Azerbaijan, EKOIN.CO – Seiring meningkatnya eskalasi militer sejak 13 Juni 2025, banyak negara mempercepat proses evakuasi warga negaranya dari Iran dan Israel. Operasi ini menggunakan jalur udara, darat, dan laut, dikarenakan penutupan ruang udara dan kekhawatiran keamanan.
Evakuasi Masal Lewat Azerbaijan
Sejak 17 Juni, lebih dari 600 orang dari 17 negara telah meninggalkan Iran melalui perbatasan di Astara menuju Azerbaijan, sebelum diterbangkan pulang
Australia: Operation Beech
Australia menutup kedutaan di Tehran dan meluncurkan “Operation Beech” untuk mengevakuasi lebih dari 3.200 warga asal Australia lewat Azerbaijan dan jalur darat dari Israel
New Zealand dan Negara-negara Eropa
Sebelumnya, dua staf kedutaan Selandia Baru dievakuasi darat ke Azerbaijan . Eropa seperti Jerman, Prancis, Yunani, Polandia, Portugal, Serbia, Lithuania, dan Slovakia juga berhasil mengevakuasi ratusan warganya via jalur darat dan penerbangan charter
India Operation Sindhu
India memulai “Operation Sindhu” pada 18 Juni, mengevakuasi 110 mahasiswa dari Iran ke Armenia, dengan persiapan pengevakuasian lebih lanjut
China dan Vietnam
Tiongkok telah memulangkan lebih dari 1.600 warga dari Iran dan ratusan lainnya dari Israel . Vietnam turut memastikan 18 warganya telah kembali dari Iran
Amerika Serikat Evakuasi Diplomat
AS mengevakuasi 79 staf kedutaan dari Israel ke Sofia, Bulgaria, dengan opsi lanjutan via kapal laut atau penerbangan . Kedutaan Israel menyebutkan rencana evakuasi warga negara melalui jalur udara dan laut.
Jepang, Pakistan, Pakistan
Jepang menyiagakan pesawat militer dan bus untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warganya di Israel dan 280 orang di Iran . Pakistan membuka perbatasan untuk ~1.000 warganya, termasuk mahasiswa .
Indonesia Evakuasi WNI
Indonesia mempersiapkan jalur darat evakuasi 380 WNI dari Iran menuju Azerbaijan, termasuk menggunakan dukungan TNI dan safe house KBRI di Teheran, dengan rencana transit di Baku sebelum pulang ke Tanah Air
Jalur dan Kendala
Penutupan ruang udara dua negara memaksa jalur darat dan laut menjadi satu-satunya opsi. Evakuasi dari Israel umumnya melalui Yordania dan Mesir. Prosesnya melibatkan bus, pejalan kaki, dan kapal, dengan risiko keamanan dan antrean panjang di perbatasan .
Data dan Koordinasi
Menurut data Reuters, lebih dari 1.500 warga Australia di Iran dan 1.200 di Israel telah meminta bantuan. Tiongkok dan Eropa juga melaporkan ribuan warga terdaftar . Koordinasi antar negara berjalan intensif di Azerbaijan, Armenia, Jordan, dan Turki.
Dampak Operasional
Kedutaan menutup sementara kantor seperti di Tehran oleh Australia, Portugal, Selandia Baru dan lainnya. Penutupan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko terhadap staf diplomatik .
Evakuasi masal warga asing dengan jalur darat, udara, dan laut mencerminkan krisis kemanusiaan akibat konflik. Penutupan ruang udara memaksa solusi darat dan laut yang lebih rumit dan memakan waktu. Komunikasi antara pemerintah dan warga negara menjadi kunci agar evakuasi berjalan aman. Dukungan logistik dari negara-negara transit seperti Azerbaijan dan Armenia sangat krusial. Ke depan, disarankan agar:
Negara penerima mempermudah akses perbatasan dan menyediakan fasilitas transit memadai. Kedutaan memperluas jalur komunikasi bagi warganya, khususnya via jalur alternatif. Negara-negara harus menjamin keamanan saat evakuasi—melibatkan PBB atau lembaga internasional. Mendorong solusi diplomatik agar jalur udara kembali aman digunakan. Publikasi informasi akurat perlu ditingkatkan agar warga tak terjebak disinformasi.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v