Jakarta, EKOIN.CO – Militer Thailand menutup enam titik perbatasan dengan Kamboja, menyusul bentrokan mematikan antara kedua negara bulan lalu. Keputusan ini berdampak pada ribuan warga dan aktivitas perdagangan di wilayah perbatasan.
“Penutupan berlaku untuk semua kendaraan dan pejalan kaki, kecuali pelajar dan pasien medis,” jelas pernyataan resmi militer Thailand yang dikutip AFP, Selasa (24/6/2025). Kawasan yang terdampak meliputi provinsi Surin hingga Trat, termasuk jalur wisata populer Aranyaprathet-Poipet.
Ketegangan memuncak setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan di wilayah sengketa. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet merespons dengan serangkaian tindakan balasan, termasuk pelarangan impor bahan bakar dan produk pertanian dari Thailand.
“Kami telah memindahkan 3.850 warga dari zona perbatasan dan meminta intervensi ICJ,” ujar juru bicara pemerintah Kamboja. Sengketa ini melibatkan empat wilayah, termasuk tiga kuil kuno yang menjadi rebutan sejak era kolonial Prancis.
Di Thailand, krisis ini memicu gejolak politik. Bocoran pernyataan kontroversial PM Paetongtarn yang dianggap merendahkan militer memicu unjuk rasa dan keluarnya salah satu partai koalisi. Sementara itu, Kamboja telah memblokir tayangan televisi Thailand dan membatasi akses internet dari negara tetangga tersebut.