SAMARINDA, EKOIN.CO- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis, Sabtu (14/6/2025), di Samarinda, dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan, RS Mata, Tim Penggerak PKK, serta sejumlah organisasi profesi kesehatan mata.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menekankan pentingnya sinergi untuk menjawab tantangan gangguan penglihatan di daerah.
Ia menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memperoleh alat bantu penglihatan, padahal kebutuhan terus meningkat.
“Masalah gangguan penglihatan masih menjadi tantangan kesehatan di berbagai daerah,” ujar Jaya di Samarinda.
Fokus pada Anak dan Pekerja
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi disabilitas penglihatan di Kaltim sebesar 0,6 persen.
Adapun prevalensi penggunaan alat bantu lihat di usia di atas enam tahun sebesar 4,2 persen.
Jaya menjelaskan bahwa angka pemakaian kacamata di Kaltim masih tergolong rendah, terutama di kalangan pelajar dan pekerja.
Ia menekankan bahwa penglihatan yang baik berkontribusi terhadap produktivitas dan proses belajar yang optimal.
Pihaknya mengapresiasi langkah PKK dan Yayasan Indonesia Melihat Nasional (YIMN) dalam penyediaan 2.000 kacamata gratis.
Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pembagian
Kegiatan ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga lansia di Samarinda dan Balikpapan.
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas puskesmas dan kader posyandu untuk menjaring peserta yang membutuhkan.
Pada Sabtu, 450 orang mengikuti pengukuran koreksi kacamata yang dilayani oleh tenaga refraksionis optisien.
Kegiatan melibatkan RS Mata dan Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) sebagai penyedia tenaga ahli.
Selanjutnya, program serupa akan digelar kembali pada 21 Juni 2025 di Puskesmas Baqa.
Puncak Acara dan Pembagian Kacamata
Puncak HKG PKK ke-53 dijadwalkan berlangsung pada 8 Juli 2025 di Samarinda Convention Hall.
Kacamata koreksi dan baca akan dibagikan sesuai hasil pemeriksaan kepada warga terjaring sebelumnya.
Di Kota Samarinda, sebanyak 500 kacamata koreksi dan 800 kacamata baca telah disiapkan.
Sementara itu, Kota Balikpapan memperoleh alokasi 500 kacamata koreksi dan 200 kacamata baca.
Pembagian ini sekaligus menjadi bagian dari kegiatan peringatan Hari Dekranasda.
PKK: Hadir dengan Aksi Nyata
Staf Ahli Bidang Keluarga dan Pendidikan TP PKK Kaltim, Wahyu Hermaningsih, menekankan pentingnya aksi langsung.
“PKK hadir bukan hanya dengan program, tapi juga dengan aksi nyata yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Hermaningsih.
Ia mengatakan banyak masyarakat belum mendapat akses, terutama di wilayah terpencil dan berpenghasilan rendah.
Menurutnya, kegiatan semacam ini menjadi bentuk kepedulian terhadap isu yang sering luput dari perhatian.
Hermaningsih juga menyampaikan apresiasi terhadap para tenaga kesehatan dan relawan.
Sinergi dan Peran Organisasi Profesi
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) turut ambil bagian dalam pemeriksaan penglihatan.
Begitu juga dengan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) yang mendukung ketersediaan alat bantu.
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya peran lintas sektor dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Pemprov Kaltim berharap kegiatan serupa dapat menjangkau lebih banyak wilayah di masa mendatang.
Jaya Mualimin menyebutkan, pendekatan preventif dan promotif akan terus dikembangkan ke sekolah-sekolah.
Menjangkau Anak Sekolah di Pelosok
Anak-anak di tingkat SD, SMP, dan SMA menjadi target utama karena kebutuhan penglihatan di usia belajar.
Kader posyandu dilibatkan dalam penjaringan awal untuk mendekatkan pelayanan ke lingkungan warga.
Data dari puskesmas digunakan untuk menentukan siapa saja yang perlu dilakukan koreksi penglihatan.
Kegiatan ini dinilai strategis untuk meningkatkan kualitas hidup sejak usia dini.
Warga juga diajak untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan rutin.
Bentuk Kepedulian Pemerintah Daerah
Pemeriksaan mata dan pembagian kacamata menjadi bentuk konkret pelayanan publik yang menyentuh langsung.
Sasarannya adalah masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan mata.
Pemprov Kaltim berkomitmen melanjutkan program ini sebagai bagian dari pelayanan dasar kesehatan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari penguatan keluarga dalam kerangka kerja PKK.
Kepedulian terhadap penglihatan dianggap penting untuk menunjang pendidikan dan kesejahteraan keluarga.
Perluasan Layanan dan Pemerataan Akses
Jaya menyatakan bahwa pelayanan serupa akan dikembangkan di wilayah pedalaman dan perbatasan.
Puskesmas akan didorong untuk lebih aktif melakukan skrining gangguan penglihatan.
PKK di tingkat kabupaten/kota diminta meniru inisiatif ini dan melibatkan organisasi lokal.
Dengan sinergi berbagai elemen, Jaya berharap kesenjangan layanan penglihatan bisa diatasi.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak malu memeriksakan kesehatan matanya secara berkala.
Perlu Penguatan Edukasi dan Promosi
Stigma terhadap penggunaan kacamata di kalangan anak masih menjadi hambatan.
Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan sekolah dalam edukasi penggunaan kacamata sejak dini.
Selain itu, pelatihan bagi guru dan orang tua juga diperlukan agar bisa mendeteksi gangguan penglihatan.
Media sosial dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi penting terkait kesehatan mata.
Perlu Penguatan Edukasi dan Promosi
Stigma terhadap penggunaan kacamata di kalangan anak masih menjadi hambatan.
Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan sekolah dalam edukasi penggunaan kacamata sejak dini.
Selain itu, pelatihan bagi guru dan orang tua juga diperlukan agar bisa mendeteksi gangguan penglihatan.
Media sosial dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi penting terkait kesehatan mata.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v