• Latest
  • Trending
  • All
Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman  10.000 Ton Beras ke Palestina

Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman 10.000 Ton Beras ke Palestina

20 Juli 2025
Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

20 Juli 2025
Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

20 Juli 2025
Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

20 Juli 2025
Istana Suriah Jadi Target, Israel Diserang Balik

Istana Suriah Jadi Target, Israel Diserang Balik

20 Juli 2025
Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

Rusia Terima Jet Tempur Baru Su-35S

20 Juli 2025
Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu  Pendapatan Anjlok, Pelabuhan  Segera Tutup

Israel Tutup Pelabuhan Eilat Mulai Minggu Pendapatan Anjlok, Pelabuhan Segera Tutup

20 Juli 2025
Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura  Properti Rp407 Miliar

Cucu Konglomerat RI Beli Rumah Mewah di Singapura Properti Rp407 Miliar

20 Juli 2025
Pacquiao vs Barrios Berakhir Imbang di Las Vegas  Hasil Imbang, Barrios Pertahankan Gelar WBC

Pacquiao vs Barrios Berakhir Imbang di Las Vegas Hasil Imbang, Barrios Pertahankan Gelar WBC

20 Juli 2025
Motor GP :Bezzecchi Minta Maaf Senggol Quartararo di Brno

Motor GP :Bezzecchi Minta Maaf Senggol Quartararo di Brno

20 Juli 2025
Israel Lobi Negara Islam untuk Tampung Pengungsi Palestina

Israel Lobi Negara Islam untuk Tampung Pengungsi Palestina

20 Juli 2025
Jenis Aplikasi Android yang Harus Segera Dihapus  Hindari Memori Penuh

Jenis Aplikasi Android yang Harus Segera Dihapus Hindari Memori Penuh

20 Juli 2025
Zuckerberg Setuju Damai, Rp130 Triliun Hilang

Zuckerberg Setuju Damai, Rp130 Triliun Hilang

20 Juli 2025
Minggu, Juli 20, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home PERISTIWA

Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman 10.000 Ton Beras ke Palestina

Empati tak boleh mengabaikan kebutuhan rakyat sendiri. Pemerintah diminta utamakan rakyat sebelum bantu luar.

by Akmal Solihannoer
20 Juli 2025, 10:54
in PERISTIWA
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
Pieter Zulkifli Kritik Pedas Soal Pengiriman  10.000 Ton Beras ke Palestina

Jakarta, EKOIN.CO – Pengamat hukum dan politik Pieter C Zulkifli menyampaikan kritik tajam atas kebijakan pengiriman 10.000 ton beras dari Indonesia ke Palestina. Menurutnya, langkah tersebut berpotensi menjadi bentuk empati semu, apalagi dilakukan di tengah krisis pangan yang masih membelenggu jutaan warga dalam negeri.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, 19 Juli 2025, Pieter menyebut bahwa tindakan tersebut mencerminkan kegagalan dalam menetapkan prioritas nasional. Ia menyoroti bahwa pemimpin tidak seharusnya diukur dari citra global, melainkan dari kepedulian nyata terhadap kesejahteraan rakyatnya sendiri.

Solidaritas Dipertanyakan di Tengah Krisis Pangan

Pieter menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina memang memprihatinkan dan patut mendapat empati. Namun ia mempertanyakan kelayakan Indonesia untuk berbagi, ketika kondisi di dalam negeri sendiri masih memprihatinkan. Menurutnya, bantuan kemanusiaan semestinya tidak dilakukan dengan mengabaikan kebutuhan domestik yang mendesak.

“Apakah bangsa ini benar-benar dalam posisi mampu berbagi, ketika perut sendiri belum kenyang?” ujarnya. Pieter merujuk pada data yang menunjukkan lebih dari 20 juta warga Indonesia masih mengalami kerawanan pangan. Ia juga menyebut bahwa angka stunting di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Kalimantan masih tinggi.

Dalam pandangannya, rakyat Indonesia tidak menolak pemberian bantuan kepada Palestina. Namun mereka mempertanyakan logika kebijakan yang lebih mengedepankan pencitraan di mata dunia, dibanding pemenuhan kebutuhan rakyatnya sendiri yang masih lapar.

“Ini bukan soal menolak membantu, tetapi soal keadilan dalam prioritas. Rakyat menuntut bukti nyata bahwa pemimpinnya berpihak kepada mereka terlebih dahulu,” kata Pieter.

Ketimpangan Kebijakan dan Ancaman Ketahanan Pangan

Lebih jauh, Pieter mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan tersebut dilakukan di tengah menurunnya cadangan beras nasional. Ia menyebut bahwa awal tahun ini, stok beras pemerintah sempat berada di bawah ambang batas aman, akibat gangguan iklim dan gagal panen di sejumlah wilayah.

Menurutnya, keputusan mengirim beras ke luar negeri bukan hanya soal logistik, tetapi menunjukkan keberpihakan pemimpin dalam menentukan arah kebijakan. Hal itu makin terasa getir, saat rakyat menyaksikan para pejabat sibuk dalam panggung diplomatik internasional, sementara kondisi domestik terabaikan.

“Ketimpangan kehidupan masyarakat Indonesia jarang tersentuh kebijakan politik negara,” tegas Pieter. Ia menambahkan bahwa gaya hidup hedonis di kalangan elite turut memperlebar jurang antara rakyat dan penguasa.

Mengutip laporan SMERU Research Institute, Pieter juga mengungkap bahwa ketimpangan akses pangan dan gizi di Indonesia justru meningkat sejak 2022. Faktor pandemi serta lonjakan harga global memperburuk kondisi yang sudah rapuh.

