EKOIN.CO– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima undangan resmi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) tahun 2025 yang akan berlangsung di Kanada.
Undangan tersebut berasal dari Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, yang akan menjadi tuan rumah KTT G7 mendatang di Kananaskis, Alberta, pada pertengahan Juni 2025.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa undangan disampaikan kepada Presiden Prabowo baik secara tertulis maupun langsung oleh PM Carney.
“Presiden Prabowo Subianto menerima undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 tahun 2025 di Kananaskis, Alberta, Kanada,” ujar Teddy, Jumat (6/6/2025).
Teddy menambahkan bahwa komunikasi antara dua pemimpin negara ini menunjukkan hubungan diplomatik yang positif dan saling menghormati.
Undangan Disampaikan Lewat Sambungan Telepon
Tidak hanya melalui surat resmi, undangan dari PM Carney juga disampaikan langsung dalam pembicaraan via telepon.
“Selain melalui undangan resmi tertulis, undangan juga disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Kanada lewat sambungan telepon,” tutur Teddy.
Pembicaraan itu berlangsung hangat dan penuh rasa hormat, mencerminkan keharmonisan hubungan bilateral Indonesia-Kanada.
Dalam perbincangan tersebut, PM Carney menyampaikan harapannya agar Presiden Prabowo dapat hadir di forum bergengsi itu.
Ia juga menyampaikan pujian atas kepemimpinan Prabowo, yang menurutnya mampu menghadirkan stabilitas dan arah baru bagi kawasan.
Indonesia Diakui Sebagai Pemain Strategis
Undangan ini bukan sekadar formalitas, tetapi pengakuan terhadap peran Indonesia di kancah internasional.
Menurut Teddy, partisipasi Indonesia sebagai tamu kehormatan menunjukkan pentingnya kontribusi negara ini terhadap dinamika global.
Kehadiran Prabowo dinilai penting untuk memperluas dialog lintas kawasan mengenai tantangan global yang tengah berlangsung.
“PM Mark Carney juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo,” ujar Teddy lagi.
Hal ini, lanjutnya, menjadi sinyal positif bagi kerja sama internasional yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Forum G7 dan Perannya Dalam Dunia
G7 merupakan forum tahunan negara-negara ekonomi terbesar yang dibentuk untuk membahas isu-isu strategis dunia.
Forum ini diikuti oleh Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, serta Uni Eropa sebagai mitra.
Pertemuan ini akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk mendiskusikan tantangan ekonomi, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik.
Teddy menjelaskan bahwa G7 bukan hanya kelompok informal, tetapi telah memainkan peran besar dalam mengarahkan kebijakan global.
“KTT G7 merupakan forum utama bagi negara-negara ekonomi maju untuk berdiskusi dan mengambil posisi bersama,” ungkap Teddy.
Prabowo Diundang Sebagai Tamu Kehormatan
Undangan kepada Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan menjadi perhatian tersendiri dalam diplomasi internasional.
Status ini mengindikasikan bahwa Indonesia dianggap sebagai mitra yang penting dalam arsitektur geopolitik global.
“Ini mencerminkan pengakuan atas posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik,” kata Teddy.
Sebagai negara berkembang terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam berbagai isu global.
Termasuk dalam stabilitas kawasan, transisi energi, dan ketahanan pangan yang tengah menjadi fokus G7 tahun ini.
Fokus pada Inklusi Global dan Kolaborasi
Kehadiran Indonesia di forum G7 dinilai akan memperkuat pesan tentang inklusi dan solidaritas global.
Teddy menyebut bahwa Prabowo siap memperjuangkan isu-isu negara berkembang dalam pertemuan tersebut.
“Presiden akan membawa suara Asia Tenggara dan negara-negara Selatan Dunia,” imbuhnya.
Partisipasi ini juga merupakan kelanjutan dari pendekatan diplomasi aktif Indonesia di bawah kepemimpinan baru.
Isu seperti ketahanan energi, krisis pangan, dan keamanan maritim diperkirakan akan diangkat dalam forum tersebut.
Dialog Multilateral Kian Diperkuat
Kehadiran Prabowo di G7 akan menjadi ajang penting untuk memperkuat dialog multilateral dengan kekuatan besar dunia.
Forum ini juga bisa dimanfaatkan untuk mendorong kolaborasi ekonomi dan investasi bilateral Indonesia dengan negara G7.
“Kehadiran Presiden akan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global,” tegas Teddy.
Diskusi antar pemimpin ini dinilai mampu merumuskan solusi atas berbagai persoalan global, seperti iklim dan perang.
Bagi Indonesia, ini juga menjadi peluang untuk mempertegas komitmen terhadap tata kelola global yang adil.
Penegasan Politik Luar Negeri Prabowo
Undangan ini juga mencerminkan penguatan arah kebijakan luar negeri Presiden Prabowo yang lebih terbuka dan aktif.
Prabowo menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan Indonesia sebagai jembatan antar kawasan.
Dengan menjadi bagian dari percakapan dunia, Indonesia diharapkan lebih didengar dalam forum internasional.
Langkah ini juga menguatkan narasi bahwa Indonesia bukan hanya pengamat, tetapi pelaku aktif diplomasi global.
“Presiden akan hadir sebagai representasi bangsa dan kawasan,” kata Teddy Indra Wijaya.
Dukungan terhadap Tata Dunia Baru
KTT G7 diharapkan akan membuka ruang diskusi soal tatanan dunia pasca pandemi dan dampak perang yang masih berlangsung.
Indonesia, sebagai negara berkembang, berpeluang menyuarakan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Indonesia, sebagai negara berkembang, berpeluang menyuarakan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Melalui kehadiran di forum ini, Prabowo juga dapat memperkuat kerja sama Selatan-Utara.
Kerja sama ekonomi, teknologi, dan transisi energi berkeadilan menjadi fokus yang akan dibawa oleh delegasi Indonesia.
“Tantangan global perlu diatasi lewat pendekatan kolaboratif antarnegara,” ucap Teddy.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v