Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sejumlah negara telah mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam perayaan hari nasional mereka. Undangan itu datang menyusul penampilan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam parade militer Hari Nasional Prancis atau Bastille Day yang digelar pada 14 Juli 2025 lalu.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Presiden menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Minggu, 20 Juli 2025. Ia menyebut bahwa beberapa negara, termasuk India dan Pakistan, telah menyampaikan undangan resmi kepada pemerintah Indonesia.
Menurut Prabowo, undangan tersebut muncul karena kekaguman negara-negara asing terhadap penampilan kontingen TNI dalam parade militer Bastille Day di Paris. Ia menyebut penampilan itu mendapat kehormatan tinggi dari pemerintah Prancis.
“Sudah lihat kemarin 14 Juli, Tentara Indonesia mimpin defile dalam hari nasionalnya Prancis? Pertama kali di Eropa ya kan? Negara asing membuka defile, dikasih tempat terhormat, paling depan. Luar biasa,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang dikutip dari kanal YouTube PSI.
Penampilan TNI di Bastille Day Dapat Pujian
Dalam parade tersebut, pasukan Indonesia memimpin barisan parade sebagai kontingen pembuka. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Eropa di mana negara asing mendapat kehormatan sebagai pembuka parade militer pada hari nasional Prancis.
Presiden Prabowo mengaku bangga atas kedisiplinan dan performa para prajurit TNI yang tampil di Prancis. Ia menyebut penampilan mereka telah membawa nama baik Indonesia di mata dunia internasional.
“Tapi yang membanggakan, anak-anak kita kemarin barisnya boleh juga. Benar enggak? Saudara lihat enggak? Saudara lihat barisnya oke. Bangga saya sebagai mantan prajurit. Tidak memalukan anak-anak kita yang kemarin itu di Prancis,” ujarnya di hadapan kader PSI.
Dalam perayaan Bastille Day tersebut, sekitar 500 personel TNI terlibat sebagai kontingen Indonesia. Mereka tampil sambil memainkan lagu patriotik “Maju Tak Gentar” karya Cornel Simanjuntak.
Selain sebagai tamu kehormatan dalam Bastille Day, Presiden Prabowo juga melakukan kunjungan diplomatik ke beberapa kota di Eropa. Sehari sebelum acara di Paris, ia berada di Brussels, Belgia.
Dari Brussels ke Paris: Agenda Kenegaraan Indonesia
Di Brussels, Prabowo menghadiri pertemuan penting antara Indonesia dan Uni Eropa. Kedua pihak menandatangani perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Perjanjian CEPA ini bertujuan membuka akses lebih luas bagi produk-produk asal Indonesia agar bisa memasuki pasar Eropa. Kesepakatan ini dinilai strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa.
Setelah menyelesaikan agenda di Belgia, Prabowo bertolak ke Paris untuk menghadiri Bastille Day pada Senin, 14 Juli 2025. Momen ini menjadi sorotan internasional karena menampilkan kehadiran kontingen militer dari Asia Tenggara untuk pertama kalinya dalam sejarah parade nasional Prancis.
Kehadiran Prabowo sebagai tamu kehormatan menandai hubungan bilateral yang semakin erat antara Indonesia dan Prancis. Pemerintah Prancis memberikan apresiasi tinggi atas keikutsertaan Indonesia dalam perayaan tersebut.
Prabowo menyebut bahwa selain India dan Pakistan, terdapat beberapa negara dari kawasan Afrika dan Amerika Tengah yang juga mengundang Indonesia untuk hadir dalam perayaan nasional mereka.
Namun demikian, Presiden menyatakan bahwa ia belum memutuskan untuk menerima undangan-undangan tersebut. Ia mengatakan akan mempertimbangkan berbagai aspek strategis sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Kehadiran pasukan Indonesia dalam parade militer di Eropa disebut sebagai langkah diplomatik yang menunjukkan citra positif Indonesia di mata komunitas global.
