Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) akan menyelenggarakan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 pada Minggu hingga Selasa, 22–24 Juni mendatang di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang telah diawali dengan kegiatan utama di Pantai Kuta, Bali, pada 5 Juni 2025 lalu.
Dengan mengangkat tema “Hentikan Polusi Plastik”, pameran ini diharapkan menjadi titik balik dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah plastik.
Selain itu, acara ini juga bertujuan menguatkan kolaborasi lintas sektor dalam upaya menghadapi krisis lingkungan yang kian mendesak.
Direktur Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Wilayah Pesisir dan Laut, Sayid Muhadar, menegaskan bahwa isu pengelolaan sampah plastik kini menjadi perhatian serius pemerintah.
Krisis Sampah Jadi Sorotan Utama
“Krisis sampah sudah sangat mendesak dan menjadi perhatian Presiden. Untuk mencapai target bebas sampah pada 2029, dibutuhkan kesadaran kolektif dari seluruh elemen bangsa,” kata Sayid Muhadar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/6).
Sayid juga menyampaikan bahwa melalui pameran ini, KLH/BPLH ingin mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya penghentian polusi plastik. Menurutnya, menjaga kelestarian bumi merupakan tanggung jawab lintas generasi.
“Karena menjaga bumi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh generasi,” ujarnya menambahkan.
Lebih dari 100 peserta dari berbagai sektor akan ikut ambil bagian dalam pameran ini. Termasuk di antaranya perusahaan swasta, BUMN, pemerintah daerah, asosiasi profesi, komunitas, lembaga pendidikan, serta organisasi non-pemerintah.
Ragam partisipasi tersebut mencerminkan bahwa pelestarian lingkungan kini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Edukasi, Inovasi, dan Teknologi
Berbagai solusi dan teknologi akan dipamerkan selama tiga hari kegiatan. Mulai dari inovasi pengelolaan sampah, teknologi ramah lingkungan, hingga energi terbarukan.
Tak hanya pameran, kegiatan juga akan diisi oleh seminar, diskusi publik, forum kebijakan, serta workshop. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain implementasi program PROPER, pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pendidikan lingkungan, hingga strategi pengurangan sampah plastik.
Mengusung prinsip less waste, seluruh kegiatan dalam pameran ini dirancang dengan pendekatan ramah lingkungan. Panitia menegaskan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan penerapan sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Masyarakat umum, termasuk anak-anak dan keluarga, diundang untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan edukatif dan interaktif yang telah disiapkan.
Kegiatan tersebut mencakup jalan sehat di kawasan Gelora Bung Karno, lomba menggambar anak, lomba fotografi lingkungan, kompetisi musik berbahan daur ulang (HLH Idol), hingga peragaan busana bertema Eco-Chic.
Keterlibatan Publik Diperluas
KLH/BPLH berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan seremonial, melainkan juga momentum strategis membangun kesadaran kolektif jangka panjang.
Partisipasi publik, terutama generasi muda, dianggap sangat penting dalam membentuk budaya ramah lingkungan di masa depan.
Melalui kegiatan seperti ini, pemerintah ingin menanamkan nilai bahwa menjaga alam adalah bagian dari gaya hidup yang harus ditanamkan sejak dini.
Dukungan terhadap acara ini datang dari berbagai kalangan, termasuk sektor swasta dan komunitas lokal, yang menunjukkan tingginya antusiasme terhadap gerakan peduli lingkungan.
Dengan sinergi tersebut, KLH/BPLH optimistis bahwa target nasional bebas sampah pada 2029 dapat tercapai melalui perubahan budaya, kebijakan, dan teknologi secara bersamaan.
Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang akan digelar di Jakarta menjadi bagian penting dari kampanye nasional untuk mengurangi polusi plastik. Kegiatan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan, tidak hanya melalui kebijakan, tetapi juga dengan tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.
Dengan menggandeng berbagai sektor, mulai dari swasta, komunitas, hingga dunia pendidikan, KLH/BPLH berupaya membentuk ekosistem kolaboratif dalam pengelolaan sampah dan pengembangan solusi hijau. Kegiatan interaktif yang ramah keluarga menjadi upaya menyentuh lapisan masyarakat secara lebih luas.
Tujuan besar menuju Indonesia bebas sampah pada 2029 bukanlah sekadar wacana, tetapi sedang dibangun melalui aksi kolektif yang dimulai dari sekarang. Pameran ini menjadi wujud dari harapan bersama untuk bumi yang lebih sehat dan masa depan yang lebih bersih.(*)