Jakarta, EKOIN.CO- Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 dipastikan kembali hadir pada 19 Juni hingga 13 Juli 2025. Penundaan selama satu pekan terjadi karena penyelenggaraan Indo Defence yang digelar Kementerian Pertahanan di lokasi yang sama.
Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa seharusnya Jakarta Fair dibuka pada 12 Juni. Namun, penggunaan kawasan Jakarta International Expo (JIEXPO) untuk kegiatan lain membuat agenda tahunan itu mundur.
“Jakarta Fair tahun ini berkurang (dan mundur) sekitar tujuh hari,” ungkap Marketing Director JIEXPO Ralph Sceunemann saat memberikan keterangan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu ( 4/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa Indo Defence, pameran pertahanan terbesar di Indonesia, menggunakan lokasi utama JIEXPO untuk seluruh kegiatannya. Hal tersebut berdampak langsung terhadap jadwal awal Jakarta Fair.
Pihak JIEXPO pun memastikan bahwa seluruh persiapan Jakarta Fair tetap berjalan sesuai rencana, meskipun jadwalnya mengalami penyesuaian.
Penyesuaian Jadwal Demi Kelancaran Bersama
Ralph menegaskan bahwa perubahan jadwal sudah melalui koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pertahanan.
“Keputusan ini dilakukan agar kedua acara besar ini dapat berjalan optimal tanpa saling mengganggu,” ujarnya.
Jakarta Fair sendiri merupakan salah satu acara pameran dan hiburan terbesar di Asia Tenggara. Dalam sejarahnya, JFK menjadi magnet utama masyarakat dari berbagai daerah.
Pameran tahunan ini tidak hanya menyajikan produk UMKM dan industri besar, tetapi juga menjadi tempat hiburan dan budaya. Ribuan pengunjung diperkirakan akan memadati area JIEXPO selama pelaksanaan.
Tahun ini, Jakarta Fair mengambil tema “Jakarta Fair Kemayoran mendukung Indonesia Maju melalui inovasi dan karya bangsa berkelanjutan”.
Komitmen Mendukung UMKM dan Industri Kreatif
Selain tema utama, penyelenggara juga menyematkan sub tema yaitu “Mari kita bersama mengembangkan UMKM dan Industri Kreatif lainnya agar tumbuh tangguh dan mampu bersaing di pasar internasional”.
Menurut Ralph, tema tersebut bukan hanya simbolik, melainkan bagian dari misi besar Jakarta Fair dalam memperkuat sektor riil dalam negeri.
“Ajang ini menjadi etalase bagi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya kepada pasar yang lebih luas,” tuturnya.
UMKM dan sektor kreatif selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Dalam konteks Jakarta Fair, mereka mendapat panggung yang besar untuk memperluas jangkauan pasar.
Ralph menambahkan bahwa JFK 2025 adalah perhelatan ke-56 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1968.
Rayakan HUT DKI Jakarta ke-498
Jakarta Fair 2025 juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta yang ke-498. Tema besar perayaan tahun ini adalah “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”.
Konsep ini dirancang untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kolaborasi. Tidak hanya dalam bentuk pertunjukan budaya, tapi juga dalam kerja sama ekonomi dan sosial.
Hal itu disebut Ralph sebagai bagian dari cita-cita menjadikan Jakarta sebagai kota inklusif dan berkelas dunia menjelang usia 500 tahun.
tapi simbol dari dinamika dan semangat kota ini yang terus tumbuh,” jelasnya.
Penyelenggaraan tahun ini juga menampilkan sejumlah inovasi agar pengunjung semakin nyaman dan berkesan.
Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui terus memberikan dukungan terhadap keberlangsungan Jakarta Fair. Dukungan ini menjadi penting dalam memastikan kelancaran kegiatan.
Sejumlah pelaku usaha besar dan kecil pun menyambut positif perhelatan tersebut. Mereka memandang JFK sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan omzet.
