi ini dipicu oleh eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang memicu seruan “death to Israel” dan “death to America” di Teheran, Tabriz, Shiraz, dan Isfahan. Rayaannya termasuk pembakaran bendera AS dan Israel serta nyanyian kesetiaan kepada pemimpin tertinggi Khamenei Aksi ini juga dikaitkan dengan peringatan nasional terhadap intervensi militer asing, terutama dukungan Amerika terhadap serangan Israel dan keterlibatan potensial AS di wilayah tersebut
Skala Aksi di Kota-Kota Utama
- Teheran: Masa membakar bendera dan meneriakkan slogan anti Barat di area publik.
- Tabriz, Shiraz, dan Isfahan: Demonstran menghadiri prosesi pemakaman untuk komandan Iran yang tewas dalam peristiwa serangan udara Israel, sama-sama menyerukan penolakan intervensi asing .
Dukungan Internasional dari Kelompok Pro-Iran
Di luar negeri, seperti di London sekitar Kedutaan Besar Iran di Knightsbridge, sekelompok demonstran pro-rezim Iran mengibarkan bendera Israel dan mendukung Reza Pahlavi, ia kemudian bertemu bentrokan dengan demonstran anti-regim. Polisi berhasil menangkap tujuh orang terkait penganiayaan berat dan satu orang karena melanggar ketentuan ketertiban umum
Tindakan Kepolisian
Metropolitan Police segera memberlakukan pembatasan di lokasi protes di London hingga jam siang tanggal 22 Juni dan menurunkan garis polisi untuk menjaga agar demonstrasi tetap terkendali
Protes di Negara Lain
Sejumlah demonstrasi protes juga muncul di berbagai negara lain, termasuk di Amerika Serikat. Misalnya, di San Francisco sekitar Gedung Federal Nancy Pelosi, sekitar 200 orang menggelar “emergency protest” menolak imbas perang Israel–Iran dan dukungan AS terhadap Israel Di Washington DC, warga berkumpul di Lafayette Park menolak prospek keterlibatan militer AS terhadap Iran
Peran Aktor Politik dan Organisasi
– Madelyn Petty, seorang demonstran dari Austin, menyatakan, “I can’t control what other people’s countries do, but I can fight for what my country does”
– Kamil Shunnarah dari Palestinian Youth Movement menegaskan dukungan terhadap keterlibatan dana publik AS diarahkan untuk kebutuhan sosial dalam negeri, bukan perang
Suasana Nasional di Iran
Di Iran, meskipun kubu rezim kuat, ada juga perlawanan internal dari kelompok oposisi — terutama monarkis, pejuang etnis minoritas, dan kalangan mahasiswa yang masih trauma oleh penindasan sebelumnya . Protes sporadis seperti “2015 signpost protest” di Teheran, Karaj, dan Hamadan menunjukkan bentuk perlawanan simbolis terhadap rezim
Gerakan Mogok Nasional
Sejak Mei 2025, berbagai sektor di Iran — termasuk sopir truk, petani, dan pekerja — melakukan aksi mogok nasional menuntut subsidi bahan bakar, harga pangan stabil, dan kenaikan gaji Aksi ini menyentuh lebih dari 155 kota, menyebabkan gangguan logistik dan tekanan ekonomi yang menjadi bahan bakar ketidakpuasan publik
Tindakan Pengawasan Rezim
Pemerintah Iran semakin intensif mengawasi warga, terutama perempuan, dengan sistem drone dan aplikasi pelaporan untuk menegakkan aturan jilbab wajib Ini merupakan salah satu cara merezim membungkam tindakan protes seperti yang terjadi setelah kematian Mahsa Amini.
Ekspektasi Oposisi
Organisasi oposisi luar negeri, seperti MEK dan monarkis, mendorong demonstrasi massal. Namun, aktivis dalam negeri masih enggan melakukan gerakan besar karena takut represi keras, seperti pernah terjadi dalam Mahsa Amini movement(*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v