SAMARINDA, EKOIN.CO- Komitmen pemerintah pusat dalam membenahi sistem pendidikan nasional kembali ditegaskan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam kunjungan kerjanya di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Sabtu (14/6/2025).
Dalam pernyataannya, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pendidikan berkualitas adalah fondasi utama pembangunan manusia Indonesia. Ia menekankan pentingnya pemerataan akses terhadap pendidikan.
“Kami berupaya keras untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk pendidikan yang berkualitas,” ujar Abdul Mu’ti dalam dialog pendidikan.
Ia menyampaikan bahwa Kemendikdasmen memegang amanat konstitusi untuk menyediakan layanan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, berbagai langkah konkret tengah dijalankan.
Salah satu upaya tersebut adalah revitalisasi dan rehabilitasi lebih dari 11.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia mulai tahun ini.
Program Digitalisasi Pendidikan Dicanangkan
Dalam pelaksanaannya, revitalisasi pendidikan itu didukung alokasi anggaran sebesar Rp16,9 triliun dari pemerintah pusat. Dana ini dikucurkan untuk memenuhi sarana dan prasarana pendidikan.
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah mencanangkan digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia secara bertahap.
Digitalisasi itu diwujudkan melalui distribusi 300.000 papan pintar ke sekolah-sekolah. Program tersebut juga didukung pelatihan guru dan materi pembelajaran khusus.
“Ini adalah bagian dari usaha kami agar sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi,” tutur Abdul Mu’ti di hadapan peserta dialog pendidikan.
Ia menyebut sejumlah daerah seperti Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur telah lebih dulu menerapkan kelas digital atau smart classroom.
Penguatan Smart Classroom Nasional
Konsep smart classroom memungkinkan pembelajaran digital secara interaktif dengan memanfaatkan papan pintar sebagai perangkat utama pengajaran.
Kemendikdasmen mendorong daerah untuk mengadopsi program tersebut secara merata. Pemerintah pusat siap memfasilitasi perangkat dan pelatihannya.
Pengiriman papan pintar dilakukan secara bertahap menyesuaikan kesiapan infrastruktur dan tenaga pengajar di tiap wilayah.
Pemerintah daerah yang siap akan diprioritaskan lebih awal untuk menerima perangkat digital tersebut.
Di Kalimantan Timur, sejumlah sekolah telah menjalankan program digital ini secara mandiri, menurut Abdul Mu’ti.
Prioritas Beasiswa dan Kesejahteraan Guru
Tak hanya infrastruktur, pemerintah juga memfokuskan perhatian pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.
Tahun 2024 ini, sebanyak 12.000 beasiswa disiapkan untuk guru yang belum memiliki gelar sarjana, khususnya guru TK dan PAUD.
Setiap penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan biaya kuliah maksimal Rp3 juta per semester, jelas Mendikdasmen.
Program ini diharapkan mendorong para guru non-S1 untuk meningkatkan kapasitas akademiknya secara berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp300.000 per bulan bagi guru honorer yang mengajar minimal 15 jam per minggu.
Satu Hari Khusus untuk Pelatihan Guru
Program insentif ini akan menyasar sekitar 315.000 guru honorer di seluruh Indonesia. Pencairan dana dimulai pada Juli mendatang.
Pemerintah juga menetapkan satu hari dalam sepekan sebagai hari belajar bagi guru. Pada hari tersebut, guru tidak mengajar.
Hari khusus ini digunakan untuk mengikuti pelatihan, pengembangan diri, dan peningkatan kompetensi secara berkala.
“Biaya pelatihan guru kini juga dapat dibiayai dari dana BOS,” ungkap Abdul Mu’ti dalam pernyataannya.
Langkah ini sekaligus memperkuat fleksibilitas penggunaan dana BOS dalam mendukung peningkatan kualitas SDM pendidik.
Peresmian Balai Penjamin Mutu Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga meresmikan Gedung Kantor Utama Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur.
Peresmian berlangsung di Jalan Cipto Mangun Kusumo, kawasan Samarinda Seberang, dengan didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H Seno Aji.
Seno Aji menyambut baik kehadiran gedung baru BPMP yang diharapkan dapat menjadi pusat layanan pendidikan berkualitas di Kaltim.
Ia menilai sinergi antara pusat dan daerah sangat penting dalam mewujudkan visi pendidikan nasional yang merata.
“Kami siap mendukung penuh seluruh kebijakan pendidikan yang diamanatkan oleh pemerintah pusat,” ujar Seno Aji.
Perluasan Akses Pendidikan Bermutu
Dalam pernyataannya, Mendikdasmen menekankan bahwa keberadaan BPMP harus benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung program reformasi pendidikan.
BPMP berperan penting dalam menjamin mutu dan pemerataan pendidikan melalui pelatihan, supervisi, dan pendampingan teknis.
Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi yang ditargetkan untuk menjadi model pelaksanaan reformasi pendidikan berbasis mutu.
Dengan fasilitas baru ini, diharapkan pelaksanaan program pendidikan dapat lebih optimal dan terintegrasi di tingkat daerah.
Pemerintah juga akan melakukan monitoring ketat terhadap pelaksanaan program-program pendidikan yang telah dicanangkan.
Dukungan Pemerintah Daerah Diperlukan
Seno Aji menyampaikan pentingnya komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan setiap program pendidikan nasional.
Ia menyoroti perlunya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar program nasional dapat terealisasi tepat sasaran.
“Kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan sangat dibutuhkan,” kata Seno Aji.
Dalam konteks ini, Kaltim siap memperkuat kapasitas SDM tenaga pendidik dan pengelola pendidikan di semua jenjang.
Pihaknya juga mendorong kepala sekolah dan guru untuk aktif mengikuti pelatihan dan sosialisasi program pemerintah pusat.
Penguatan Regulasi dan Evaluasi Pendidikan
Kemendikdasmen juga tengah menyusun penguatan regulasi agar pelaksanaan pendidikan digital dan program kesejahteraan guru berjalan efektif.
Regulasi tersebut termasuk sistem pengawasan, tata kelola penggunaan dana BOS, dan skema pelaporan berbasis digital.
“Seluruh kebijakan ini akan dikawal dan dievaluasi secara berkala,” jelas Abdul Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa pelibatan masyarakat juga sangat penting dalam mengawasi pelaksanaan program pendidikan di daerah.
Dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, diharapkan seluruh program dapat memberikan dampak nyata.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v.