Jakarta, EKOIN.CO – Majelis Umum Perserikatan Bangsa‑Bangsa (PBB) menggelar pemungutan suara pada 12 Juni 2025 untuk mendesak penghentian segera operasi militer di Gaza, pembebasan sandera, dan akses bantuan kemanusiaan secara penuh, di tengah eskalasi kekerasan yang terus meningkat.
Resolusi Majelis Umum
- PBB Adopsi Resolusi Non‑Membawa Veto
Majelis Umum PBB, dengan 193 negara anggota, menyetujui resolusi tersebut dengan dukungan 149 suara mendukung, 12 menolak, - Isi Resolusi
Resolusi menyerukan gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera Hamas, pembukaan semua jalur bantuan bagi 2 juta warga Gaza, serta memberatkan larangan kelaparan sebagai senjata perang - Kompatibilitas Hukum Internasional
Teks menekankan tanggung jawab Israel sebagai kekuatan pendudukan untuk memastikan akses pangan, air, bahan bakar, dan kebutuhan dasar lainnya .
Hambatan dalam Dewan Keamanan
- Veto AS di DK PBB
Pada 4 Juni 2025, Dewan Keamanan PBB gagal mengeluarkan resolusi serupa karena Amerika Serikat memveto, menyatakan teks tidak meminta pembebasan sandera Hamas dan cenderung menyamakan Hamas dan Israel . - Respons AS dan Israel
Menlu AS Marco Rubio menyebut veto sebagai bentuk dukungan terhadap Israel. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyambut baik keputusan tersebut . - Kritik Negara Lain
Pakistan dan China mengecam veto AS sebagai kegagalan moral. Inggris dan Prancis pun mengkritik pembatasan bantuan Israel, menyerukan penyelidikan insiden kematian warga di titik distribusi bantuan .
Dampak Kemanusiaan di Gaza
- Krisis Terparah Sejak Awal Konflik
OCHA PBB menyatakan situasi kemanusiaan saat ini adalah yang terburuk sejak 18 bulan lalu. Tidak ada pasokan masuk selama lebih dari 1,5 bulan . - Penutupan Perbatasan dan Blokade
Israel menutup semua penyeberangan sejak awal Maret, menyebabkan bantuan menumpuk di perbatasan tanpa saluran distribusi . - Penurunan Staf PBB di Lapangan
Sekjen PBB Antonio Guterres memutuskan mengurangi staf di Gaza akibat kekerasan dan blokade bantuan, meskipun menekankan PBB tidak meninggalkan wilayah tersebut. - Risiko Kesehatan dan Polio
Juru bicara PBB mengingatkan risiko penularan penyakit menular akibat sanitasi buruk. WHO melaporkan sampel lingkungan mengandung virus polio tipe 2 .
Pernyataan Pimpinan PBB
- Komisaris HAM PBB tentang Ekspansi Militer
Volker Türk menyebut rencana perluasan serangan Israel di Gaza sebagai “momen yang sangat berbahaya bagi warga sipil”. - Ajakan Sekjen PBB
Sekjen Guterres menyerukan semua pihak menghormati perjanjian gencatan senjata dan kembali ke jalur diplomasi . - Peringatan terhadap Blokade
Stephane Dujarric mengingatkan bahwa penutupan perbatasan memperparah sistem distribusi bantuan dan mempengaruhi jatah makanan secara drastis . - Krisis Anak Palestina
Guterres memperingatkan jumlah anak tewas atau terluka meningkat drastis, mencapai lebih dari 1.000 dalam satu pekan setelah gencatan senjata berakhir. - Guterres: Gaza “Mengerikan”
Sekjen menyebut Gaza berubah menjadi tempat pembantaian dan mendesak kepatuhan hukum kemanusiaan internasional .
Agenda Diplomatik dan Rencana Perdamaian
- Konferensi Tingkat Tinggi PBB
Rencana KTT di New York dijadwalkan 17–20 Juni 2025, menunda karena ketegangan regional. Tema utama: solusi dua negara, senjata Hamas, pembebasan sandera . - Dukungan untuk Proses Dua Negara
Koordinator perdamaian PBB Sigrid Kaag memperingatkan peluang solusi dua negara semakin menyempit, namun masih ada kesempatan damai bermartabat . - Dukungan DK PBB terhadap Rencana Gencatan
Dewan Keamanan PBB persetujuan prinsip gencatan tiga tahap yang diajukan AS, dengan 14 suara mendukung dan satu abstain . - Tahap Gencatan dan Rekonstruksi
Tahap pertama mencakup gencatan enam minggu, pembebasan sandera perempuan dan tua; kemudian penarikan pasukan Israel dan bantuan besar-besaran; tahap terakhir rekonstruksi 3–5 tahun . - Konflik Pecah Lagi
Gencatan yang disepakati antara 19 Januari dan 18 Maret 2025 ditepis oleh Israel saat melancarkan serangan baru pada 18 Maret, menyatakan aksi perlawanan penuh .
