Simalungun, ekoin.co – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah melayat dan menghadiri upacara penyerahan jenazah (RPG) Reynanda Primta Ginting (26) yang meninggal dunia karena hanyut di sungai saat melaksanakan tugas
Diketahui, korban Reynanda hanyut saat mengejar Kepala Desa (Kades) di sungai Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) yang hendak diamankan untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejari Simalungun.
Korban yang merupakan calon jaksa, mengejar kades yang menceburkan diri ke sungai.
Febrie Adriansyah dalam prosesi penyerahan jenazah dari Korps Adhyaksa kepada keluarga, berangkat bersama dari Jakarta di dampingi beberapa pejabat seperti Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar, Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar, Direktur Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi (UHEKSI), Jehezkiel Devy Sudarso, Kasubdit Lapdumas pada Jampidsus, Antonius Despiola dan beberapa perwakilan staff pidsus lainnya yang disambut oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut, Idianto di tempat persemayaman jenazah.
Proses penyerahan jenazah kepada keluarga, dengan dilaksanakan upacara yang dipimpin oleh Jampidsus Febrie Ardiansyah dan dikomandokan oleh Kajati Sumut.
Dalam sambutannya didepan para pelayat yang hadir, Jampidsus Febrie mengatakan bahwa almarhum Reynanda telah gugur dalam menjalankan tugasnya menegakan keadilan terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan kepala desa. Dan almarhum telah melaksanakan perintah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh dengan segala pertarungan yang ada di dirinya.
Febrie juga menyampaikan atas nama Korps Adhyaksa, rasa duka mendalam terhadap keluarga, terutama orang tua almarhum.
“Kepada keluarga yang ditinggalkan, terutama orang tua dan saudara-saudara almarhum, serta seluruh kerabat, kami menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya. Namun lebih dari itu, kami menyampaikan rasa hormat sekali dan kebanggaan atas pengabdian almarhum walaupun sebentar di kejaksaan,” ucap Febrie dalam sambutan prosesi penyerahan jenazah dari Kejaksaan RI kepada keluarga, di rumah duka, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (5/7).
Kendati demikian, Febrie mengatakan bahwa almarhum Reynanda telah menunjukan militansi dalam melaksanakan perintah pimpinan untuk menegakan keadilan dan gugur dalam menjalankan tugasnya.
“Ananda almarhum Reynanda telah menunjukan dedikasi dan komitmen tanpa pamrih dalam menjalankan tugasnya. Kalau kami di gedung bundar dalam pelaksanaan tugas, memang seperti inilah yang dilakukan almarhum, yang kami sering menyebutnya militansi,” ucap Jampidsus Febrie.
Prosesi penyerahan jenazah itu berlangsung di salah satu jambur di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Dan dihadiri oleh seluruh jajaran Kejari Deli Serdang serta Kejaksaan Tinggi (Kejati Sumut).
Bersamaan itu, Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar ikut bicara dalam wawancara dengan awak media dilokasi upacara.
“Salah seorang Adhyaksa muda telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa ke pangkuannya dan tentu yang bersangkutan dengan dedikasi yang tinggi menjalankan tugas fungsinya melebihi panggilan tugasnya, oleh karenanya pimpinan Kejaksaan Agung dan seluruhnya insan Adhyaksa melalui Bapak Jaksa Agung pimpinan tinggi pada kesempatan ini hadir Bapak Jampidsus beserta jajaran menyampaikan belasungkawa yang terdalam,” kata Harli.
Kejagung, kata Harli, menyampaikan rasa bangga dan penghormatan yang tinggi kepada Reynanda. Sikap Reynanda disebut dijadikan sebagai teladan dalam penegakan hukum.
“Kami juga menyampaikan rasa bangga dan penghormatan yang tinggi kepada almarhum atas dedikasi dan teladannya dan ini menjadi cerminan bagi semua insan Adhyaksa dimana pun berada untuk bisa dijadikan contoh teladan dan dalam penegakan hukum yang bermartabat,” ucapnya.
Sebelumnya diketahui, calon jaksa Reynanda telah hanyut terbawa arus sungai saat hendak mengejar untuk diamankannya Kepala Desa (Kades) Nagori Banjar Hulu atas nama Kardiyanto. Peristiwa tersebut terjadi di Sungai Silau, Jalan HM Yamin, Kecamatan Kisaran Timur, Rabu (2/7) sore.
Saat Reynanda melakukan pengejaran terhadap tersangka kepala desa yang melompat ke sungai, ia pun ikut menyeburkan diri hingga terbawa arus sungai, yang menyebabkan meninggal dunia.
Setelah kejadian, Basarnas bersama BPBD dan TNI/Polri melakukan pencarian hingga akhirnya menemukan kedua korban dalam keadaan meninggal dunia.
Korban Reynanda ditemukan pada Kamis (3/7) berjarak sekitar 3 km dari lokasi menyeburkan diri. ()