Jakarta, EKOIN.CO - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sejak akhir Mei 2025, dengan penyaluran tahap kedua yang mencakup BPNT dan PKH berjalan sejak 28 Mei 2025 dan ditargetkan selesai akhir Juni 2025 .
Sebagai bagian dari paket stimulus Juni–Juli, tambahan program “penebalan bansos” diberikan kepada penerima BPNT: Rp 200.000 per bulan, dibayarkan untuk dua bulan sekaligus, total Rp 400.000 per KPM .
Penyaluran BPNT tahap ini mencakup 18,3 juta KPM, yang mendapatkan total 20 kg beras dan Rp 400.000 tunai, mulai disalurkan sejak 5 Juni 2025 melalui KKS bank Himbara atau kantor Pos .
Untuk PKH, penyaluran Juni 2025 telah berlangsung, dengan jumlah manfaat bervariasi antara Rp 225.000–Rp 750.000 per tahap sesuai kategori, dan khusus lansia/disabilitas menerima Rp 600.000 .
Secara teknis, pencairan bansos ini dilakukan bertahap—BPNT, PKH, lalu penebalan—dengan total dana yang ditransfer bisa mencapai Rp 3,7 juta per KPM (gabungan PKH, BPNT, dan stimulus) melalui KKS atau Pos .
Penerima dapat mengecek status bantuan melalui laman resmi cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos, serta melalui kantor desa/kelurahan, sejak data sudah berbasis DTSEN, bukan lagi DTKS.
Distribusi bantuan pangan oleh Perum Bulog baru dimulai akhir Juni 2025, karena proses pengemasan beras perlu waktu, dengan target penyaluran selesai pertengahan Juli 2025 .
Dengan adanya skema ini, penerima secara total mendapat:
– BPNT reguler Rp 600.000,
– Penebalan Rp 400.000,
– PKH sesuai kategori,
– 20 kg beras dalam dua ttahap.
Keseluruhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 11,93 triliun untuk penebalan BPNT dua bulan .
Secara nasional, proses ini melibatkan kolaborasi antarlembaga seperti Kemensos, Kemenkeu, Bulog, dan Badan Pangan Nasional untuk memastikan distribusi tepat sasaran . (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v