Los Angeles, EKOIN.CO – Kerusuhan kembali mengguncang Los Angeles pada Minggu malam, 8 Juni 2025, menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran menolak kebijakan razia imigrasi oleh lembaga federal ICE (Immigration and Customs Enforcement). Unjuk rasa ini memanas hingga berujung pada bentrokan antara massa dan aparat, serta terjadinya aksi penjarahan di sejumlah kawasan kota.
Menurut laporan Kepolisian Los Angeles (LAPD), penjarahan terkonfirmasi terjadi di wilayah 6th Street dan Broadway. “Anggota kami sudah menuju lokasi untuk menginvestigasi,” ujar pernyataan resmi LAPD yang dikutip dari CNN.
Penjarahan dan Kerusuhan Meluas
Bentrok antara demonstran dan aparat berlangsung sengit hingga malam hari. Petugas gabungan dari LAPD dan Sheriff Los Angeles menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa yang mulai melemparkan batu dan membakar properti.
Saksi mata melaporkan adanya pembakaran mobil dan perusakan toko-toko ritel di pusat kota. Di antara wilayah yang paling parah terdampak adalah Compton dan Paramount, dua kawasan yang banyak dihuni komunitas imigran.
“Saya melihat massa membobol toko pakaian dan mengambil barang-barang,” ujar Maria Herrera, warga sekitar yang menyaksikan peristiwa itu dari balkon rumahnya.
Pemicu Aksi: Razia dan Deportasi Massal
Kerusuhan ini bermula dari ketidakpuasan publik terhadap operasi besar-besaran ICE yang menangkap ratusan terduga imigran ilegal dan anggota geng di Los Angeles selama pekan pertama Juni. Operasi tersebut menuai kecaman dari berbagai kelompok sipil.
“Kami tidak melawan hukum, kami hanya ingin diperlakukan sebagai manusia,” kata Ricardo Alvarez, salah seorang demonstran, dalam wawancara dengan media lokal.
Demonstrasi yang dimulai secara damai di depan balai kota berubah menjadi ajang kemarahan setelah muncul kabar penahanan warga sipil tanpa dokumen resmi, termasuk sejumlah anak-anak.
Tanggapan Pemerintah Federal
Presiden Donald Trump langsung merespons kerusuhan dengan mengerahkan sekitar 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles. Keputusan ini diambil berdasarkan otoritas Title 10, tanpa persetujuan Gubernur California.
“Kami tidak akan membiarkan kota ini dikendalikan oleh anarki,” tegas Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, Minggu malam.
Namun, langkah tersebut menuai kontroversi. Banyak pihak menilai pengerahan militer merupakan tindakan berlebihan yang dapat melanggar prinsip hukum negara bagian.
Gubernur California Ancam Gugat Trump
Gubernur Gavin Newsom mengecam pengerahan pasukan tanpa konsultasi. Dalam konferensi pers yang digelar Senin pagi, Newsom menyebut tindakan Presiden sebagai “provokatif, ilegal, dan inkonstitusional.”
“Saya akan menggugat pemerintahan federal jika tidak menarik pasukan dari wilayah kami,” kata Newsom, sembari mengutip Undang-Undang Posse Comitatus yang membatasi keterlibatan militer dalam urusan sipil.
Langkah Newsom mendapat dukungan luas dari para anggota legislatif Partai Demokrat dan kelompok pembela hak sipil seperti ACLU.
Reaksi Pemimpin Kota dan Masyarakat
Wali Kota Los Angeles Karen Bass menyerukan ketenangan dan menghimbau warga untuk menjaga perdamaian. “Kami mengerti kemarahan masyarakat, tetapi penjarahan bukan jawabannya,” ujarnya.
Bass juga menegaskan bahwa Pemkot akan memberikan bantuan hukum bagi keluarga korban razia imigrasi yang terkena dampak secara langsung.
Sementara itu, lebih dari 200 organisasi masyarakat sipil menggelar pertemuan darurat untuk merancang strategi advokasi dan bantuan kepada warga terdampak razia dan kerusuhan.
Suasana Mencekam Masih Terjadi
Hingga Senin malam, ketegangan masih terasa di berbagai sudut kota. Pasukan Garda Nasional ditempatkan di titik-titik strategis, termasuk pusat perbelanjaan dan balai kota.
Suara sirine dan helikopter patroli terdengar terus-menerus di udara. Beberapa sekolah di wilayah terdampak diliburkan dan toko-toko menutup operasional.
Jumlah total korban luka dalam bentrok ini tercatat lebih dari 30 orang, termasuk enam petugas. Sementara lebih dari 100 orang ditangkap karena terlibat dalam kerusuhan, penjarahan, atau pelanggaran jam malam.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Kamar Dagang Los Angeles menyebutkan kerugian ekonomi akibat kerusuhan ini diperkirakan mencapai puluhan juta dolar AS. Beberapa pelaku usaha kecil mengalami kerugian total karena bangunan dan stok dagangan dirusak.
Di sisi sosial, ketegangan antarwarga meningkat. Sejumlah kelompok pro-deportasi mengadakan demonstrasi tandingan, memicu kekhawatiran akan bentrok horizontal.
Organisasi bantuan seperti LA Community Aid langsung membuka posko untuk memberi perlindungan kepada warga yang kehilangan tempat tinggal atau terluka dalam kerusuhan.
Peristiwa kerusuhan di Los Angeles memperlihatkan betapa rentannya tatanan sosial ketika pendekatan hukum lebih menekankan pada kekuatan dibanding dialog. Ketegangan antara pemerintah federal dan negara bagian memperburuk situasi yang sudah kompleks, khususnya di wilayah dengan komposisi imigran tinggi.
Protes yang awalnya menuntut keadilan berubah menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas yang dinilai sewenang-wenang. Langkah militerisasi kota menciptakan trauma baru bagi warga sipil, terutama anak-anak dan keluarga migran.
Diperlukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan imigrasi nasional agar tidak menimbulkan reaksi berantai yang merusak sendi kehidupan masyarakat.
Kerja sama antara pemerintah, aparat, dan warga sipil sangat diperlukan untuk menenangkan situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Pendekatan berbasis hak asasi dan keadilan sosial harus diutamakan di tengah gejolak ini.
Pemerintah federal perlu meninjau ulang cara komunikasi dan implementasi kebijakan imigrasi agar tidak menyulut ketegangan horizontal.
Gubernur dan wali kota sebaiknya membentuk tim independen untuk menginvestigasi tindakan aparat dan memastikan akuntabilitas dalam setiap operasi keamanan.
Media lokal harus menjaga etika peliputan agar tidak memperkeruh suasana, dengan tetap memberikan informasi faktual dan berimbang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi di media sosial.
Institusi pendidikan dan komunitas lokal bisa berperan aktif meredam konflik dengan membuka ruang dialog terbuka dan memperkuat solidaritas antarwarga.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v