Pihak panitia menyebutkan bahwa lebih dari seribu peserta akan turut serta dalam Jakarta Fair 2025, mencakup sektor makanan, teknologi, otomotif, hingga kerajinan tangan.
Tak hanya dari dalam negeri, partisipasi juga datang dari pelaku usaha mancanegara yang tertarik dengan pasar Indonesia.
“Ajang ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi setelah berbagai tantangan global,” kata Ralph.
Fasilitas dan Inovasi untuk Pengunjung
Untuk kenyamanan pengunjung, JIEXPO telah menyiapkan berbagai fasilitas baru, termasuk area istirahat, zona kuliner, dan digitalisasi layanan tiket.
Pembelian tiket secara daring disebut sebagai langkah untuk mengurangi antrean panjang dan mengoptimalkan pengalaman masuk area pameran.
Tak hanya itu, sejumlah zona tematik akan dihadirkan guna memperkaya pengalaman para pengunjung dari berbagai kelompok usia.
Bagi anak-anak, area permainan dan edukasi disiapkan. Sedangkan untuk pengunjung dewasa, panggung musik dan pertunjukan budaya tetap menjadi magnet utama.
Ralph juga mengungkapkan bahwa protokol keselamatan akan tetap menjadi perhatian utama meskipun situasi pandemi sudah mereda.
Hiburan dan Budaya Jadi Daya Tarik
Seperti tahun-tahun sebelumnya, panggung hiburan akan menghadirkan sejumlah musisi nasional dan lokal yang siap menghibur ribuan pengunjung.
Berbagai penampilan seni daerah juga akan dipentaskan untuk memperkuat nuansa budaya Indonesia.
Jakarta Fair selalu menjadi tempat pertemuan antara komersial dan kebudayaan. Hal ini menjadi kekuatan utama dari JFK dibanding pameran sejenis lainnya.
Malam-malam di JIEXPO akan dipenuhi oleh gemerlap lampu, musik, dan gelak tawa pengunjung dari segala usia.
Tidak heran jika banyak keluarga menjadikan JFK sebagai agenda tahunan yang selalu dinanti.
Ruang Promosi Produk Unggulan Daerah
Banyak daerah turut membuka stan khusus untuk memamerkan produk unggulan lokal mereka di arena Jakarta Fair.
Pihak penyelenggara juga menggandeng pemerintah daerah guna memastikan keterlibatan UMKM secara maksimal.
“Semangat kolaborasi antar wilayah ini menjadi kekuatan tersendiri yang mencerminkan semangat Indonesia Maju,” ujar Ralph.
Berbagai produk khas seperti kerajinan, makanan tradisional, dan hasil industri rumahan akan meramaikan stan daerah.
Pameran ini pun menjadi ajang promosi langsung yang sangat efektif dalam menarik minat pembeli.
Momentum Ekonomi Pasca Pandemi
Setelah beberapa tahun menghadapi tekanan akibat pandemi, JFK 2025 menjadi momentum penting dalam pemulihan ekonomi domestik.
Peningkatan daya beli masyarakat serta antusiasme yang tinggi menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.
Ralph menyebutkan bahwa perputaran uang selama Jakarta Fair selalu menunjukkan angka signifikan tiap tahunnya.
tersebut dalam mendukung sektor ekonomi riil, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
“JFK menjadi momen optimisme bersama untuk masa depan ekonomi yang lebih baik,” tandasnya.
Dukungan Media dan Promosi Digital
Selain promosi konvensional, Jakarta Fair 2025 juga didukung oleh kampanye digital di berbagai platform media sosial.
Langkah ini diambil untuk menjangkau generasi muda yang kini menjadi segmen pengunjung potensial.
Kolaborasi dengan media partner dan influencer turut memperkuat gaung acara di ruang digital.
Ralph mengatakan bahwa eksposur digital memberikan dampak luar biasa dalam meningkatkan jumlah pengunjung.
“Kami mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan menikmati Jakarta Fair Kemayoran 2025,” tutupnya.(*)