Jakarta, EKOIN.CO – KTT NATO yang digelar selama dua hari di Den Haag sejak Rabu (25/6/2025) diwarnai ketegangan menyusul sikap ambigu Presiden AS Donald Trump terhadap klausul pertahanan bersama aliansi. Trump menolak memberikan dukungan penuh terhadap Pasal Lima NATO meski 31 negara anggota telah berkomitmen meningkatkan belanja militer.
“Saya berkomitmen untuk menjadi teman mereka,” kata Trump saat ditanya tentang jaminan perlindungan militer AS untuk Eropa, seperti dikutip AFP. “Tergantung pada definisi Anda. Ada banyak definisi Pasal Lima.”
Para pemimpin NATO berusaha mempertahankan soliditas aliansi dengan menyepakati skema kompromi belanja militer. Negara-negara anggota akan mengalokasikan 3,5% PDB untuk pertahanan inti pada 2035 dan 1,5% untuk keamanan siber.
“Mereka akan menaikkannya menjadi lima persen, itu bagus. Itu memberi mereka lebih banyak kekuatan,” ujar Trump merespons usulan tersebut. Namun, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menolak target 5% tersebut, sementara Jerman justru mempercepat komitmen 3,5% menjadi 2029.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan ini sebagai “momen bersejarah”, sementara PM Inggris Keir Starmer mengumumkan pembelian 12 jet tempur F-35A untuk mendukung misi nuklir NATO.
Di sisi lain, Kremlin melalui juru bicara Dmitry Peskov mengecam “militerisasi yang merajalela” oleh NATO. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang hadir dalam pertemuan berharap mendapatkan paket pertahanan udara baru, meski isu keanggotaan Ukraina sengaja dihindari menyusul penolakan Trump.