Tangerang Selatan EKOIN.CO – Seorang pria paruh baya yang mengendarai mobil Mitsubishi Pajero Sport terekam kamera tengah mengamuk dan pamer senjata api di Jalan Jombang Raya, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Rabu, 31 Juli 2025. Dalam video yang viral di media sosial, pria tersebut juga mengaku sebagai aparat di hadapan perekam video yang menegurnya karena parkir sembarangan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Rekaman insiden itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @muhrall dan langsung menyebar luas. Tampak dalam video, pria yang mengenakan kaus hitam lengan pendek dan celana pendek warna senada meluapkan emosinya kepada perekam video.
Saat ditegur karena menunjukkan pistol, pria itu malah mengaku sebagai aparat. “Pegang pistol ya, pegang pistol,” ujar perekam video dalam unggahan tersebut. Pria yang ditegur langsung merespons, “Iya, saya aparat,” sambil menunjukkan sikap menantang.
Perekam video kemudian mengarahkan kamera ke wajah pria itu. Ia menyebut, “Waduh, liat mukanya,” yang dibalas dengan ucapan, “Terus mau apa kamu?” dari pria bersangkutan. Tak lama, kamera mengarah ke kendaraan Pajero Sport hitam bernomor polisi B 1654 TCY yang parkir di tengah jalan.
Perekam video menyayangkan tindakan pengemudi Pajero yang parkir sembarangan di jalan raya. “Parkir di tengah jalan ya,” ujarnya sambil menyorot mobil. Rekaman ini sontak mengundang banyak komentar dari warganet yang mempertanyakan kebenaran identitas pria tersebut.
Polisi selidiki identitas pria bersenjata
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai identitas pria yang mengaku aparat itu. Namun, berdasarkan video yang beredar, aparat tengah diminta menelusuri kepemilikan kendaraan dan senjata api tersebut.
Sumber menyebutkan, dugaan kepemilikan senjata api ilegal menjadi salah satu poin yang akan ditelusuri oleh pihak berwajib. Jika terbukti bukan aparat resmi, pria tersebut dapat terjerat pidana atas pengakuan palsu serta dugaan intimidasi dengan senjata api.
Dikonfirmasi terpisah, pihak Polsek Pondok Aren belum memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi oleh awak media. Hingga artikel ini ditulis, kasus ini masih menjadi perhatian publik karena melibatkan klaim aparat serta senjata api.
Dalam video itu, suasana jalan terlihat ramai dan sempat terganggu oleh insiden tersebut. Beberapa pengguna jalan terdengar menyayangkan tindakan pria itu yang membuat kemacetan dan menimbulkan keresahan.
Viral di media sosial, netizen desak penindakan
Unggahan akun @muhrall telah disukai ribuan kali dan dikomentari oleh warganet yang meminta pihak berwenang segera menyelidiki kasus ini. Banyak yang meragukan pria tersebut benar-benar aparat, karena penampilannya dinilai tidak menunjukkan identitas resmi.
Sejumlah komentar juga mempertanyakan keberadaan senjata api di tangan masyarakat sipil. Ada kekhawatiran bahwa pistol tersebut merupakan senjata ilegal yang disalahgunakan untuk menakut-nakuti orang lain.
Menurut pengamatan warganet, pria tersebut tampak menghindari pertanyaan lanjutan saat perekam video mencoba meminta bukti identitas aparat. Ia justru memilih pergi meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya penertiban kepemilikan senjata api serta ketegasan aparat dalam menangani klaim palsu yang bisa mencoreng institusi resmi negara. Video ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terpancing emosi di jalan.
Polisi diharapkan segera mengamankan pria tersebut guna dimintai keterangan dan memastikan keabsahan statusnya sebagai aparat. Kejelasan mengenai kepemilikan mobil dan pistol juga menjadi perhatian utama agar kasus ini tidak berlarut-larut.
Insiden semacam ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, beberapa kasus serupa pernah terjadi di wilayah Jabodetabek, di mana warga sipil mengaku aparat untuk mengintimidasi masyarakat.
Pihak kepolisian juga diimbau untuk meningkatkan patroli serta menyosialisasikan prosedur yang harus ditempuh masyarakat saat menghadapi oknum yang mengaku aparat. Tindakan tegas harus diberikan apabila ditemukan pelanggaran hukum.
Kepemilikan senjata api pribadi, menurut undang-undang, sangat ketat dan harus memenuhi syarat tertentu. Oleh karena itu, investigasi terhadap kepemilikan pistol oleh pria tersebut menjadi kunci dalam penyelidikan ini.
Publik berharap, dalam waktu dekat pihak berwenang merilis informasi resmi terkait pria bersenjata itu. Kejelasan kasus ini akan menjadi contoh bagi masyarakat bahwa tindakan main hakim sendiri di jalan tidak dapat dibenarkan.
insiden pria bersenjata yang mengaku aparat di Tangerang Selatan mencerminkan masih adanya celah dalam pengawasan dan penegakan hukum di ruang publik. Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk mengungkap latar belakang pria itu, termasuk legalitas senjata yang dibawanya. Pihak kepolisian diharapkan memberikan kepastian hukum untuk meredam keresahan masyarakat. Transparansi penyelidikan juga sangat penting agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk tetap tenang dan taat hukum dalam menyelesaikan konflik di jalan.
Sebagai masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan tindakan mencurigakan seperti pengakuan palsu aparat atau pemilik senjata ilegal. Pemerintah daerah juga dapat meningkatkan pengawasan melalui CCTV dan patroli rutin di kawasan padat lalu lintas. Sosialisasi mengenai hak dan kewajiban warga dalam menghadapi intimidasi juga perlu diperluas agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan. Penegakan hukum yang adil akan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di ruang publik. Diharapkan, pihak terkait menindaklanjuti kasus ini secara transparan agar menjadi efek jera bagi pelaku lain. (*)