Qatar, – EKOIN.CO – Reaksi global mengalir setelah Iran meluncurkan rudal balistik menuju Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar dini hari pada 23 Juni 2025. Insiden itu memicu kecaman luas dari berbagai negara dan seruan untuk menahan diri agar menghindari eskalasi lebih luas.
Iran menyebut serangan tersebut sebagai aksi simbolis tanggapan setara dengan serangkaian bom Amerika sebelumnya, dan menekankan tidak ada tujuan untuk menciptakan korban manusia . Qatar menyatakan seluruh rudal berhasil dicegat, dan pangkalan tidak mengalami jatuh korban
Qatar secara tegas mengecam serangan sebagai pelanggaran kedaulatan dan meminta hak merespons secara seimbang . Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al‑Ansari, menyatakan: “Kami memesan hak untuk merespons langsung, proporsional terhadap agresi yang terang‑terangan ini”
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi militer dan mendesak semua pihak segera menahan diri . PBB menekankan pentingnya menahan diri agar mencegah konflik yang lebih luas.
Bahrain dan Kuwait bersatu menyatakan dukungan penuh kepada Qatar, menyerukan kecaman terhadap serangan dan peringatan terhadap dampak negatifnya Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab juga mengecam Iran keras atas insiden tersebut
Mesir menyebut insiden itu sebagai pelanggaran kedaulatan yang serius dan mendukung Qatar dalam mengupayakan jalur diplomasi . Sementara Yordania menyatakan keprihatinan atas eskalasi dan menyerukan penundaan provokasi militer lebih lanjut
Irak menyebut kejadian ini sebagai “escalation yang berbahaya” dan dapat memperluas konflik kawasan . Libanon, termasuk Presiden Aoun dan PM Salam, menyatakan solidaritas dan memungkinkan agar negara itu tidak terjebak dalam pertempuran regional
Maroko mengecam agresi rudal Iran sebagai langkah mencolok dan mengekspresikan solidaritas terhadap Qatar Aljazair pun menyuarakan sikap serupa, menegaskan komitmen untuk memelihara stabilitas regional.
Oman menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan menyeimbangkan kritiknya dengan menyebut awal provokasi berasal dari serangan terhadap Iran oleh Israel pada 13 Juni .
Menteri luar negeri UK, Prancis, dan Jerman menanggap serangan Iran sebagai eskalasi yang berbahaya dan menyerukan agar pihak‑pihak segera kembali ke dialog, bukan konfrontasi militer
Palestinian Authority mengecam serangan Iran sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar . Para pemimpin GCC dan Parlemen Arab mengecam agresi itu dan mendesak de‑eskalasi.
AS memperingatkan Iran agar tidak menyerang personel atau aset Amerika; NATO juga menyerukan penahanan diri
Negara-negara seperti Pakistan, India, dan China mendesak semua pihak menahan diri, mempromosikan penyelesaian damai .
Serangan Iran terhadap Pangkalan Al Udeid menjadi katalis percepatan respons diplomatik dan himpunan kecaman global. Meski tak menimbulkan korban, ancaman yang tersirat meningkatkan ketegangan regional.
Ketegangan di Timur Tengah memerlukan langkah diplomatik. Semua pihak disarankan untuk menahan diri dan kembali ke meja negosiasi. Negara-negara terlibat sebaiknya menjadikan kekerasan sebagai jalan terakhir, bukan pertama. Qatar dan AS dapat memanfaatkan mekanisme regional untuk meredakan situasi. Sementara Rusia dan UE dapat memediasi agar stabilitas di kawasan kembali terjaga. Kesimpulannya, eskalasi militer harus dihentikan dan jalur diplomasi diutamakan untuk menyelamatkan keamanan global.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v