SAMARINDA, EKOIN.CO- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyusun konsep implementasi pembelajaran mendalam (deep learning) pada jenjang pendidikan vokasi.
Kegiatan ini berlangsung di Samarinda, Minggu (25/6/2025), dengan tujuan utama mencetak lulusan yang produktif dan adaptif.
Kepala Bidang SMK Disdikbud Kaltim, Surasa, menuturkan bahwa langkah ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Upaya ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Provinsi Kaltim, salah satunya Gratispol,” ucapnya dalam sesi diskusi terbuka.
Ia menambahkan, Gratispol bertujuan memberikan akses pendidikan merata bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Konsep Pembelajaran Mendalam
Surasa menggambarkan pendekatan pembelajaran mendalam lewat analogi sederhana: sebuah korek api.
“Bukan hanya mengenalkan fungsi dasar atau cara memperbaikinya,” jelasnya, “tetapi juga mendorong kemampuan menciptakan produk baru.”
“Bukan hanya mengenalkan fungsi dasar atau cara memperbaikinya,” jelasnya, “tetapi juga mendorong kemampuan menciptakan produk baru.”
Konsep ini menekankan pada kreasi dan inovasi, bukan sekadar pengetahuan teknis atau hafalan.
Ia menyebut bahwa dalam pendidikan vokasi, desain adalah unsur kunci yang mesti dikuasai peserta didik.
“Ketika kita bicara desain, itu adalah sumber kekayaan kita,” ujarnya mencontohkan keberhasilan iPhone dan Samsung.
Desain Sebagai Nilai Tambah
Surasa menyitir bahwa desain pada produk adalah bagian yang membuatnya berbeda dan memiliki nilai jual lebih.
Menurutnya, pemikiran kreatif dan kritis menjadi inti dari pendekatan pembelajaran mendalam ini.
“Desain itu semuanya ada di kepala kita,” tegasnya sambil menunjuk potensi intelektual lokal.
Ia menyoroti pentingnya mengarahkan siswa untuk berpikir ke depan, terutama menciptakan hal baru.
Tujuan akhirnya adalah menjadikan lulusan vokasi tidak hanya pekerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.
Peran Program Gratispol
Program Gratispol yang menjadi unggulan Pemprov Kaltim dinilai sebagai pengungkit peningkatan akses pendidikan.
Surasa mengatakan, Gratispol merupakan tonggak pembentukan generasi emas Kaltim di masa depan.
Program ini memberikan akses pendidikan gratis mulai dari SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
Meskipun baru berjalan di tahun pertama, program ini mulai menunjukkan dampak di kalangan masyarakat.
“Program ini ditujukan agar pendidikan tidak lagi menjadi beban,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Fasilitasi untuk Wilayah Terpencil
Salah satu fokus utama program ini adalah daerah terpencil dan terpinggirkan di Kaltim.
Surasa menyebut pentingnya peran negara hadir untuk menjembatani ketimpangan akses pendidikan.
Ia menilai bahwa banyak anak-anak dari wilayah pedalaman belum tersentuh pendidikan yang layak.
Karenanya, Pemerintah Provinsi Kaltim memperluas jaringan program Gratispol ke berbagai pelosok.
Langkah ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholder pendidikan dan dukungan infrastruktur.
Penerapan dan Harapan ke Depan
Disdikbud Kaltim saat ini tengah menyusun modul dan pendekatan untuk penerapan pembelajaran mendalam.
Penerapan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari beberapa SMK percontohan.
“Harapannya tahun ajaran baru ini kita bisa mulai di beberapa sekolah,” ujar Surasa.
Pendekatan deep learning akan dikombinasikan dengan pelatihan guru dan peningkatan fasilitas belajar.
Menurutnya, proses ini akan memakan waktu, namun dampaknya akan signifikan bagi dunia vokasi.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v