Jakarta, EKOIN.CO — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Prof. Fekadu Beyene Aleka, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (22/5). Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kerja sama, mencerminkan hubungan bilateral yang terus berkembang antara kedua negara.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam tersebut, Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia dalam mengoptimalkan potensi kerja sama dengan Ethiopia. Salah satu fokus utama adalah pemberantasan kemiskinan melalui pemanfaatan maksimal sumber daya alam dan manusia yang dimiliki kedua negara.
“Potensi ekonomi kedua negara masih sangat besar untuk dikembangkan. Indonesia siap meningkatkan ekspor produk unggulan, khususnya di sektor pertanian dan farmasi yang sangat dibutuhkan di Ethiopia,” kata Menlu Sugiono, sebagaimana dikutip dari pernyataan pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat.
Peningkatan kerja sama ekonomi menjadi topik pembahasan utama. Dalam lima tahun terakhir, hubungan dagang Indonesia dan Ethiopia menunjukkan tren yang sangat positif. Berdasarkan data terbaru, nilai perdagangan kedua negara melonjak hingga 55 persen, mencapai 98 juta dolar AS (setara Rp1,59 triliun) pada tahun 2024. Angka ini mencerminkan potensi besar yang masih bisa terus dieksplorasi oleh pelaku usaha dari kedua negara.
Sejumlah perusahaan Indonesia telah memulai ekspansi ke pasar Ethiopia, khususnya di sektor manufaktur yang mencakup produk kebersihan rumah tangga, makanan olahan, dan tekstil. Langkah ini dinilai strategis dalam membuka lapangan kerja baru serta memperluas pasar produk Indonesia di kawasan Afrika Timur. Guna memperkuat kepastian hukum dan perlindungan terhadap investor, Menlu Sugiono mengusulkan percepatan pembentukan Perjanjian Investasi Bilateral (Bilateral Investment Treaty) dengan Ethiopia.
Dalam hal ketahanan pangan dan energi, kedua negara menunjukkan kesamaan visi. Menlu Sugiono dan Dubes Fekadu sepakat bahwa penguatan kerja sama dalam komoditas strategis seperti kelapa, tebu, dan rumput laut merupakan langkah konkret yang dapat diambil dalam waktu dekat. Menariknya, Ethiopia secara khusus menyampaikan ketertarikan untuk mempelajari teknologi budidaya tebu dari Indonesia yang dinilai berhasil meningkatkan produktivitas petani lokal.
Tak hanya sektor ekonomi dan pertanian, bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia juga mendapat sorotan. Menlu Sugiono mendorong pemanfaatan program beasiswa Indonesian Aid Scholarship bagi aparatur sipil negara Ethiopia.
“Kami ingin membangun jembatan pemahaman yang lebih kuat antara masyarakat kedua negara melalui pendidikan,” ujarnya.
Ethiopia dinilai dapat menjadi mitra strategis Indonesia di kawasan Afrika dalam mengembangkan kerja sama pendidikan tinggi dan riset.
Kerja sama dalam forum internasional juga menjadi topik pembicaraan penting. Dalam konteks global, Indonesia dan Ethiopia memiliki kepentingan yang selaras dalam memperjuangkan aspirasi negara-negara berkembang. Menlu Sugiono menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi dalam kerangka BRICS agar suara Global South lebih terdengar dalam proses pengambilan keputusan global.
“Melalui sinergi di BRICS, kita bisa berkontribusi pada dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera,” jelasnya.
Pertemuan ini juga menjadi simbol penting dalam penguatan diplomasi antara Jakarta dan Addis Ababa. Setelah sempat ditutup selama beberapa tahun, Kedutaan Besar Ethiopia resmi dibuka kembali di Jakarta pada 2023, menandai babak baru hubungan bilateral. Dengan kehadiran fisik perwakilan diplomatik tersebut, komunikasi dan koordinasi antara kedua negara dipastikan akan semakin intensif dan produktif.
Kunjungan kehormatan Dubes Fekadu tidak hanya menjadi seremoni biasa, namun membawa muatan strategis yang nyata. Kedua pihak menegaskan komitmen untuk tidak berhenti pada wacana, tetapi segera menindaklanjuti berbagai peluang kerja sama yang dibahas dengan langkah-langkah konkret. Salah satu tindak lanjut yang direncanakan dalam waktu dekat adalah pembentukan gugus tugas bersama yang akan fokus pada penguatan kerja sama ekonomi dan investasi.
Menlu Sugiono berharap bahwa hubungan Indonesia-Ethiopia dapat menjadi model kerja sama Selatan-Selatan yang efektif dan saling menguntungkan. Melalui kerja sama yang adil dan berbasis kepentingan bersama, kedua negara diharapkan mampu menciptakan kesejahteraan yang merata bagi rakyatnya masing-masing.
Dari hasil pertemuan ini, disimpulkan bahwa penguatan kerja sama Indonesia-Ethiopia tak hanya sebatas pada kepentingan bilateral, melainkan juga membawa dimensi regional dan global. Kementerian Luar Negeri menyatakan komitmennya untuk terus mengawal implementasi dari kesepakatan yang telah dibuat, dengan harapan kemitraan ini dapat membawa dampak langsung yang positif bagi masyarakat kedua negara.