Jakarta, EKOIN.CO – Laporan Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mengungkapkan bahwa serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran hanya memberikan dampak sementara. Menurut tiga sumber yang mengetahui dokumen tersebut, program nuklir Iran diperkirakan hanya tertunda satu hingga dua bulan.
“Stok uranium yang diperkaya tidak tersentuh, dan kapasitas pengayaan masih ada,” ungkap salah satu sumber kepada Reuters, Rabu (25/6/2025), dengan menyembunyikan identitas karena sensitivitas informasi.
Temuan ini bertolak belakang dengan klaim Presiden Donald Trump yang menyatakan program nuklir Iran “telah dihancurkan”. Gedung Putih membantah laporan DIA sebagai “salah besar”, meski pernyataan resmi AS di PBB lebih moderat dengan hanya menyebut “pelemahan signifikan”.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan video mengklaim Israel telah “menghilangkan dua ancaman eksistensial” Iran. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran di Tehran menegaskan program nuklirnya tetap untuk tujuan damai.
Gencatan senjata yang diumumkan Trump mulai berlaku Selasa (24/6) pukul 05.00 GMT, meski ketegangan masih terasa. Iran sebelumnya membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal ke beberapa kota.