Jakarta, EKOIN.CO – Universitas Indonesia (UI) menyatakan kesiapannya menjalin kolaborasi dengan pemerintah China dalam upaya pendirian China Study Center sebagai bentuk perluasan pusat studi di lingkungan kampus.
Pertemuan resmi antara UI dan Kedutaan Besar China berlangsung pada Kamis (26/6) di Gedung Pusat Administrasi UI, Kampus Salemba, Jakarta Pusat. Agenda utama pertemuan adalah membahas kerja sama bilateral dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Wang Lutong, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, menegaskan pentingnya pengembangan pusat studi sebagai jembatan kerja sama dua negara dalam berbagai sektor.
“Pengembangan pusat studi ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga ketenagakerjaan, lapangan kerja, dan pengembangan bisnis. Indonesia dan China memiliki potensi kolaborasi yang luar biasa,” ujar Wang Lutong.
Menurutnya, pendirian China Study Center di UI akan memperkuat jaringan kolaborasi lintas sektor, termasuk industri, institusi pendidikan, serta pemerintah nasional dan internasional.
Komitmen UI Perluas Kerja Sama
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyambut baik kolaborasi tersebut. Ia menyampaikan bahwa UI sudah memiliki beberapa center study di tingkat fakultas maupun universitas, dan siap memperluas cakupan kerja sama ke tingkat internasional.
“Saat ini, UI memiliki beberapa center study yang tersebar di fakultas. Di tingkat universitas, UI memiliki Pusat Studi Jepang yang didirikan tahun 1995. Akhir bulan ini, kami juga akan mulai mendirikan Pusat Studi Korea,” jelas Prof. Heri.
Ia berharap kerja sama dengan pemerintah China akan menghasilkan pusat studi yang mampu memberikan manfaat luas bagi mahasiswa Indonesia dan mahasiswa China yang menempuh pendidikan di UI.
Lebih lanjut, Prof. Heri menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi UI dalam mengembangkan pendidikan tinggi berbasis riset dan inovasi yang berdaya saing global.
Pembentukan China Study Center diharapkan dapat memperkaya ekosistem akademik di UI dan memfasilitasi pertukaran ilmiah lintas negara.
Delegasi Lengkap Hadiri Pertemuan
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula jajaran pimpinan UI, termasuk Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., serta beberapa direktur dan dekan dari berbagai unit kerja.
Mereka menyampaikan kesiapan dari sisi kelembagaan, fasilitas, serta sumber daya manusia untuk mendukung pendirian pusat studi yang dimaksud.
Delegasi China diwakili oleh Counselor for Educational Affairs, Chen Wu, dan The Third Secretary for Educational Affairs, Ding Shan, yang turut menyampaikan apresiasi atas sambutan UI.
Diskusi berjalan interaktif dengan berbagai masukan teknis terkait desain kurikulum, pertukaran dosen, serta potensi riset bersama di bidang sains, teknologi, ekonomi, dan budaya.
Wang Lutong menegaskan bahwa kolaborasi ini juga bagian dari inisiatif besar China dalam mendorong kerja sama pendidikan tinggi dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Ruang Akademik dan Penelitian
Dalam rencana awal, China Study Center akan menjadi ruang bagi berbagai kegiatan akademik seperti seminar, kuliah tamu, pertukaran pelajar, dan pelatihan kebudayaan.
Selain itu, pusat studi ini juga akan menjadi basis untuk riset bersama di bidang kebijakan publik, inovasi teknologi, dan ekonomi digital antara kedua negara.
Kegiatan riset akan melibatkan mahasiswa dan dosen melalui pendekatan Student-Centered Learning (SCL), untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis praktik dan pemecahan masalah.
Albert P. J. Roring, dosen Program Studi China, menyampaikan bahwa kehadiran China Study Center akan memberikan nilai tambah dalam pembelajaran lintas budaya dan pengembangan literasi Tiongkok modern di Indonesia.
“Pusat studi ini akan menjadi platform yang memperluas pemahaman mahasiswa terhadap dinamika sosial, politik, dan ekonomi Tiongkok secara langsung,” jelas Albert.
Rencana pendirian China Study Center oleh Universitas Indonesia dan pemerintah China menunjukkan arah baru dalam diplomasi pendidikan dan kolaborasi riset lintas negara. Inisiatif ini membuka ruang kerja sama jangka panjang yang tidak hanya berdampak pada dunia akademik, tetapi juga pada sektor industri dan ketenagakerjaan.
Pusat studi tersebut diharapkan menjadi ruang dialog ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan, serta pertukaran budaya antara Indonesia dan China. Melalui pendekatan kolaboratif, UI menunjukkan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi bertaraf internasional.
Ke depannya, keberadaan China Study Center akan memperkuat posisi UI dalam kancah global dan menjadi model kolaborasi pendidikan antara negara-negara di kawasan Asia.(*)