Luwu timur, EKOIN.CO – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 mengguncang wilayah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 10.51 WITA . Episenter berada di darat, sekitar 9 kilometer barat laut Luwu Timur, pada kedalaman hanya 2 kilometer.
Getaran gempa ini tercatat sangat dangkal. BMKG menyatakan intensitas mencapai skala III pada daerah Malili, yang berarti guncangan terasa nyata di dalam rumah .
Warga setempat dilaporkan panik, beberapa tampak berhamburan ke luar rumah saat merasakan getaran cukup tajam. Namun hingga kini belum ada laporan kerusakan signifikan atau korban jiwa.
BMKG menyatakan informasi awal ini masih bersifat cepat dan bisa berubah seiring pemadatan data pengukuran gempa .
Sebelumnya, pada 7 Maret 2025, Luwu Timur juga diguncang gempa tektonik magnitudo 5,0–5,2. Gempa tersebut terjadi pukul 16.34 WITA dan menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan, termasuk masjid dan sekolah .
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa awal M 5,0 tersebut episenternya berada di darat, 20 km barat laut Luwu Timur, pada kedalaman 10 km. Mekanisme gempa sangat dangkal, akibat pergeseran sesar Matano .
Pada saat itu, guncangan dirasakan di tiga kecamatan: Malili, Mangkutana, dan Wasuponda dengan intensitas skala III–IV MMI – warganya menyebut “rumah dan tanah berguncang kuat” .
Kepala BPBD Luwu Timur, April, melaporkan kerusakan berat pada Masjid Al Hijrah di Dusun Dandawasu, Desa Parumpanai. Bangunan masjid retak di beberapa titik, dan salah satu jendela bahkan terlepas .
Pesantren Mantadulu dan SDN Palauru di desa yang sama turut terdampak kerusakan dinding dan genteng .
Masih di hari yang sama, BMKG mencatat gempa susulan magnitudo 3,6 terjadi pukul 21.05 WITA, berlokasi 41 km barat laut Luwu Timur, pada kedalaman 5 km . Mekanismenya sama: gempa dangkal akibat aktivitas sesar Matano .
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menyebut gempa susulan dirasakan di Mangkutana, dengan intensitas II MMI. Hingga pukul 21.30 WITA belum ada aktivitas susulan signifikan .
BMKG kembali memperingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh hoaks serta memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali dihuni .
Dari data per tanggal 27 April, gempa berkekuatan magnitudo 2,6 juga tercatat mengguncang Luwu Timur pada 10.43 WIB (11.43 WITA). Episenter ada di kedalaman 10 km, berjarak 42 km barat laut Luwu Timur .
Sebelumnya, pada 1 Maret, gempa magnitudo 3,9 mengguncang Mangkutana, Luwu Timur, pukul 15.27 WITA. Analisis BMKG menyebut episenter berada 42 km barat laut Luwu Timur, kedalaman 5 km, akibat aktivitas sesar Matano .
Getaran gempa 1 Maret tersebut dirasakan di intensitas II‑III MMI: beberapa orang merasakan getaran dan benda ringan bergoyang .
Hingga pukul 15.55 WITA hari itu, tidak ditemukan gempa susulan berarti. BMKG kembali menyampaikan himbauan kehati-hatian terhadap bangunan rusak .
BMKG secara rutin memantau aktivitas seismik di wilayah yang berada di jalur sesar aktif ini dan menyebutkan bahwa gempa susulan kecil kerap terjadi setelah peristiwa utama.
Masih di awal Maret, pada 27 Februari, gempa magnitudo 4,8 tercatat mengguncang Luwu Timur pada pukul 19.47 WITA. Episenternya di Kecamatan Mangkutana, skala dirasakan hingga Wotu dan Poso, Sulawesi Tengah .
Warga di Desa Lampenai (Wotu) dan Poso melaporkan getaran kuat, salah satunya membuat air dalam bak mandi bergelombang
Sejumlah gempa ringan lain (magnitudo 2,3 dan 2,6) juga tercatat dalam beberapa pekan sebelumnya, episenternya selalu berada di wilayah darat dengan kedalaman antara 5–10 km .
BMKG menegaskan seluruh gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena terjadi jauh dari zona laut dalam dan intensitasnya relatif sedang .
Kepada masyarakat, BMKG merekomendasikan: periksa keretakan bangunan, jauhkan diri dari material berbahaya, dan tetap waspada terhadap aktivitas susulan.
BPBD lokal juga diminta terus berkoordinasi dengan aparat desa dan muspika untuk menyebarkan informasi mitigasi dan peta evakuasi.
Akibat gempa 7 Maret, Polres Luwu Timur dan Polsek Wasuponda melakukan pemantauan aktif. Bripka A Muh Taufik menyatakan meski gempa cukup kuat—durasinya 15 detik—korban jiwa nihil dan aktivitas warga pulih dengan cepat.
Taufik menambahkan bahwa jendela dan dinding masjid retak, rumah atas nama Sadike juga mengalami kerusakan akibat masih dalam tahap pembangunan.
Polres mengimbau warga untuk selalu tenang dan tidak mudah terpengaruh isu tidak jelas. Koordinasi terus dilakukan untuk antisipasi gempa susulan.
Daryono dari BMKG menutup pernyataannya dengan menekankan keselamatan warga sebagai prioritas utama, dan meminta masyarakat meninjau kelayakan struktur bangunan sebelum kembali ke dalam rumah pasca‑gempa .
Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti anjuran BMKG serta BPBD untuk mengecek kondisi bangunan sebelum kembali menempati rumah.
Bangunan publik seperti masjid dan sekolah harus segera diperiksa oleh petugas berwenang demi mencegah risiko pada gempa susulan.
Komunitas lokal hendaknya giat menyosialisasikan jalur aman dan cara bertindak saat gempa, melalui musyawarah desa dan sosialisasi rutin.
Pihak berwenang perlu meningkatkan pemasangan alat seismograf di titik-titik rawan demi deteksi dini lebih cepat.
Peninjauan kembali peta bencana dan jalur evakuasi harus jadi prioritas agar warga tahu tempat aman saat darurat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v