Surabaya, EKOIN.CO – Pelantikan Rektor Universitas Airlangga (Unair) periode 2025–2030 berlangsung khidmat pada Selasa, 17 Juni 2025, di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair, Surabaya. Dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir memberikan sambutan dan menyampaikan harapan besar bagi kemajuan universitas ternama tersebut.
Pelantikan ini mengukuhkan Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., sebagai Rektor Unair untuk masa bakti kedua kalinya. Seremoni berlangsung dengan dihadiri sejumlah tokoh akademik, pejabat pemerintah, dan perwakilan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan optimisme terhadap peran strategis Unair dalam pembangunan sumber daya manusia dan kemajuan riset nasional. Ia mengatakan, “Kita berharap Unair semakin maju, memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini di kancah global.”
Menurutnya, tantangan pendidikan ke depan menuntut perguruan tinggi untuk adaptif dan inovatif, apalagi dengan kecepatan teknologi yang mengubah pola pembelajaran dan kehidupan sosial masyarakat.
Khofifah juga menyampaikan bahwa Jawa Timur membutuhkan kontribusi nyata dari institusi seperti Unair, terutama dalam penguatan pelayanan kesehatan, penelitian sosial, dan pengembangan UMKM.
Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh jajaran senat akademik Unair, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta tokoh masyarakat Jawa Timur.
Prof. Nasih dalam pidatonya mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berjanji akan terus memperkuat posisi Unair di tingkat nasional maupun internasional. “Kita akan dorong Unair menjadi perguruan tinggi berkelas dunia,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin, peningkatan mutu akademik, serta pengembangan teknologi berbasis riset yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Unair memiliki reputasi dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Prof. Nasih berkomitmen menjaga dan meningkatkan capaian tersebut selama masa kepemimpinannya.
Dikutip dari detik.com, pelantikan ini juga menjadi momentum strategis bagi Unair dalam merancang program unggulan lima tahun mendatang, termasuk penguatan kemitraan internasional dan pengembangan pusat inovasi digital.
Rektor Nasih juga menyampaikan pentingnya menjaga integritas akademik dan memperluas akses pendidikan bagi seluruh kalangan, termasuk melalui program beasiswa yang lebih inklusif.
Acara diwarnai prosesi penandatanganan berita acara pelantikan oleh Ketua Senat Universitas dan rektor terpilih, dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pelantikan berlangsung dalam suasana hangat namun penuh khidmat, mencerminkan semangat kebersamaan dan tanggung jawab besar yang kini diemban oleh Prof. Nasih dan jajarannya.
Dukungan dari Gubernur Khofifah dinilai penting, mengingat Unair menjadi salah satu motor penggerak pembangunan berbasis pendidikan tinggi di Jawa Timur.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Khofifah menulis bahwa pendidikan adalah jembatan emas menuju kesejahteraan bangsa, dan Unair memiliki peran strategis dalam membentuk pemimpin masa depan.
Unggahan tersebut disertai foto momen pelantikan yang memperlihatkan Khofifah bersalaman dengan Rektor Nasih di panggung utama, dengan caption menyentuh: “Langkah baru menuju kejayaan akademik Indonesia.”
Unggahan tersebut mendapat sambutan hangat dari netizen dan civitas akademika, dengan lebih dari 11.000 likes dan ratusan komentar berisi dukungan serta doa.
Kegiatan ini juga diliput oleh media lokal dan nasional, seperti tubankab.go.id, yang menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mencetak inovator lokal.
Pelantikan ini menjadi salah satu agenda penting Unair di pertengahan tahun akademik 2025, berbarengan dengan pembukaan semester baru dan peluncuran program akselerasi riset kampus.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasih juga memaparkan rencana pengembangan kampus hijau berbasis energi ramah lingkungan di kawasan Unair MERR Surabaya.
Pihak rektorat juga menjajaki pembukaan program studi baru berbasis kebutuhan masa depan, seperti Teknologi Kecerdasan Buatan, Manajemen Risiko Digital, dan Studi Maritim Tropis.
Di akhir acara, para tamu undangan diajak berkeliling melihat pameran hasil inovasi mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas, termasuk alat kesehatan karya Fakultas Kedokteran dan sistem informasi desa digital dari Fakultas Ilmu Komputer.
Suasana kebersamaan terlihat ketika para alumni dan dosen senior memberikan ucapan selamat langsung kepada rektor terpilih dan para wakil rektor.
Menurut data akademik Unair, kampus ini saat ini memiliki lebih dari 40.000 mahasiswa aktif dan lebih dari 150 program studi yang tersebar di berbagai jenjang.
Rektor Nasih menegaskan bahwa kepemimpinannya akan tetap fokus pada integritas, mutu lulusan, serta kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dan global.
Dalam beberapa tahun terakhir, Unair berhasil masuk dalam peringkat 10 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi QS World University Rankings.
Langkah-langkah ke depan yang disusun mencakup peningkatan kolaborasi dengan dunia industri, perguruan tinggi luar negeri, serta organisasi masyarakat sipil.
Rektorat juga akan memperkuat sistem meritokrasi dalam penempatan jabatan akademik dan struktural, serta memperluas digitalisasi layanan kampus.
Acara pelantikan ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama antara pimpinan Unair, Gubernur Khofifah, senat universitas, serta tamu undangan.
Sejumlah tokoh yang hadir menyatakan optimismenya terhadap masa depan Unair di bawah kepemimpinan Prof. Nasih, yang dikenal sebagai akademisi inovatif dan terbuka terhadap ide-ide baru.
Civitas akademika berharap arah baru kepemimpinan ini mampu memperkuat budaya riset, etika akademik, dan tanggung jawab sosial.
Dengan pelantikan ini, Unair memasuki fase baru yang diharapkan semakin adaptif terhadap perubahan dan tanggap terhadap kebutuhan zaman.
Sebagai salah satu pusat pendidikan unggulan di kawasan timur Indonesia, ekspektasi publik terhadap kiprah Unair kian meningkat.
Pelantikan Rektor Unair juga diartikan sebagai perwujudan demokrasi akademik dan keberlanjutan kepemimpinan di lingkungan pendidikan tinggi.
Kehadiran Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan lembaga pendidikan dalam mendukung pencapaian target pembangunan daerah.
Kampus diharapkan menjadi ruang tumbuhnya gagasan solutif, kepemimpinan inklusif, dan pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat luas.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah dan universitas harus semakin erat, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan transformasi digital.
Universitas bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat perubahan sosial yang mampu membentuk masa depan bangsa.
Dengan pelantikan ini, Universitas Airlangga diharapkan terus melahirkan insan-insan berkarakter kuat, profesional, dan berdedikasi tinggi dalam mengabdi pada negeri.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v