Islamabad, EKOIN.CO – Pakistan membantah klaim bahwa negara tersebut menjanjikan balasan berupa serangan nuklir terhadap Israel jika negara Yahudi itu menggunakan senjata nuklir.** Pakar Iran Mohsen Rezaei, anggota Dewan Keamanan Nasional Iran dan perwira tinggi IRGC, sempat menyatakan hal tersebut dalam siaran televisi negara Iran, menyebut Pakistan akan merespons jika Israel menyerang Iran dengan nuklir .
Namun, Kementerian Luar Negeri Pakistan secara resmi menolak pernyataan itu. Pemerintah Islamabad menegaskan bahwa klaim yang dikemukakan Rezaei tidak mencerminkan kebijakan luar negeri Pakistan.
Klarifikasi Resmi Islamabad
Juru bicara Kemenlu Pakistan menyatakan bahwa respons nuklir terhadap Israel bukan bagian dari strategi negara. Pernyataan tersebut sengaja dibuat untuk meredam ketegangan dan menjaga stabilitas regional. Pakistan juga menyebut hubungannya dengan Iran bersifat strategis dan damai, serta tidak mencakup unsur konfrontasi nuklir
Latar Belakang Pernyataan Iran
Rezaei, dalam wawancaranya, menyatakan bahwa Pakistan pernah berjanji mendukung Iran secara militer, termasuk menggunakan rudal Shaheen‑3 yang diperkirakan dapat mencapai Tel Aviv, jika terjadi eskalasi nuklir oleh Israel . Pernyataan ini menjadikannya sorotan dalam euforia meningkatnya ketegangan Israel–Iran.
Peringatan Risiko Eskalasi Nuklir
Laporan dari Economic Times menyebut klaim tersebut memicu kekhawatiran tentang potensi eskalasi perang dunia ketiga, mengingat keterlibatan senjata nuklir dan aliansi strategis negara bersenjata nuklir di wilayah yang sensitif geopolitik . Hal ini mengingatkan dunia akan fragilitas sistem penangkal nuklir internasional.
Diplomasi dan Kestabilan Regional
Pakar internasional menyoroti bahwa Islamabad secara aktif menjaga ketenangan regional dan tidak ingin terlibat pilihan strategis ekstrem. Penyangkalan resmi pun dianggap sebagai upaya diplomatik meredam spekulasi di media dan media sosial.
Ancaman Nuklir dan Sejarah Pakistan
Pakistan adalah salah satu dari sembilan negara penguasa senjata nuklir di dunia, dengan estimasi sekitar 170 hulu ledak pada 2025 . Namun negara ini menganut kebijakan “first use deterrence” terhadap ancaman teritorial, terutama dari India, dan bukan dalam konteks konflik Israel–Iran
Reaksi Moskow-Tim Moslem Today
Pakistan sebelumnya menyebut siap menggunakan “spectrum kekuatan penuh” termasuk nuklir jika diserang India Namun klaim nuklir terhadap Israel kali ini dibantah keras oleh pejabat Islamabad, menunjukkan fokus sesungguhnya kepada konflik regional yang lebih dekat seperti Pakistan–India.
Analisis Ahli
Analis keamanan menilai bahwa narasi seperti ini mengandung tujuan politik dalam peran Pakistan sebagai sekutu Iran, tapi disadari Islamabad memiliki batas-batas strategis yang jelas agar konflik tidak melebar jauh.
Sikap Pakistan terhadap Israel
Hubungan diplomatik Pakistan–Israel sejak awal tidak pernah normal. Pakistan tidak mengakui Israel dan keras dalam mendukung kemerdekaan Palestina . Meski begitu, strategi intelijen dan perlawanan sifatnya lebih politik daripada militer langsung.
Proyeksi Ke Depan
Terlepas dari klaim itu, Pakistan kemungkinan besar tidak akan terlibat dalam perang nuklir langsung melawan Israel. Fokus kebijakan akan lebih ke isu keamanan Pakistan–India dan dukungan moral terhadap Palestina, bukan konflik nuklir lintas benua.
Pakistan dan Iran sebaiknya memperkuat mekanisme komunikasi untuk menghindari misinformasi yang dapat memicu eskalasi nuklir.
Media perlu memverifikasi intensi negara sebelum menyebarkan pernyataan sensitif terkait senjata nuklir.
Pemerintah Pakistan bisa memanfaatkan forum internasional untuk menyampaikan klarifikasi guna meredakan kekhawatiran global.
Dialog diplomatik antara negara-negara pemilik nuklir perlu digaungkan kembali untuk memperkuat stabilitas strategis di wilayah yang rentan konflik.
Masyarakat internasional harus meningkatkan tekanan agar narasi nuklir tidak digunakan sebagai alat intimidasi politik.
Pernyataan Iran yang menyebut komitmen nuklir Pakistan terhadap Israel adalah klaim politik, bukan kebijakan resmi Islamabad.
Pakistan menilai klaim tersebut tidak mencerminkan strategi luar negeri, dan bertujuan meredam ketegangan.
Konflik nuklir antara Pakistan dan Israel sangat tidak mungkin secara operasional.
Penting bagi semua pihak untuk menghindari penyebaran isu yang dapat memperburuk situasi.
Kebijakan Pakistan tetap fokus pada isu regional dan dukungan terhadap Palestina, bukan konfrontasi nuklir.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v