Prabowo menyampaikan bahwa dirinya bangga melihat pasukan Indonesia tampil gagah dan disiplin dalam perayaan internasional tersebut. Hal itu dinilainya mencerminkan profesionalisme TNI di kancah internasional.
Parade Bastille Day merupakan salah satu acara militer paling bergengsi di Eropa, yang setiap tahunnya dihadiri oleh pemimpin dan utusan dari berbagai negara sahabat.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara, termasuk melalui jalur militer dan budaya.
Menurutnya, diplomasi militer adalah salah satu cara yang efektif dalam mempererat kerja sama antarnegara. Ia menilai bahwa penampilan TNI di Prancis bisa menjadi contoh keberhasilan diplomasi tersebut.
Langkah Indonesia dalam menjalin kemitraan dengan negara lain dinilai dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang disegani dalam tatanan geopolitik dunia.
Dukungan terhadap partisipasi TNI di Bastille Day juga datang dari berbagai kalangan, termasuk pengamat militer dan masyarakat umum yang memberikan apresiasi melalui media sosial.
Keterlibatan Indonesia dalam parade militer luar negeri menjadi simbol hubungan strategis dan penghargaan terhadap profesionalisme TNI yang terus meningkat.
Melalui momen ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan kekuatan militernya, tetapi juga memperkuat citra sebagai negara demokratis yang aktif berpartisipasi dalam kerja sama global.
Secara keseluruhan, agenda kunjungan Prabowo ke Eropa memperlihatkan upaya diplomasi aktif yang dijalankan pemerintah Indonesia dalam beberapa sektor, termasuk pertahanan dan perdagangan.
Kehadiran Prabowo dalam dua agenda penting di Belgia dan Prancis menjadi bagian dari strategi luar negeri yang lebih dinamis dan terbuka terhadap kerja sama multilateral.
Penampilan kontingen TNI dalam Bastille Day memberikan dampak diplomatik yang luas, yang tidak hanya meningkatkan citra Indonesia tetapi juga membuka peluang undangan dari negara-negara lain.
Keterlibatan TNI dalam Bastille Day mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam menunjukkan profesionalisme militernya di pentas global. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan negara lain terhadap kemampuan dan disiplin pasukan Indonesia.
Kunjungan Prabowo ke Eropa memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama strategis, baik di bidang pertahanan maupun ekonomi. Perjanjian CEPA dengan Uni Eropa menjadi capaian penting dalam membuka peluang ekspor produk nasional.
Partisipasi Indonesia dalam acara kenegaraan luar negeri seperti Bastille Day memberikan sinyal positif bahwa Indonesia semakin aktif membangun diplomasi di berbagai sektor.
Dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap kiprah TNI di luar negeri menambah semangat dalam meningkatkan kualitas serta kepercayaan terhadap pasukan militer Indonesia.
Momen ini dapat dijadikan refleksi bahwa sinergi antara kekuatan militer dan diplomasi dapat menjadi kekuatan lunak yang efektif untuk membangun relasi internasional yang sehat dan saling menguntungkan.
bagi pemerintah adalah agar momentum ini tidak hanya dijadikan prestasi simbolik, namun dilanjutkan dengan kerja sama konkret yang memperluas manfaat di bidang militer, budaya, dan ekonomi.
Undangan dari berbagai negara sebaiknya diseleksi dengan mempertimbangkan arah kebijakan luar negeri yang mendukung stabilitas dan kepentingan nasional jangka panjang.
Perlu dilakukan penguatan terhadap kualitas pelatihan dan pengembangan pasukan TNI agar penampilan internasional tetap konsisten dan membanggakan.
Pemerintah juga bisa memanfaatkan ajang seperti Bastille Day untuk mempromosikan budaya Indonesia melalui diplomasi pertunjukan dan keterlibatan masyarakat.
Dengan mempertahankan kualitas dan etos profesionalisme, Indonesia dapat terus menjadi representasi positif di forum-forum kenegaraan dunia serta menjalin hubungan lebih erat dengan negara sahabat. (*)
