Jerusalem ,EKOIN.CO– Ribuan warga Israel turun ke jalan Sabtu (28/6/2025) di sejumlah kota besar, termasuk Tel aviv dan Jerusalem , untuk menuntut agar sandera yang masih ditahan di Gaza dipulangkan, baik dalam kondisi hidup maupun tewas .
Aksi tersebut digelar menjelang perundingan lanjutan gencatan senjata yang tengah difasilitasi pihak mediator internasional. Demonstran menginginkan pemulangan memastikan nasib semua sandera segera diketahui.
Menurut laporan Anadolu Agency, protes ini terjadi setelah konflik Israel–Iran mereda sejak dimulainya gencatan senjata pada 24 Juni 2025 .
Demonstrasi di Ibu Kota
Sejumlah massa menggelar spanduk bertuliskan tuntutan pelepasan sandera dalam kondisi apapun, menegaskan bahwa nyawa para sandera menjadi prioritas.
Warga menyatakan kecewa terhadap lambannya proses pembebasan. Mereka menuding pemerintah langkah lebih tegas dan transparan diperlukan.
Aksi juga menggema di kota-kota lain, memperlihatkan solidaritas publik terhadap keluarga sandera dan tekanan kuat terhadap pemerintah.
Media Israel melaporkan rencana pembebasan sebagian sandera dalam perundingan gencatan senjata tahap kedua. Namun, demonstran mendesak agar kesepakatan mencakup semua sandera.
Pihak Hamas dikatakan akan melepas sandera sebagai imbalan atas penghentian serangan Israel, penarikan mundur pasukan, dan pembebasan tahanan Palestina
Namun, PM Benjamin Netanyahu menurut laporan masih bersikeras mengajukan syarat-syarat tambahan, seperti pelucutan senjata Hamas dan penarikan pasukan penuh dari Gaza
Kondisi Sandera Saat Ini
Militer Israel memperkirakan sekitar 50 warga ditahan di Gaza, dengan hanya 20 diyakini masih hidup . Sementara sisanya belum ada kepastian.
Sebelumnya, pada 22 Juni 2025, militer mengumumkan jenazah tiga sandera telah dipulangkan, yaitu Yonatan Samerano (21), Ofra Keidar (70), dan Shay Levinson (19) PM Netanyahu pun menekankan misi negara yang harus memastikan pemulangan “hidup atau mati” semua sandera.
Menurut laporan MetroTV, lebih dari 141.000 warga, termasuk pensiunan militer dan tenaga sipil, menandatangani petisi menuntut agar semua sandera dikembalikan dan perang diakhiri
Penandatangan petisi tersebut berasal dari berbagai profesi — akademisi, ibu-ibu, guru, serta tenaga medis — dan direpresentasikan oleh platform Restart Israel
Netanyahu menyatakan kesediaan melanjutkan gencatan senjata demi menyelamatkan sandera. Namun ia menolak syarat penarikan penuh dari Gaza tanpa syarat lebih lanjut
Sementara itu Hamas berkeras bahwa pelepasan sandera hanya akan dilakukan jika Israel memenuhi tiga syarat mereka: henti total operasi militer, penarikan pasukan, dan tukar-menukar tahanan .
Beberapa analis percaya momentum gencatan senjata Israel–Iran membuka peluang untuk memperluas kesepakatan ke Gaza.
Namun pihak oposisi Israel menuduh Netanyahu sengaja memperpanjang konflik demi kepentingan politik pribadi dan mempertahankan kekuasaan .
Keluarga sandera dan simpatisan terus memprakarsai aksi dan kampanye publik untuk menekan pemerintah agar lebih proaktif.
Ketidaksabaran ini semakin terasa menjelang Hari Peringatan Holocaust Yom HaShoah yang juga menjadi momen refleksi nasional.
Sejumlah pengamat menyebut situasi ini sulit, karena Israel terbelah antara keinginan membebaskan sandera dan tekanan untuk mencapai kemenangan militer definitif.
Meskipun begitu, demonstrasi publik memberi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak bisa lagi mengabaikan suara rakyat di tengah konflik berkepanjangan.
Pengembalian sandera—hidup atau mati—menjadi tuntutan utama publik Israel, menyoroti dimensi kemanusiaan konflik yang terus berlangsung.
Perubahan kebijakan pemerintah terkait gencatan senjata bisa menjadi kunci pembebasan lebih cepat.
Dialog intensif antara Israel, Hamas, serta mediator internasional perlu difasilitasi agar kesepakatan inklusif dapat dicapai.
Masyarakat dan keluarga sandera dapat terus memainkan peran penting, sebagai tulang punggung tekanan moral terhadap proses negosiasi.
Aksi publik seperti demonstrasi dan petisi menunjukkan bahwa suara rakyat mampu mempengaruhi agenda keamanan dan diplomasi negara.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v