Pieter menyarankan agar empati terhadap Palestina tetap disalurkan, namun dalam bentuk lain yang lebih proporsional. Ia mencontohkan dukungan diplomatik, bantuan medis, atau peran aktif dalam forum perdamaian sebagai alternatif yang tetap bermakna.

Ia juga mengingatkan bahwa Prabowo Subianto, sebagai Presiden, memiliki peluang besar mencatat sejarah sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat kecil. Namun langkah awalnya harus menunjukkan bahwa kepentingan rakyat Indonesia menjadi yang utama.

“Tangan yang terulur ke luar negeri akan lebih bermakna bila tangan yang sama juga cepat menolong dusun-dusun miskin di pelosok negeri,” ujar Pieter.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu juga menekankan pentingnya keberpihakan konkret dalam kebijakan domestik. Ia mengingatkan bahwa konstitusi menugaskan negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan.

Pieter tidak mempersoalkan bantuan sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan. Namun menurutnya, kekuatan moral Indonesia di mata dunia hanya bisa kokoh bila berpijak pada keadilan dan kepekaan terhadap masalah dalam negeri.

“Empati akan kehilangan makna jika hanya menjadi retorika diplomatik yang tidak menyentuh realitas rakyat sendiri,” katanya mengakhiri.

Sementara itu, Kementerian Pertanian telah secara resmi melepas pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina pada Senin, 7 Juli 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia.

Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di hari yang sama, Amran menyebut bahwa pengiriman bantuan pangan tersebut merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto menjelang keberangkatannya ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Brasil.

“Empati terhadap Palestina adalah hal yang patut dihargai. Namun publik juga tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan di dalam negeri,” kata Amran.

Kebijakan ini pun memunculkan perdebatan publik. Banyak pihak mempertanyakan apakah pengiriman beras tersebut mencerminkan kondisi surplus pangan atau hanya sebatas simbol diplomasi politik luar negeri.

Data dari Perum Bulog menunjukkan bahwa pada Februari 2025, cadangan beras pemerintah mengalami penurunan signifikan akibat perubahan iklim. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa pengiriman ke luar negeri justru berisiko memperburuk ketahanan pangan nasional.

Dalam konteks ini, kebijakan pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina bukan hanya soal hubungan luar negeri, tetapi juga menjadi indikator dari bagaimana pemimpin memprioritaskan rakyatnya sendiri.

Pemerintah diminta untuk lebih transparan dalam menentukan arah kebijakan bantuan luar negeri, agar tidak menimbulkan kesan bahwa kepentingan domestik dikorbankan demi pencitraan internasional.

kritik Pieter menjadi refleksi mendalam bahwa diplomasi dan empati perlu selaras dengan kondisi riil dalam negeri. Kepekaan terhadap penderitaan rakyat sendiri adalah pondasi utama dari setiap kebijakan luar negeri yang etis dan bermakna.

Masyarakat Indonesia membutuhkan komitmen nyata dari pemerintah untuk menanggulangi krisis pangan. Bantuan ke luar negeri harus didasari pada kapasitas dan kelayakan, bukan sekadar tuntutan simbolik atau popularitas.

Sebelum berbagi ke luar, pemerintah perlu memastikan bahwa akses pangan, gizi anak, dan ketahanan keluarga miskin di berbagai daerah sudah terpenuhi secara layak.

Pemerintah juga diharapkan mengedepankan keadilan dalam membuat keputusan, agar rakyat tidak merasa tertinggal di negerinya sendiri. Kebijakan harus membumi, bukan hanya menjulang di forum internasional.

Pemimpin yang berpihak kepada rakyatnya akan lebih dihormati di dunia, karena kekuatan moral yang sejati tumbuh dari keberanian untuk merawat rumah sendiri sebelum membantu tetangga.(*)


 

Tags: bantuan kemanusiaankrisis panganPalestinapengiriman berasPieter ZulkifliPrabowo Subianto
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

by Akmal Solihannoer
20 Juli 2025
0

Nampo EKOIN.CO -Korea Utara dilaporkan tengah membangun kapal perang terbesar dan tercanggih dalam sejarah militernya. Gambar satelit terbaru menunjukkan aktivitas...

Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

by Akmal Solihannoer
20 Juli 2025
0

Jakarta EKOIN.CO - Klaim Danone Indonesia yang menyatakan tidak memiliki hubungan atau afiliasi dengan entitas asal Israel menuai kritik tajam...

Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

by Akmal Solihannoer
20 Juli 2025
0

Amman EKOIN.CO - Yordania hingga kini tidak pernah menembak rudal Israel karena tak ada kebutuhan militer yang mendesak, meskipun situasi...

Istana Suriah Jadi Target, Israel Diserang Balik

Istana Suriah Jadi Target, Israel Diserang Balik

by Akmal Solihannoer
20 Juli 2025
0

Damaskus EKOIN.CO - Kelompok militer Suriah yang dikenal sebagai Red Bands memperingatkan Israel agar tidak menyentuh atau melukai Presiden Ahmad...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Keluarga Muslim berfoto bersama dengan pose tangan memohon maaf di Hari Raya Idul Adha 2025

Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

4 Juni 2025
Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

0
white iMac

Tanda-tanda Anda Sudah Saatnya Hijrah dan Membuka Bisnis Sendiri

0
person holding pencil near laptop computer

Panduan Pengaduan Hukum: Meminta Pendampingan Pengacara dari Pemerintah Indonesia

0
Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

Bangun Fregat Rudal Terbesar Kapal Perang Korea Utara Terekam Citra Satelit

20 Juli 2025
Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

Danone Disorot karena Kolaborasi dengan Startup Israel

20 Juli 2025
Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

Mengapa Yordania Tak Pernah Serang Rudal Israel

20 Juli 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami

Verified by MonsterInsights