Pengaruh Kekerasan terhadap Bantuan
- Insiden di Titik Bantuan
Minimal 27 warga tewas, ratusan luka saat menunggu bantuan dari Gaza Humanitarian Foundation. GHF menyebut diri masih mengumpulkan fakta dan khawatir ada anggota yang diculik . - Penembakan di Rafah dan Al‑Awda
14 tewas saat mengantre di Rafah dan tujuh lainnya di Al‑Awda Hospital; militer Israel menyatakan menembak setelah dipinggirkan sebagai ancaman . - Pembatasan Komunikasi Gaza
Internet dan komunikasi di Gaza terganggu, menyulitkan kegiatan kemanusiaan serta pelaporan independen . - Situasi Aid Workers
Lebih dari 408 pekerja kemanusiaan tewas sejak Oktober 2023; banyak staf UNRWA terpukul, pusat layanan ditutup di Tepi Barat .
Reaksi Negara
- Mesir Deportasi Aktivis
Mesir mendeportasi puluhan aktivis pro‑Palestina yang hendak bergerak menuju perbatasan Gaza. - Pelatihan UK bagi TNI Israel
Inggris mengonfirmasi memberikan pelatihan kepada Angkatan Pertahanan Israel . - Swedia Kecam Batasan Bantuan
Swedia mengkritik Israel karena menolak akses bantuan .
Kondisi Diplomatik Internasional
- Konferensi Dua Negara Ditunda
KTT New York semula dijadwalkan 17–20 Juni tertunda karena eskalasi antara Israel dan Iran . - Negosiasi Nuklir AS‑Iran
Iran dan AS dijadwalkan menggelar perundingan nuklir di Oman akhir pekan, sementara Israel beri peringatan . - ISIS Diplomatik AS
AS memerintahkan staf tak esensial dari kedutaan di Baghdad, Bahrain, Kuwait untuk meninggalkan wilayah karena risiko regional meningkat . - Pemulihan Hostages
Israel berhasil menarik jenazah dua sandera di Khan Younis; satu diidentifikasi sebagai Yair Yaakov. - Operation Parlimen Israel
Knesset menolak pemungutan untuk membubarkan parlemen, memberikan Netanyahu waktu untuk menyelesaikan soal wajib militer domestik .
Ancaman Regional dan Internasional
- Iran Bangun Fasilitas Nuklir Ketiga
Pembangunan fasilitas pengayaan uranium Iran hampir selesai, menambah ketegangan regional . - Serangan Amerika di Timur Tengah
AS menarik personel non‑esensial karena risiko konflik meningkat antar Israel dan Iran . - Kapabilitas Serangan Israel
Israel bersiap menghadapi potensi serangan Iran meski tak mengomfirmasi rincian .
Akses Media dan Jurnalisme
- Pembatasan Akses Jurnalis
Israel membatasi akses jurnalis asing ke Gaza sejak 7 Oktober 2023; petugas lokal yang melaporkan banyak menjadi korban .- Penargetan Wartawan
Lebih dari 180 jurnalis Palestina terbunuh; sedikitnya 19 diduga sengaja dibunuh.- Penolakan Perjalanan Independen
Pengadilan Israel menolak petisi agar wartawan asing diizinkan meliput independen di Gaza .- Metodologi Pelaporan Aman
Untuk memastikan akurasi, The Guardian dan media lain bermitra dengan jurnalis lokal dan verifikasi visual ketat .- Kehidupan di Bawah Blokade
Warga Gaza menghadapi kekurangan pangan, air bersih, obat dan tempat tinggal selama blokade panjang, memperburuk krisis kemanusiaan.
Rekomendasi dan Kesimpulan
PBB dan masyarakat internasional perlu mempercepat pelaksanaan resolusi MA PBB guna menyelamatkan nyawa warga Gaza.
Dukungan bersama negara‑negara untuk pembukaan jalur bantuan dapat mengurangi penderitaan warga yang terjebak di tengah konflik.
Dalam jangka panjang, negosiasi damai dua negara harus dipicu kembali dengan dukungan semua pihak, termasuk implementasi hasil KTT.
Penarikan sepihak pasukan dan pertukaran sandera harus dipantau secara ketat untuk mencegah eskalasi lanjutan.
Keterlibatan media independen sangat diperlukan agar krisis ini terdokumentasi secara akurat dan tidak diulang di masa depan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v