Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi secara tegas mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yang terjadi Minggu (22/6/2025). Dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Araghchi menyebut tindakan AS sebagai “agresi militer brutal” yang melanggar piagam PBB dan hukum internasional.
“Ini pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran. AS harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi berbahaya dari tindakan agresif ini,” tegas Araghchi, seperti dilaporkan Aljazeera. Ia menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengkhianati komitmen diplomasi dan menipu para pendukungnya sendiri.
Ketika ditanya kemungkinan kembali ke meja perundingan, Araghchi menyatakan: “Pintu diplomasi tertutup saat ini. Kami sedang diserang dan berhak membela diri.” Ia menegaskan program nuklir Iran tetap bersifat damai dan serangan AS didasarkan pada tuduhan palsu.
Menlu Iran juga menyoroti ironi situasi dimana serangan terjadi saat pembicaraan dengan negara-negara Eropa sedang berlangsung di Jenewa. “AS-lah yang mengkhianati diplomasi, bukan kami,” ujarnya. Araghchi menyerukan komunitas internasional untuk mengutuk dan mencegah agresi AS, memperingatkan ancaman terhadap tatanan hukum internasional jika tidak ada tindakan tegas.