Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusan resmi untuk menarik keanggotaannya dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Penarikan tersebut akan berlaku efektif mulai Desember 2026, seperti disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam konferensi pers hari ini.
“UNESCO berupaya memajukan isu-isu sosial dan budaya yang memecah belah dan mempertahankan fokus yang berlebihan pada tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, sebuah agenda ideologis globalis untuk pembangunan internasional yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri America First kami,” ujar Bruce, dikutip dari The Guardian.
Wakil Juru Bicara Gedung Putih, Anna Kelly, menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah UNESCO terus memperlihatkan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip pemerintah AS. “Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik Amerika Serikat dari UNESCO, yang mendukung gerakan budaya dan sosial yang membangunkan dan memecah belah, yang sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan akal sehat yang dipilih rakyat Amerika pada bulan November,” jelasnya kepada New York Post.
Keputusan ini menjadi pukulan besar bagi UNESCO, mengingat AS menyumbang sekitar 8% dari total anggaran organisasi. Lembaga yang dikenal dengan program warisan dunia dan pendidikan global ini sebelumnya juga pernah ditinggalkan Washington pada 1983 di era Ronald Reagan dan 2017 di bawah kepemimpinan Trump.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyatakan kekecewaannya. “Saya sangat menyesali keputusan Presiden Trump untuk pergi. Langkah tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar multilateralisme,” ujarnya.