Jakarta, EKOIN.CO – Kepulauan Tokara di Jepang selatan mengalami lebih dari 900 gempa dalam dua minggu terakhir, membuat warga setempat hidup dalam kecemasan terus-menerus. “Sejak 21 Juni, aktivitas seismik di laut sekitar kepulauan ini sangat tinggi,” jelas Ayataka Ebita, Direktur Divisi Pengamatan Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Jepang (JMA), seperti dikutip AFP, Kamis (3/7/2025).
Gempa terkuat berkekuatan 5,5 SR terjadi Rabu siang, meski tidak dilaporkan kerusakan serius. “Rasanya seperti terus-menerus berguncang. Sangat menakutkan bahkan untuk tertidur,” keluh seorang warga kepada stasiun MBC. Kekhawatiran semakin besar karena para ahli tidak bisa memprediksi kapan aktivitas seismik ini akan berakhir.
Kepulauan Tokara yang terdiri dari 12 pulau dengan 700 penduduk ini pernah mengalami fenomena serupa September 2023 dengan 346 gempa. Jepang yang terletak di Cincin Api Pasifik memang rutin mengalami guncangan, dengan rata-rata 1.500 gempa per tahun.
Sementara itu, pemerintah Jepang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa megathrust di Palung Nankai. Panel pemerintah Januari lalu memperkirakan 75-82% kemungkinan gempa besar terjadi dalam 30 tahun mendatang. “Kami harus bersatu menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa,” tegas PM Shigeru Ishiba dalam rapat darurat.
Palung Nankai yang membentang 800 km di lepas pantai Pasifik Jepang memiliki siklus gempa besar setiap 100-200 tahun. Terakhir terjadi tahun 1946, dengan potensi korban mencapai 300.000 jiwa jika terjadi lagi. Pemerintah kini mempercepat pembangunan infrastruktur tahan gempa dan latihan evakuasi untuk mengurangi risiko korban hingga 80%.